☃29. | Cold Princess☃

26.7K 903 3
                                    

Now Playing : Fiersa Besari - Celengan Rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now Playing : Fiersa Besari - Celengan Rindu.

•••

"Naz, bangun!"

Nazwa menerjapkan matanya pelan, menyesuaikan cahaya lampu di dalam kamar.

Veno duduk di sisi ranjang, mengelus kepala Nazwa dengan sayang. Setelah Nazwa terisak hebat beberapa jam lalu Nazwa juga tertidur di pelukan Veno. Memeluknya erat seakan tidak mau kehilangan sosok kakaknya itu.

"Ayo bangun, udah malem loh. Hujannya juga udah reda. Mau ikut jalan-jalan nggak?" tanya Veno. Cowok itu sudah rapi dengan pakaian santainya. Niatnya malam ini Veno akan mengajak Nazwa jalan-jalan keluar.

"Mau kemana?" tanya Nazwa dengan suara serak, khas orang bangun tidur. Nazwa mengulurkan tangannya ke atas membuat Veno menariknya dan Nazwa duduk diatas ranjang. Nazwa mengucek matanya lagi.

"Jalan-jalan keluar. Ikut nggak? Mama sama Papa juga belum pulang." Nazwa mengangguk membuat Veno tersenyum. "Yaudah, mandi sana! Gue tunggu di depan." setelahnya Veno benar-benar keluar dari kamar Nazwa meninggalkan Nazwa yang nyawanya belum terkumpul sempurna.

•••

Nazwa turun dari tangga dengan langkah tergesa-gesa. Tangannya sibuk memasukan ponsel ke dalam slingbag.

Nazwa menghampiri Veno yang sedang duduk di ruang tamu. Kakaknya itu sibuk dengan ponselnya sementara tv di depannya dibiarkan menyala begitu saja. Nazwa mengambil remot di atas meja kemudian mematikan tv hingga barang besar itu berubah menjadi warna hitam.

Veno menoleh. Menyengir melihat wajah kesal Nazwa lalu memasukan ponselnya ke dalam saku celana. "Lama banget sih Naz," runtuk Veno sembari keluar rumah.

Nazwa mengunci pintu utama. Berdecak kesal mendengar ucapan kakaknya. "Gue udah cepet tadi sampe lari-lari dari tangga. Eh, elo malah asik main hp!"

Veno terkekeh kecil. "Iya iya. Cewek selalu bener deh." Cowok itu membukakan pintu penumpang untuk Nazwa. Setelah Nazwa masuk barulah Veno mengintari mobilnya lalu masuk ke dalam pintu pengemudi.

"Tadi sore pulang sama siapa?" tanya Veno. Cowok itu sibuk mengendarai mobilnya dan memfokuskan padangannya ke arah depan.

"Kelvin." Nazwa menoleh, "kenapa?"

Veno menggeleng. "Enggak. Lo nggak nelpon Kelvin waktu ketakutan?"

Nazwa diam. Merasa tertohok dengan ucapan kakaknya. Dia menelpon tapi Kelvin tidak menjawab panggilannya. Kemana perginya cowok itu? Nazwa baru ingat setelah bangun tidur Nazwa belum menghubungi Kelvin dari sepulang sekolah.

Cold Princess [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang