[16]

2.2K 126 0
                                    

"Haechan" panggil seseorang dari belakang.

Sontak aku dan haechan membalik badan dan ternyata itu adalah...









"Herin?!" kata haechan






"Oh jadi ini Herin? Dia cantik, aku pun sadar dia lebih cantik dan lebih baik dari pada aku, mengapa Haechan meninggalkan Herin demi aku?" batinku.

Herin tiba tiba menghampiri kami, memeluk haechan dan mencium pipinya. "Anjir ko dada gw tiba tiba sesak ya" batin ku.

Haechan hanya diam mematung. Aku tau, bukan dia yang mau melakukan itu, tetapi memang Herin aja yang nyosor.

"Haechan, aku rindu, kenapa sih waktu itu kamu meninggalkan aku?" kata Herin.

Terasa semakin sesak dada ini, Tuhan, kuatkan aku.  "Ekhem" Aku sengaja pura pura batuk, untuk menyadarkan mereka.

"Dia siapa haechan?" tanya Herin.

"Anjir, bener bener pingin di acak acak mukanya ni cewe" batinku.

Seketika haechan pun sadar dan langsung marah pada Herin.

"Apa yang kamu lakukan hah? Kita sudah tidak ada hubungan apa apa lagi, ngapain lagi kamu ngelakuin hal seperti itu, apalagi di depan CALON ISTRI ku." kata haechan dengan nada agak tinggi.

"Oh, dia yang berani merebut kamu dari aku?" kata Herin, kini Herin sedang melihat ku dari atas kebawah. "Kamu sadar dong, aku lebih baik dari pada dia, ngapain kamu milih dia? Jelas jelas kamu cinta aku" lanjut Herin.

"Minta di tampol ni cewe" batinku. Aku sudah menahan emosi ku dari tadi. Sekali lagi dia berulah, aku tidak segan segan melukai nya, seperti dia melukai perasaanku dengan perkataannya.

"Tutup mulut kamu ya, gak usah ngomong sembarangan, jangan SO ngomentarin hidup orang, dia calon istriku, dia lebih baik dari kamu, kamu mending sekarang pulang dan ngaca, apa sikap kamu sudah baik kepada orang lain? Oh, dan denger ya, aku sudah tidak mencintai mu lagi" kata haechan.

"Tapi chan aku-" omongan Herin terhenti ketika ada yang memanggilnya.

"Sayang, ngapain kamu disini?" tanya seorang lelaki yang tiba tiba datang.

"Sayang?" dia udah punya pacar baru, tetapi masih mengganggu haechan ku? Sampai kapanpun hidup dia tidak akan tenang jika dia berani mengganggu hubungan ku dengan Haechan. Tapi tunggu, mengapa wajah pria ini tidak asing ya?

"Oh kamu pacarnya dia? Kenalin, saya haechan dan ini calon istri saya. Herin teman SMA saya dulu, oh iya jangan lupa datang ke pernikahan kami minggu ini ya. Ditunggu kehadirannya" kata haechan yang kini sedang berjabat tangan dengan lelaki itu.

"Oh iya, saya Jaehyun, saya pacar nya Herin. Oh bagus lah, saya akan usahakan datang bersama Herin ya" kata jaehyun

"Ya baiklah, kalo begitu saya izin pamit" kata haechan, lalu pergi.

Sesak di dada ini masih ada. Sakit, terbayang bayang perlakuan Herin pada haechan tadi. Aku tau hubungan mereka tidak sebentar, tetapi itu membuatku sakit, lebih sakit dari tersayat pisau. :')

Tak terasa, air mataku mengalir membasahi pipiku. Mungkin aku belum siap menghadapi itu, karena kemarin kemarin aku selalu bahagia dengan Haechan.

Tiba tiba aku merasa ada yang mengusap air mataku. Aku pun sadar bahwa aku masih dengan Haechan.

"Maafin aku sayang" kata haechan dengan nada sedih.

Kini kita sedang berhenti di pinggir jalan, mungkin karena haechan melihat ku menangis. Aku langsung memeluknya dan menangis di pelukan nya.

"Hey sayang maaf ya" kata haechan, kini dia telah membalas pelukan ku dan menenangkan ku.

"Kamu gk perlu minta maaf chan" kata ku. "Aku tau tadi bukan kamu yang memeluknya, karena tangan kamu saat itu sedang menggenggam tangan ku" kata ku. "Dia benar chan, dia lebih baik dari aku, kenapa kamu memilih ku dan meninggalkan dia? Kamu tau aku belum siap menghadapi masalah seperti ini, karena apa? Karena kamu selalu membahagiakan aku chan, tiba tiba aku terjatuh ke jurang terdalam, dan itu sakit chan" lanjut ku. Tangisan ku semakin menjadi. "Tuhan, kuatkan aku, aku ingin selalu bahagia dengan Haechan, dan aku telah berjanji pada diriku sendiri, bahwa aku akan selalu ada untuk haechan disaat sedih, susah, senang, duka sekalipun" batin ku.

"Sayang, dengarkan ya, kamu tidak usah pedulikan omongan dia, kamu lebih baik dari dia sayang, dari sisi mana pun. Buktinya, sekarang aku bahagia bersama kamu, aku tidak ingin kehilangan kamu, aku ingin selalu ada disamping kamu, kamu adalah anugerah terindah yang tuhan berikan untuk aku, aku sangat bersyukur bisa bertemu kamu." kata haechan "Sekarang lihat aku, kamu cinta aku kan? Sayang aku kan? Aku juga sama, kita punya perasaan yang sama. Sekarang, kita hadapi semua tantangan yang akan datang dalam hubungan kita. Kamu tidak sendiri sayang, aku akan selalu ada di samping kamu" lanjut haechan sambil menghapus air mataku.

Aku melihat tidak ada kebohongan dimata nya, aku percaya dia tulus mencintai ku dan dia juga tulus mengatakan itu. Aku kembali memeluknya sekali lagi dan haechan pun mencium puncak kepalaku.

Setelah itu haechan menyuruhku untuk beristirahat selama perjalanan. Aku pun menuruti keinginan haechan. Tak terasa aku pun tertidur di mobil haechan saat itu. Yang terakhir kali aku lihat adalah senyum manis haechan.

~~~

Tiba tiba

"Somi, bangun, ini sudah siang, sampai kapan kamu mau tertidur?" teriak mama.

Aku pun membuka mataku, melihat jam dinding menunjukkan pukul 09.20 dan seketika aku langsung duduk di tempat tidur. Aku melihat ke sekeliling kamar ku.

"Bentar, kenapa aku bisa ada di kamar? Seingat ku aku tadi malam aku jalan sama haechan. Kenapa tiba tiba ada di kamar gini sih?" kataku.

Aku mengingat kejadian semalam, karena aku menyangka itu hanya mimpi. Tetapi ternyata tidak. Memang itu bukan mimpi.

"kejadian semalam itu jelas jelas nyata. Berarti ketika haechan menyuruh ku tidur, aku benar benar tidur? Lalu mengapa aku bisa di kamar?" kata ku.

"Somi kalo sudah bangun cepat mandi lalu turun sarapan" teriak mama lagi

"Iya ma, Somi mau mandi ini" Aku pun bergegas mandi.

Selesai mandi, tiba tiba ponsel ku berbunyi.

Incoming Call

    My Sunshine ❤️
Accept | Decline

Otomatis aku langsung mengangkat nya.


Selamat pagi my lovely
Gimana tidurnya nyenyak?
Pasti kamu kaget ya tiba tiba kamu ada di kamar?

Pagi pun kesayangan Somi
Iya kenapa aku bisa ada di kamar chan?
Jangan jangan kamu yang?

Iya aku yang mindahin kamu ke kamar kamu sayang, abisnya kamu di bangunin ngga bangun bangun, hehe.
Ya udah sana kamu sarapan dulu deh ya.
Iloveyou baby

Haechan pun menutup telepon nya tanpa menunggu jawaban dari ku. Tuhan aku malu, ah kenapa tadi malam aku harus ketiduran sih. Sumpah malu aku.

Lamunan ku buyar ketika mamah tiba tiba membuka pintu kamar ku.

BRAKK

"SOMI KAMU TUH YA.."

Nah kan ngamuk - Somi
Maafkan aku Somi - Haechan



Jangan lupa vote dan komen ya, untuk kritik dan saran bisa dm langsung ke syfaayuu. Jangan lupa follow juga akun ini. Makasih:)

✔️Husband In My Dream❣️ | Lee Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang