Now Playing : Armada - Pemilik Hati.
~~~
Kabar adanya murid baru di Starlight menggemparkan seluruh warga sekolah. Apalagi murid baru tersebut datang bersama Nazwa dan Alina sang Primadona sekolah. Yang terpenting dia cantik hingga mampu membuat sekolah gempar.
Mereka berbondong-bondong ingin melihat wajah Helen. Seperti di kelas contohnya, mereka bergerombol membentuk lingkaran hanya karena ingin berkenalan dengan Helen. Untungnya Helen berada dalam satu kelas dengan Nazwa jadi gadis itu lebih tenang karena ada Alina yang siap jadi tameng.
Suasana kantin kali ini terlihat ramai. Stand makanan di penuhi siswa-siswi yang mengantri makanan. Suara bising terdengar hingga kepenjuru kantin meminta pesanannya agar dibuatkan lebih dulu.
Alina berdecak kesal sebab daritadi gadis itu berbicara suaranya terendam oleh teriakan siswa-siswi di stand-stand makanan. "Jadi tadi pagi lo dibawa kemana?" tanya Alina kesekian kalinya.
"Kalo ngomong yang jelas Al!" sembur Helen sembari memakan siomaynya.
Alina menendang kaki Helen di bawah meja. Wajahnya tampak kesal, bukan suaranya nggak jelas tapi keadaan kantinnya sedang ramai. "Udah jelas bodoh! Lo aja yang budek!" suara Alina lebih meninggi kali ini hingga terdengar jelas.
"Sakit bangke!" desis Helen mengusap bekas tendangan Alina dikakinya yang ada dibawah meja.
Alina tak merespon, kali ini gadis itu menatap Nazwa di sebelahnya yang tampaknya masih santai memakan baksonya. "Jadi Kelvin tadi pagi ngajak lo kemana?"
"Kantin."
"Ngomongin apa?" Alina menggeser duduknya lebih dekat, tingkat keponya sudah naik jadi apapun itu Alina harus tahu.
Helen juga tak mau kalah. Ia mau ikut nimbrung apa yang kedua sahabatnya bicarakan. Obrolannya sih biasa tentang cowok yang bikin Helen ogah-ogahan tapi Alina berhasil memancing kadar keponya.
Nazwa meletakan sendoknya kemudian meminum es jeruknya sebelum menjawab pertanyaan Alina. "Perasaan." jawabnya blak-blakan.
Alina tersenyum lebar, mendadak gadis itu mencium bau-bau jadian. Helen memutar bola matanya menatap Alina. Dalam hati gadis itu berdesis kesal.
"Terus perasaan lo gimana?" tanya Helen.
Nazwa mengendikkan bahunya. Kedua sahabatnya saling tatap bingung atas respon yang Nazwa berikan.
Dari arah pintu kantin gerombolan Kelvin datang dengan langkah santai yang entah mengapa malah membuat mereka berempat tampak keren. Siswi-siswi menatapnya memuja sudah biasa begitupun para siswa yang berdecak merasa tersangi.
Mata Kelvin menjelajahi seluruh penjuru kantin hingga berhenti tepat di meja yang ada Nazwa dan kedua sahabatnya. Langkah kakinya mendekat kemudian duduk di samping Nazwa membuat gadis itu menoleh kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Princess [Sudah Terbit]
Teen Fiction[ SUDAH TERBIT ] ••• Terkadang kita perlu jatuh untuk bangkit kembali. Dimana ada kesempatan disitu ada harapan. Nazwa pernah merasakan bagaimana pahitnya dunia. Keterpurukan, pengkhianatan, kegagalan, hingga hancurnya sebuah persahabatan dia rasaka...