[37]

1.6K 78 2
                                    

Terlalu berat untuk aku menghadapi ini semua. Tapi kita tidak pernah tahu apa yang di rencanakan oleh Tuhan. Tuhan yang mengatur semuanya, keyakinan cuma 1, tuhan tidak akan mungkin memberikan cobaan lebih dari kemampuan umatnya.

Kini aku berada di ruang tv, sedang menonton kartun kesukaan ku dan Somi, ya spongebob squarepants. Semalaman aku tidur di ruang tv, entah mungkin karena aku terlalu cape menangis jadi aku tertidur begitu saja di sofa.

Aku melihat sekeliling rumah. Banyak yang menghilang, kini rumah sepi. Tak bisa di pungkiri lagi, aku memang benar benar kehilangan orang orang yang aku sayangi kini. Tiba tiba handphone ku berbunyi.

Incoming Call...
Kak Dy
Accept | Decline

Tumben banget kak doyoung menelepon ku. Ada apa.

Halo chan

Iya ka ada apa? Tumben nelpon

Ngga, gimana kabar kamu?
Kamu udah sarapan?

Aku kesepian ka
Belum, ini aku baru bangun

Maaf ya kaka belum bisa pulang chan
Ya udah, kamu mandi dulu
Terus makan

Iya ka makasih loh ka
Cepet pulang ya

Ya udah, kaka lanjut kerja lagi ya
Jaga diri kamu

Kak doyoung menutup telpon nya. Aku pun Mandi. Kebetulan sekali jadwal kuliah ku siang, jadi bisa santai. Lalu aku beranjak dari sofa, tetapi ketika aku melihat ke cermin. Sontak aku berteriak

"YA AMPUN, mata gue" kata ku.

Kini mataku bengkak dan merah. "Apa karena kebanyakan nangis ya? Memang jika di pikir pikir aku lebih cengeng sekarang, ah udah lah semoga nanti ngga" kata ku.

Lalu aku mandi dan sarapan seperti yang di perintahkan kak doyoung. Setelah selesai, aku menonton tv sambil menunggu jam 10 untuk otw ngampus.

Waktu menunjukkan pukul 9.45, aku siap siap untuk pergi ke kampus. Ya, sebelum pergi aku melihat ke cermin bagaimana dengan mataku yang tadi bengkak.

Ketika aku melihat, ternyata sudah tidak terlalu bengkak dan merah. Ya sudah lah aku pun langsung otw kampus.

Seperti biasa, di kampus aku sendirian, padahal ada ratusan mungkin hingga ribuan orang, tapi aku sendiri? Ya seperti ini lah keadaannya.

Setelah selesai kampus pun aku langsung pulang, tidak ada kegiatan apapun yang ingin ku lakukan, jadi lebih baik aku langsung pulang saja. Memang matkul hari ini tidak banyak jadi sekitar jam 15.30 aku sudah sampai di rumah.

Tetapi ketika sampai di rumah, yang pertama kali aku pikirkan adalah mau ngapain. Gabut? Jelas sekali. Tidak ada teman ngobrol, mungkin nonton tv. Tapi lama lama pasti bosan. Akhirnya aku memutuskan untuk makan, lalu menonton tv.

Ketika sedang menonton tv,

TOK TOK TOK

Aku langsung membuka kan pintu. Ternyata ada tukang pos datang.

"Maaf mas, ini ada kiriman surat, untuk Lee Haechan" kata tukang pos sambil memberikan surat

"Oh iya, makasih mas" kataku

Akhirnya tukang pos itu pergi. Aku pun masuk kembali ke rumah.

"Surat dari siapa, tumben banget" gumam ku.

Aku pun membuka surat tersebut. Aku terkejut ketika aku membuka surat itu. Cover nya bertuliskan

































"SURAT GUGATAN CERAI"







































Aku hanya bisa membaca berulang kali cover itu. Aku sudah tau, dan sudah jelas siapa pengirim nya. Air mata ku mengalir deras.

"Tuhan, cobaan apa lagi ini, satu persatu cobaan semuanya datang padaku, mulai dari kebodohan ku, ke salah pahaman, dan sekarang apa? Perpisahan? Aku tak sanggup berpisah dengan Somi, aku sangat mencintainya, aku tau aku bodoh, tapi tuhan, izin kan aku untuk tetap bersama Somi. Sekarang aku harus bagaimana tuhan" kataku dengan nada agak menunggu dan air mata yang terus mengalir.

Aku berusaha menelepon Somi, dan memintanya untuk tetap bersama ku, tetapi nihil, dia tidak mengangkat telepon dari ku dan handphone nya malah tidak aktif. Apa harus aku bicara pada kak doyoung. Siapa yang harus aku hubungi sekarang. Oh Tuhan, aku cape menghadapi segala cobaan ini, ingin rasa nya aku meninggalkan dunia ini selama lamanya.

Satu persatu aku telepon, mulai dari kak doyoung, kak Jaehyun, kak Kun, orang tua ku, tapi nihil semuanya tidak ada yang mengangkat. Semuanya sibuk, kini aku benar benar sendiri, tidak ada yang peduli padaku. Ketika seperti ini mengapa semua susah untuk di hubungi. Aku hanya bisa menangis dan merenungkan semuanya.

Karena kak doyoung tidak mengangkat saat aku menelepon nya, aku pun memutuskan untuk chat kak doyoung. Mungkin nanti dia akan membacanya.

Kak Dy

Haechan: Ka, aku butuh kaka disini
Haechan: Kaka tau, tadi tukang pos datang
Haechan: Dia bawa surat buat aku ka
Haechan: Aku udah buka suratnya ka
Haechan: Dan isi suratnya itu adalah
Haechan: Surat Gugatan Cerai ka
Haechan: Awalnya aku tidak tahu itu surat siapa pengirim ya, tetapi setelah di buka aku jelas tau siapa pengirimnya
Haechan: Aku tidak ingin berpisah dengan Somi ka, aku sangat mencintai dia ka
Haechan: Aku harus bagaimana ka? Aku lelah dengan cobaan yang datang padaku terus menerus ka
Haechan: Lebih baik aku meninggalkan dunia ini saja ka, aku cape sangat cape ka
Haechan: Cepat pulang ka, aku benar benar butuh kaka.

Aku mengirim pesan itu pada kak doyoung, semoga dia cepat pulang tuhan, sebelum semuanya terlambat.

Semakin berat cobaan ku tuhan, aku lelah. Aku mengirim pesan kepada ka doyoung pun sambil menangis, hingga layar handphone ku basah karena air mata. Aku tidak sanggup menjalani semuanya.

"MENGAPA SEMUA INI TERJADI PADAKU TUHAN" teriakku sambil terus menangis.

Seketika aku sadar, mungkin ini semua adalah teguran dari tuhan karena aku telah menyia nyia kan anugerah terindah nya hanya karena salah paham. Aku benci keadaan ini, sangat benci. Tapi ini semua sudah terjadi. Aku tidak bisa menebak apa rencana tuhan. "KEMBALIKAN NASIBKU SEPERTI DULU TUHAN, AKU MOHON" teriakku. Aku merasa dengan berteriak beban ku berkurang. Walau pun itu tidak menyelesaikan masalah yang ada.

~~~~~
Apa yang akan terjadi dengan Haechan? Jangan lupa vote, komen, dan rekomendasikan cerita ini pada teman teman kalian. Makasih yang udah sabar nunggu update, dan yang udah vote. Kritik saran langsung dm ke Syfaayuu atau langsung chat ke akun ini. Jangan lupa follow ya akunnya. Makasih:)

✔️Husband In My Dream❣️ | Lee Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang