Hari yang ku tunggu akhirnya datang juga. Hari dimana kebahagiaan ku mencapai puncaknya, yaitu pernikahan ku dengan Haechan akan di laksanakan.
Kini aku sedang di ruang make Up, bersama haechan, iya, kini aku sudah selesai make Up, tinggal jalan menuju altar bersama dan mengucap janji.
Aku melihat haechan sedang gemetaran. Mungkin dia gugup. Aku langsung menghampiri nya lalu memegang tangannya.
"Kamu kenapa chan?" tanyaku
"Entah lah, sepertinya aku gugup yang" kata nya sambil memegang tanganku.
"Kamu gk sendiri kesana, kamu sama aku, aku akan selalu ada di samping mu, percayalah, kita hadapi semuanya bersama ya" kata ku
Aku terus meyakinkan haechan, agar haechan tidak gugup. Dan akhirnya kami pun di panggil untuk menuju altar. Haechan menarik napas dalam untuk menghilangkan rasa gugup itu. Lalu dia menggandengku dan berjalan menuju altar pernikahan.
Ketika kita muncul dan berjalan menuju altar, banyak sekali orang yang tepuk tangan. Aku melihat jelas di sana ada Mark dan mina, ada doyoung dan hina, termasuk ada kak Jaehyun dan Herin.
Aku melihat Herin sepertinya cemburu, tetapi aku tidak menghiraukan nya. Ini lah takdir nya, bukan dia yang berjalan berdampingan menuju altar dengan Haechan. Tapi aku, Jeon Somi. Aku melihat kak Kun tersenyum di sana sambil tepuk tangan. Memakai jas resmi itu membuat nya terlihat sangat tampan.
Ketika sampai di altar, ada pendeta di sana yang telah menunggu aku dan haechan. Saat ini, aku dan haechan sedang berhadapan dan berpegang tangan.
"Lee Haechan, bersediakah anda mendampingi Jeon Somi dalam suka maupun duka, sakit maupun sehat, menyayangi dan mencintai nya hingga maut memisahkan?" kata pendeta sambil melihat haechan.
"Ya saya bersedia" kata haechan dengan lantang.
Lalu pendeta beralih ke arah Somi.
"Jeon Somi, bersediakah anda mendampingi Lee Haechan dalam suka maupun duka, sakit maupun sehat, menyayangi dan mencintai nya hingga maut memisahkan?" kata pendeta.
"Ya saya bersedia" kata ku sambil tersenyum pada haechan.
Setelah saling mengucapkan janji, aku dan haechan berpelukan di depan pendeta. Riuh suara tepuk tangan terdengar jelas.
"I Love You istriku" kata haechan. Perkataan itu terdengar jelas di telingaku, walaupun saat itu suara tepuk tangan terdengar keras.
"I Love You too suamiku" balas ku.
Lalu aku dan keluarga ku berfoto bersama. Ya aku dan haechan pun foto berdua. Setelah selesai acara, aku pulang ke rumah tentu dengan Haechan. Sekarang kita sudah sah, dan berhak untuk tinggal serumah. Aku memilih untuk tinggal di rumahku. Karena aku lebih nyaman tinggal di rumahku. Jadi Haechan mengalah.
Kini aku sedang duduk di depan meja rias di kamarku. Ya, kamar ku yang asalnya sangat berantakan, sekarang sangat lah rapih. Tiba tiba Haechan memeluk ku dari belakang.
"Aku senang, sekarang kita sudah sah menjadi suami istri, dan tinggal serumah." kata haechan.
"Tapi kita sepakat untuk tidak melakukan itu kan yang" kata ku.
"Iya sayang, tenang aja, aku gak akan lakuin itu sampai kamu sendiri yang bilang siap" kata haechan.
"Makasih sayang, ya udah kamu gantibaju dulu sana, jas nya langsung gantung dan simpan di lemari ya" kata ku.
Haechan pun menuruti kemauan ku, setelah haechan ganti baju, gantian aku yang ganti baju.
"Yang, ganti gaun nya sana, aku liat kamu kesusahan pake gaun itu" kata haechan.
Aku mengangguk lalu langsung ganti baju. Ya walau sulit untuk membuka gaun nya, tetapi akhirnya aku bisa membukanya tanpa bantuan haechan. Aku menyimpan gaun ku di lemari dengan rapih, lalu aku membersihkan make Up di wajahku. Tidak terlalu sulit, karena permintaan haechan make Up nya tidak terlalu tebal.
Aku melihat haechan sudah berada di ranjang sedang memainkan ponselnya. Lalu aku menghampiri nya.
"Serius banget deh" kata ku.
"Liat yang, kamu cantik banget tadi, nih" kata haechan sambil menunjukkan foto kami berdua.
"Mau dong fotonya, kirimin ya" kata ku.
Tak lama fotonya pun datang ke ponsel ku. Aku pun membukanya dan menyimpan nya di album kesayangan ku. Lalu aku menjadikan salah satu foto kami yang bagus sebagai wallpaper lockscreen.
"Lucu ya" kata ku sambil memperlihatkan wallpaper itu.
"Aku juga mau ah, haha" kata haechan. "Yang, kalo kamu mau buka handphone ku, buka aja ya, password nya tanggal pernikahan kita" kata haechan.
Aku mengangguk setuju. Haechan dari awal sudah mengetahui password handphone ku yaitu, tanggal pertama kali kita di jodohkan.
"Aku cape chan, tidur yu, udah malem juga" kata ku.
Jam menunjukkan pukul 23.10. Memang sudah malam, tetapi haechan tidak bisa tertidur.
"Aku gk bisa tidur yang" kata haechan
"Loh kenapa?" kataku sambil menguap.
"Entah lah" kata haechan sambil mengeluh rambutku.
"Ya udah yu coba tidur ya" kataku "Sini sama aku peluk, aku jamin bisa tidur" lanjutku.
Lalu aku memeluk haechan, dan haechan pun memejamkan matanya.
"Tuhan, didepan ku ini adalah anak ku, bukan, bayi ku, bukan, dia adalah suamiku. Dia yang dari dulu aku ingin kan, dia yang dari dulu aku cintai, dia yang aku perjuangkan, sekarang telah menjadi milikku, aku senang sekali tuhan, dia pangeran hidupku, jaga dia, dan berikan kami kebahagiaan selalu" batin ku sambil mengusap rambut haechan.
Tiba tiba
Cup
Haechan mengecup bibir ku singkat. Aku sudah terbiasa dengan perlakuan nya itu. Tetapi aku kaget, aku kira dia sudah tidur.
"Kamu belum tidur, aku kira tadi udah tidur" kataku.
"Belum, aku ngerasa ada yang liatin aku, makannya aku gak bisa tidur, kamu juga harus tidur sayang, jangan liatin aku terus" kata haechan
Aku mengangguk setuju. Kini haechan yang memelukku dan aku yang mengecup bibirnya singkat.
"Selamat tidur my sunshine" kata ku.
Haechan pun tersenyum. Dan kita pun terlelap.
~~~~~
Jangan lupa vote, komen, dan follow akun ini ya, kritik dan saran langsung dm ke Syfaayuu. Makasih:)
![](https://img.wattpad.com/cover/178567543-288-k956531.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Husband In My Dream❣️ | Lee Haechan [END]
Fanfiction"Aku siap menikah dengannya walau aku mencintai orang lain" - Lee Haechan Highest Rank 🎖1 - lee (18-10-2019) 🎖1 - dreamer (29-10-2019) 🎖2 - qian kun (12-09-2022) Jangan lupa untuk promosikan dan follow akun nya ya:).. Makasih:) Kritik dan saran l...