Cold Princess [Sudah Terbit]

☃23. | Cold Princess☃

Now Playing : Judika - Cinta Karena Cinta

~~~

Seperti apa yang Kelvin katakan pagi tadi di sekolah. Sebelum malam datang cowok itu sudah duduk manis di ruang tamu rumah Nazwa, berhadapan dengan Dinda yang kebetulan membukakan pintu cowok itu.

Setelah mempersilahkan Kelvin duduk, Dinda menyuruh bi Yuni untuk membuatkan minum untuk Kelvin kemudian wanita baya itu duduk lagi di sebrang Kelvin.

Dinda menatap Kelvin bingung. Ada apa gerangan cowok itu main ke rumahnya. "Jadi kamu mau ketemu siapa? Veno atau Nazwa?" tanya Dinda.

Kelvin tersenyum canggung. Ini pertama kalinya ia duduk berhadapan dengan orang tua cewek gebetannya. Rasanya tuh campur aduk, "Nazwa tante." jawab Kelvin.

Dinda mengangguk, "Temannya Nazwa? Yang waktu itu ada dirumah sakitkan?"

Kelvin hanya bisa mengangguk. Jantungnya benar-benar berdetak lebih cepat. Padahal ia hanya ingin meminta izin untuk membawa Nazwa jalan-jalan.

"Tante panggilin dulu." Dinda berdiri namun gerakannya terhenti akibat ucapan Kelvin.

"Tante."

Dinda menoleh, "Ada lagi?"

"Aku mau ngomong bentar, boleh?" ucap Kelvin. Cowok itu berdiri setelah Dinda mengangguk kemudian melangkah menghampiri wanita baya itu.

Kelvin mendekatkan mulutnya pada telinga Dinda. Entah apa yang dibicarakan hingga mampu membuat wanita baya itu tersenyum kemudian menepuk bahu Kelvin dua kali.

"Iya jaga Nazwa yah."

"Siap tante." ucap Kelvin mantap. "Bisa dibantu kan?"

"Beres," Dinda mengangkat jempolnya kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju lantai atas.

Kelvin tersenyum lebar. Usaha awalnya sudah direncanakan. Tinggal waktu malam nanti. Cowok itu mengambil handphonenya di dalam saku celana, mengetik sesuatu diatas layar kemudian menutup handphonenya lagi.

•••

Ketukan pintu mengagetkan Nazwa yang tengah duduk di meja belajarnya. Cewek itu bangkit lalu membukakan pintu kamarnya yang diketuk oleh Dinda.

Dinda tersenyum membuat kedua alis Nazwa terangkat. Ada yang aneh dari wajah mamahnya yang tampak berseri-seri. Setelah menutup pintu Dinda mendorong Nazwa menuju kamar mandi.