[29]

1.7K 88 1
                                    

"Istri saya sakit apa dok?" kata haechan

"Oh ini istrinya mas? Kirain adiknya" kata dokter "Jadi sebenarnya istri mas nya..."

"Iya saya kenapa dok?" tanya ku

"Setelah melihat hasil lab, istri mas nya secara keseluruhan sehat" kata dokter "Sebenarnya yang membuat mba nya mual mual, pusing, dan cepat lelah itu karena istri mas sedang mengandung, dengan usia kandung 2 minggu" kata dokter nya.

Aku hanya bisa melotot melihat haechan, aku sangat sangat terkejut, ini mau UN, aku hamil? Terus apa yang akan haechan lakukan? Apa haechan akan menerimanya? Ahh tidak tuhan, kenapa aku harus melakukan 'itu' dengan Haechan, padahal kamu sudah setuju. Tapi aku ingin melihat reaksi haechan.

"Syukur lah, terimakasih tuhan, aku sangat bersyukur atas karunia yang engkau berikan. Makasih dok" kata haechan kegirangan.

"Ya sudah kalo begitu saya tinggal ya" kata dokter.

Haechan mengangguk mengiyakan. Lalu haechan memegang tangan ku "Aku akan menjaga anak kita sayang, dia karunia terindah dari tuhan, semoga dengan ini keluarga kita semakin bahagia ya" kata haechan yang kini sedang mengelus perutku.

Aku terkejut, ini reaksi haechan? Dia menerima nya? Dia kegirangan? Dia bersyukur? Aku kira dia akan marah dan tidak menerimanya. Tapi, apakah aku siapa menjadi seorang ibu di saat usia ku baru 17 tahun?

"Sayang kamu gak seneng gitu?" tanya Haechan "Kok nge liatin aku nya kaya gitu?" tanya nya lagi

"Aku masih tidak percaya chan kalo aku hamil" kata ku "Dan aku kira kamu akan marah ketika mendengar aku hamil" lanjut ku

"Kenapa aku harus marah sayang? Kamu ingat ketika kita melakukan? Disitu berarti kamu sudah siap dan begitu pun juga aku sayang, berarti kita sama sama sudah siap menghadapi resiko nya" kata haechan.

Haechan benar, aku siap waktu itu, dan kini aku pun harus siap menerima semua nya. Di perut ku ada seorang malaikat kecil yang di berikan oleh tuhan.

"Kita jaga sama sama bayi ini ya, aku akan terus berusaha untuk menjadi ayah yang baik buat kamu dan calon anak kita sayang" kata haechan.

"Makasih chan, ketika aku melihat kamu semangat untuk menjaga, merawat anak ini, disaat itu lah aku pun semangat untuk menjadi ibu yang baik. Makasih banyak chan" kata ku. Air mata kebahagiaan ku menetes. Aku senang sekali tuhan.

"Kok nangis? Jangan nangis dong" kata haechan sambil mengusap air mata ku.

"Aku bahagia chan, aku bahagia akhirnya lengkap sudah semuanya, kita akan memiliki anak, semoga nanti kebahagiaan terus datang setelah anak kita lahir ya chan" kata ku.

Haechan mengangguk mengiyakan dan mencium tangan ku. Tiba tiba rombongan cowo ganteng datang.

"Chan, gimana hasilnya? Udah keluar?" kata Kak kun

"Udah kak" kata haechan. "Kata dokter secara keseluruhan Somi sehat ko" lanjut haechan.

"Lah, terus kemarin kenapa bisa mual mual, pusing sampe pingsan?" tanya kak doyoung

"Iya ka, itu bawaan anak, kata dokter Somi hamil usia kandungan 2 minggu" kata haechan sambil terus tersenyum.

"WHAT? SOMI HAMIL?" kata kak Kun dengan nada tinggi

"Woy ka, gak usah gitu juga kali, biasa aja, Haechan aja ayahnya biasa aja tuh" kata ku

"Tapi kamu masih kecil, kamu udah siap? Kapan juga kalian ngelakuin itu?" kata kak kun.

"Kalo aku udah hamil gini berarti udah siap lah ka, ya emang kami ngelakuin itu karena kelepasan, tapi kami udah tau resiko nya dan siap nerima" kata ku

"Iya ka, tenang aja, aku akan menjaga Somi pasti, dan menjaga calon anak aku" kata haechan.

"Ya udah kun biarin aja, keliatan nya mereka juga seneng seneng aja, dan kita bertiga juga harus ikut menjaga Somi, oke?" kata kak Jaehyun.

Aku, Haechan, dan kak doyoung mengangguk setuju dengan apa yang kak Jaehyun sampai kan. Kak Kun menghela napas.

"Ya udah deh kita siap jadi penjaga yang baik buat kamu, selamat ya" kata kak kun lalu mencium kening ku.

Aku melihat haechan seperti nya cemburu, tapi aku sudah sering bilang jangan cemburu atas apa yang mereka lakukan pada ku terutama kak Kun, karena haechan belum tau siapa sebenarnya kak Kun.

Tiba tiba dokter datang lagi.

"Mba Somi udah boleh pulang sekarang, tapi jangan lupa obat yang saya kasih di minum ya" kata dokter. Aku pun mengangguk setuju. "Sus, tolong lepas infus nya ya" perintah dokter

Setelah infus ku di lepas, aku pun pulang. Sepanjang lorong rumah sakit aku di papah oleh haechan. Karena memang aku masih merasa lemas sekali. Kak Kun yang mengetahui kondisi ku, langsung buru buru ke parkiran dan menyiapkan mobil haechan di pintu masuk, agar aku tidak terlalu lama berjalan.

Sesampainya di mobil, kita pun pulang, dan haechan membawa mobil pelan pelan. Aku mengantuk sekali, dan memutuskan untuk tidur.

~~~~~

Ketika bangun, aku sudah ada di ranjang. Pasti, Haechan yang menggendong ku dan membawa ku kesini.

"Hey udah bangun" kata haechan. Aku melihat rambut dia basah, dan dia sedang memakai anduk yang menutupi bagian bawah nya, sedangkan bagian dada tidak. Sepertinya dia baru beres mandi.

"Chan, laper" kata ku

"Kamu laper? Mau makan apa sayang?" tanya Haechan sambil memakai baju.

"Pingin bubur chan" kata ku.

"Ya udah kamu tunggu sini, aku beli bubur di depan ya, Di langganan kita" kata haechan. Aku pun mengiyakan.

Aku pun memutuskan untuk bangun dan memainkan ponsel ku sambil menunggu haechan. Tapi tiba tiba

TOK TOK TOK

"Siapa? Masuk aja gak di kunci" kata ku

Tiba tiba masuk lah sahabat terbaik ku, hina dan mina. Diikuti dengan 4 cowo ganteng, kak kun, kak doyoung, kak Jaehyun dan Mark pastinya.

"Somiii" teriak hina. "Kangen deh" mereka pun memeluk ku

"Woy, peluk nya jangan kenceng kenceng, kasian tuh dede bayi nya" kata kak doyoung.

"Eh iya, maaf ya dede" kata hina sambil mengelus perut ku.

"Baru juga 1 hari di rumah sakit udah kangen aja kalian mah" kata ku "Tapi tunggu kok kalian tau aku hamil?" tanya ku.

~~~~~~

Jangan lupa vote dan komen yaa.. Rekomendasikan ke teman teman kalian, dan follow akun ini. Kritik dan saran bisa dm ke Syfaayuu. Makasih:)

✔️Husband In My Dream❣️ | Lee Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang