[9]

4.2K 253 4
                                    

"Tetap menjadi Somi yang ku kenal, jangan berubah ya, aku menyayangi mu"

"..."

Seketika mendengar perkataannya, sontak aku yang sedang menulis mendongak langsung melihat lelaki yang berada di depan ku. Aku tak bisa berkata apa apa.

Aku melihat matanya, aku takut ada kebohongan di matanya. Tapi nihil, aku melihat dia sangat tulus mengatakan itu. Kini dia sedang tersenyum. Dia manis sekali saat seperti ini. Ingin rasanya aku teriak disaat seperti ini.

Untung saja kelas sedang ramai, jadi yang bisa mendengar haechan berkata seperti itu hanya aku yang berada di depan nya.

Aku hanya menjawab perkataan nya dengan anggukan dan senyuman. Aku senang sekali saat ini.

Setelah itu, aku mengajari nya bagaimana cara mengerjakan soal yang ditugaskan oleh pa guru. Aku melihat dia sangat sumringah hari ini. Aku bertanya padanya

"Haechan, sepertinya kamu sangat senang hari ini, ada apa?" tanyaku

"Entah lah, aku merasa sangat senang, tetapi entah karena apa" katanya "Biasanya jika mengerjakan matematika, aku merasa pusing, tapi kali ini rasanya aku semangat sekali" lanjutnya.

"Semoga selalu seperti itu ya, aku sangat tau kamu orang nya pemalesan" kata ku sambil tertawa dan mengacak ngacak rambutnya.

Seperti orang pacaran, iya itu kebiasaan kita dari pertama saling mengenal. Banyak orang yang sering berkata bahwa kita cocok, mereka ingin suatu saat nanti kita menikah. Seperti nya itu yang akan terjadi. Seketika aku mengingat bahwa ada Herin diantara aku dan haechan. Itu membuat ku merasa sedih, tetapi aku tidak mau haechan tau apa yang sedang ku pikirkan.

"Somi, kok nge liatin aku kaya gitu? Aku ganteng ya? Iya aku tau aku ganteng, sampe sampe kamu bisa suka banget tuh sama aku" kata haechan menghancurkan lamunan ku sambil tertawa.

Aku merasa muka ku memanas, sepertinya mukaku memerah, oh tuhan, kenapa harus seperti ini, aku malu:(. Aku membalas perkataannya dengan pukulan kecil.

"Udah ah, aku mau ngumpulin dulu, kamu kerjain soal yang itu dengan cara yang sama dengan soal yang ini." kataku sambil menunjuk soal dan pergi meninggalkannya.

Setelah semua selesai, Haechan pun menilai hasil kerjanya, dia bilang dia sudah paham atas apa yang aku ajari kepadanya. Aku sangat bersyukur. Karena setau ku nilai ulangan harian nya selalu bobrok. Aku selalu kasihan padanya. Maka dari itu, posisi ku disini bukan hanya sebagai calon istrinya, tetapi sebagai guru privat nya.

Selama pelajaran berlangsung, aku memikirkan perkataan haechan tadi pagi. Dia meminta aku membantunya? Membantu apa? Apa ini ada hubungannya dengan Herin? Ah konsentrasi ku buyar karena pikiran itu.

Setelah berjam jam belajar, akhirnya jam istirahat pun tiba. Aku tidak melihat haechan dimana pun, entah, pikiran ku tidak nyaman jika haechan tidak ada di kelas. Tetapi karena perut ku kosong, jadi ya sudah aku tidak memikirkan nya, aku pun membuka kotak makanan yang disiapkan mamah pagi tadi.

"Som, sejak tadi, aku melihat kamu banyak melamun deh, kenapa? Ada masalahkah?" tanya hina.

"Ah, tidak, aku hanya sedang berpikir tentang pelajaran, dan tugas yang sangat menumpuk itu_-" jawab ku asal.

Setelah aku menjawab seperti itu, aku dan hina lanjut membahas tugas dan guru guru yang killer. Aku sangat benci pada guru yang memberi tugas langsung 1 tumpukan. Itu membuat ku lelah dan kurang istirahat.

Bel masuk berbunyi, aku melihat haechan masuk kelas, ya jelas aku lega, tetapi ada banyak perempuan yang mencari perhatian haechan. Ingin rasa nya aku labrak itu cewe cewe centil.

Aku menahan rasa cemburuku hingga akhir pelajaran. Ketika itu, aku menunggu nya di parkiran, tetapi haechan tidak juga datang. Aku kesel nunggu dia datang. Tak sengaja aku melihat ada seorang perempuan yang menggandeng tangan haechan. Otomatis, rasa sesak datang di dada ku dan aku langsung menghampiri mereka.

"Haechan, katanya mau balik, lu mau anter gw kan" kata ku sambil melepas tangan perempuan itu dan menatap tajam ke arah perempuan itu.

Haechan sangat paham, jika aku telah mengeluarkan kata "lo,gua" berarti aku sangat marah saat itu. Haechan pun pergi meninggal kan perempuan itu dan memegang tangan ku. Ketika sampai di depan mobilnya

"Maafkan aku, dia sangat sangat menyukai ku sepertinya, aku sudah berusaha menjauhi ya, tetapi dia selalu saja ada di samping ku, sebenarnya aku risih, tetapi dia.." kata haechan sambil memegang tanganku

"Sudah lah, aku sudah cape, katanya mau minta bantuan, cepetan" kataku dengan nada sedikit kesal

Aku sengaja memotong omongan haechan, semakin banyak haechan membicarakan tentang wanita itu, semakin sesak dada ku.

Sepanjang jalan, hening, aku sangat badmood sekali. Mungkin haechan tau, jika aku sedang badmood sikap ku berubah 180° menjadi seperti macan betina yang siap menerkam. Tapi dia berusaha menghibur ku.

"Somi, maaf kan aku, sudah dong jangan cemberut gitu, nanti cantik kamu ilang, kita beli eskrim ya" kata haechan

Haechan tau persis aku cemburu saat ini, dia juga ingin semua tahu tentang hubungan mereka, tetapi ini belum saatnya.

Terus kapan saatnya chan? - Author

"Sudah lah, kamu tidak usah minta maaf, aku yang minta maaf, mungkin cemburu ku berlebihan" kata ku dengan nada sedih

"Somi aku suka kamu cemburu seperti itu, itu tanda jika kamu benar benar mencintaiku. Kamu makin cantik ketika kamu cemburu." kata haechan sambil mengelus pipi ku.

Aku yang sedang badmood, bagaimana bisa terus badmood jika lelaki yang dicintainya bersikap seperti itu? Ah tuhan aku bahagia.

"Somi, aku butuh bantuan mu" kata haechan

Tiba tiba suasa menjadi tegang, "Bantuan apa chan?" jawab ku.

"Aku butuh bantuan mu dalam hal perasaan, aku ingin kamu membantu ku untuk melupakan Herin dan belajar mencintai mu" jawab haechan.

Aku sangat terkejut, inilah puncaknya. Aku akan membantunya, tetapi sama saja aku seperti perusak di antara mereka:(.

"Herin sudah tau soal ini chan?" tanyaku

"Aku belum bicara kepadanya, tetapi aku akan secepatnya bicara, karena pernikahan kita tinggal 2 minggu lagi" jawab haechan

2 minggu bukan waktu yang lama, dan Herin pasti terkejut atas apa yang akan terjadi nantinya. Tuhan, apa kah ini semua takdir mu? Aku yakin jika memang ini semua jalannya, aku akan menerima bagaimana pun keadaannya nanti.

"Jadi bagaimana? Apa kamu siap membantu ku agar aku bisa mencintai mu?" tanya Haechan.

Maafkan aku Herin - Somi
Herin akan mengerti semuanya Somi - Haechan

Jangan lupa vote dan komen ya:) maafkan jika bahasanya masih campur aduk, jangan lupa untuk kritik dan saran bisa langsung dm ke Syfaayuu ya, ditunggu.. Makasih:)

✔️Husband In My Dream❣️ | Lee Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang