[18]

2K 107 1
                                    

“Karena…” haechan menggantung jawabannya.

“Karena apa chan? Jangan bikin aku penasaran dong” kata ku.

Tiba – tiba haechan memberhentikan mobilnya di sebuah tempat yang sangat indah. Entah dimana itu, tetapi aku sangat lah suka tempat itu.

“Karena kamu memiliki dua sisi, aku sangat sadar itu. Pertama kenal dan dekat, aku merasa kamu memang kasar, dan awalnya aku risih, tetapi setelah kekasaran yang kamu lakukan, kamu meminta maaf dan peduli, bukan hanya itu, kamu juga yang selalu menenangkan aku ketika aku sedang emosi karena sesuatu hal, seperti aku kena razia rambut, kamu menenangkan aku, dan banyak lagi hal lain. Somi, aku yakin kamu tidak seperti mereka yang cuma mencintai harta ku, aku yakin suatu saat kamu akan menjadi ibu yang baik untuk anak anak ku kelak” kata haechan.

Elah chan kamu baru sadar? -author

Aku terkejut ketika haechan tiba tiba mencium bibir ku singkat dan berkata “Aku sangat mencintaimu sayang”. Kini aku sangat bahagia atas apa yang haechan katakan padaku. Aku akan berusaha menjadi ibu yang baik untuk anak anaknya kelak.

“Tuhan, biarkan aku dan haechan bahagia selalu, sekarang, sesudah menikah, dan selamanya. Aku merasa haechan adalah jodoh yang kau berikan padaku, ya walau mungkin terlalu cepat, tapi aku akan berusaha. Terimakasih tuhan, anugerah mu sangat indah” batin ku.

“Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk kamu chan, dan aku pun akan selalu ada disamping kamu dalam keadaan apapun, aku akan membantu mu agar kamu terus mencintaiku, dan aku akan berusaha menjadi ibu yang baik untuk anak anak kita kelak.” Kataku sambil memeluknya. “Aku juga sangat mencintai mu” lanjut ku.

Kini kita sedang menikmati pemandangan indah yang ada di depan kita, entah lah aku nyaman ketika sedang dalam pelukan haechan. Jika ia tidak ada mungkin aku akan merindukan pelukannya ini.

Karena kebahagiaan ini, aku sampai lupa bahwa aku ingin membeli kebutuhan ku. Aku pun mengajak haechan untuk berbelanja, karena ya aku sangat membutuhkan itu.

“Chan, antar aku belanja yuk, hehe” ajak ku pada haechan.

“Oh, kamu mau belanja sayang? Iya udah yu, kita langsung otw” kata haechan.

Haechan membawa ku ke sebuah Mall. Setelah dia memarkirkan mobilnya, dia turun dan membuka kan pintu untukku. Aku dan haechan sepanjang jalan tidak berhenti bergandengan tangan.

Setelah sampai disebuah toko makeup langganan ku, aku langsung membilih barang yang ingin ku beli, yaitu, liptin, bedak, handbody, masker, dan keperluan lainnya, tetapi tidak termasuk mascara, shadow, karena belum waktunya aku memakai barang barang seperti itu.

Haechan menunggu ku disebuah kursi, dia sedang duduk disitu. Sesekali aku melihatnya yang sedang memainkan ponselnya. “Dia selalu tampan tuhan, dia pangeranku” batinku sambil tersenyum. Setelah aku selesai memilih barang, aku langsung menghampirinya.

“Lama ya, maafkan, hehe. Yuk pulang.” Kataku.

“Kok pulang sih? Makan dulu ya, please” kata haechan.

“Bilang aja kalo kamu masih pingin sama aku, haha” kata ku sambil tertawa.

“Yah kan ketahuan, ya udah yuk makan, di kfc Mall aja” kata haechan.

Jujur saja, ketika haechan bersama ku, kadang sikap nya seperti anak kecil, dan itu sangat menggemaskan. Ingin rasa nya ku bungkus tu anak dan membawa nya ke rumah.

Bentar lagi juga serumah elah –author

Sesampainya di KFC, haechan memilih tempat di luar, karena katanya dia merasa pengap kalo di dalam, banyak sekali anak kecil yang bermain. Haechan pun meninggalkan ku untuk membeli makanan. Aku melihat banyak anak kecil bermain, dan sangat menggemaskan. Sampai aku tidak sadar haechan sudah duduk di depan ku dan berkata

“Liatin aja terus, sampe calon suaminya ada disini aja ngga sadar kayanya. Kenapa kamu pingin cepat cepat punya anak kecil seimut itu ya?” kata haechan

Aku merasa muka ku memanas, sepertinya muka ku memerah. Aku malu kan akhirnya ketahuan sama haechan. Aku pun makan tanpa menjawab pertanyaan haechan, dan haechan pun malah tertawa kecil.

Setelah makan, aku dan haechan diam dulu sejenak di KFC, dan mengobrol hal hal yang akan disiapkan sebelum kita menikah nanti.

“Nanti ketika kita menikah, kamu mau pakai gaun seperti apa?” Tanya haechan

“Entah lah, menurut kamu aku cocok memakai gaun panjang atau pendek?” Tanya ku

“Aku pikir kamu cocok memakai gaun apapun, karena kamu cantik, jadi semua cocok” kata haechan menggodaku.

“Ih kamu mah, aku Tanya serius ni. Kamu maunya aku pake gaun panjang atau pendek? Kan kamu yang nanti nya jalan bareng aku ke altar” Tanya ku lagi.

“Oh iya ya, masa kamu jalan sama mantan kamu. Ahaha” tawa haechan. “Kayanya kamu  cocok pakai gaun yang pendek, tetapi belakang panjang gitu loh. Kamu tau maksud aku kan” kata haechan.

Memang kalo dipikir pikir, kalo aku pake gaun panjang depan belakang, nanti aku jalan susah dan itu ribet, jadi kayanya aku ikut saran haechan aja.

“Iya aku paham, ya udah nanti aku bilang mamah deh ya. Eh btw chan, aku mau nanya deh” Kata ku.

“Nanya apa yang?” kata haechan

“Ini serius ya, kalo kita udah nikah, emang kamu siap kalo nanti kita punya anak?” tanyaku hati hati.

Haechan sepertinya sedang menahan ketawanya dia, karena aku yakin dia tau maksud dari pertanyaanku ini. “Ya jangan lakuin lah kalo emang belum siap, aku sih siap siap aja, tapi aku akan nunggu kamu siap deh” katanya sambil tertawa kecil.

“Kamu tau aja maksud pertanyaan aku, jadi malu, hehe” kataku sambil nyengir. “Aku akan beritahu kamu kalo aku siap” kataku.

Kita pun tertawa bersama. Aku sangat suka moment dimana aku dan dia tertawa bersama. Sebuah kebahagiaan yang amat sederhana. Lalu kita pun memutuskan untuk pulang. Tetapi tiba tiba ada yang memanggilku dari belakang.

“Somi, Jeon Somi”

Ketika aku melihat ternyata dia adalah………

Siapa dia –Haechan
Aku rindu dia –Somi

Jangan lupa vote, komen dan follow akun ini ya. Kritik dan saran selalu aku tunggu di syfaayuu. Makasih:). Dan pemberitahuan, minggu depan ngga akan update dulu ya, soalnya mau fokus PTS makasih:).

✔️Husband In My Dream❣️ | Lee Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang