[6]

5K 350 11
                                    

Haechan POV

Aku kenal dia, dia orang yang katanya suka padaku ketika pertama kali masuk sekolah. Mengapa aku bisa tahu? Karena aku melihat gerak gerik nya yang berbeda ketika dia sedang bersama ku, dia sering memperhatikan ku, aku tahu itu.

Awalnya aku risih dengan perlakuan nya, tetapi semakin aku dekat Somi, aku semakin merasa nyaman bersama Somi, bahkan aku merasa lebih nyaman dengan Somi dibanding dengan Herin kekasihku.

Saat ini aku sedang makan bersama dengan keluargaku dan membicarakan tentang perjodohan antara aku dan Somi. Aku memikirkan semuanya tentang Somi dan Herin. Aku tau papah tidak setuju dengan hubungan ku dan Herin. Aku takut papah marah jika aku membahas Herin.

"Haechan, kok melamun?" kata mamah.

Aku hanya membalas pertanyaan mamah dengan senyum dan menggelengkan kepalaku. "Apa aku tanyakan pada Papa?" batinku.

Setelah selesai makan, aku memberanikan diri untuk bertanya tentang hubungan ku dengan Herin.

Aku akhirnya bertanya pada Papa, "Pa, jika aku di jodohkan dengan Somi, bagaimana hubungan ku bersama..."

BRAK

Aku terkejut karena papah memukul meja dengan keras. Mungkin papa sangat tau kemana arah pertanyaan ku. Aku takut.

"Putuskan hubungan mun dengan kekasihmu itu, kamu tau kan papa tidak setuju dengan hubungan mu dan Herin, papa lebih setuju kamu dengan Somi." kata papa dengan nada tinggi.

"Tapi pa, Haechan cinta pada Herin pa, Haechan tau Somi, Somi telah mencintai haechan dari awal masuk sekolah, tetapi pa, Haechan benar benar mencintai Herin pah." jawabku

"Papa tidak mau tau, tinggalkan kekasih mu itu, dan nikahi Somi. Masalah cinta nanti bisa timbul dengan sendirinya" kata papa sambil meninggalkan aku dan mamah di ruang makan.

Keringat dingin bercucuran membasahi tubuh ku, aku takut, aku sedih, aku sedih bukan karena papa menyuruh ku untuk meninggalkan Herin, aku sedih karena papa marah padaku karena aku membicarakan hal yang sama berulang kali, aku merasa bersalah.

Aku tertunduk diam setelah papa pergi, aku takut:(. Benar benar takut jika melihat papah seperti itu. Tuhan, beri aku petunjuk.

Mamah menghampiri ku, "Sayang" kata mamah sambil memegang pundak ku. "Maafkan papa mu itu ya, kamu tau kan dia sangat tidak setuju dengan hubungan kamu dengan Herin. Maafkan papa mu ya" lanjut mamah

"Lalu bagaimana hubungan ku dengan Herin, jika papa memaksa aku untuk menikahi Somi?" kataku

"Coba kamu jelaskan perlahan pada Herin sayang, mungkin Herin akan mengerti atas semua ini. Herin tau kan kalo papa tidak setuju dengan hubungan kalian? Mama yakin dia akan mengerti" jawab mamah

"Jujur saja ma, aku sayang Herin, tetapi disisi lain aku juga nyaman dengan Somi, ketika aku tidak disisi ya aku merasa rindu padanya, bukan pada Herin" kataku

"Itu artinya kamu sebenarnya menyayangi Somi, tetapi karena ada Herin, semuanya kamu pendam dalam hati terkecil kamu. Sayang, coba kamu dekat dulu Somi, mungkin lama lama rasa cinta mu pada Herin akan hilang, dan papah tidak akan marah karena hal yang sama, kamu harus pikirkan dengan baik sayang dan ambil keputusan yang tepat" kata mamah sambil meninggalkan ku.

Aku merenung sendirian di ruang makan, aku pikir sepertinya semua keputusan ada di tangan ku. Mana yang akan aku pilih? Somi atau Herin? Ah, aku bingung. Semoga ini keputusan yang tepat.

Setelah pertemuan dan persetujuan atas perjodohan aku dan Somi, mamah dan papah meninggalkan ku berdua dengan Somi, papah menyuruh ku untuk mengajak Somi jalan jalan. Mungkin bermaksud untuk pendekatan. Akhirnya aku dan Somi jalan jalan berdua.

Ketika di perjalanan, aku melihat Somi, dia cantik, baik, perhatian dan sepertinya orangnya tidak ribet, aku membuka pembicaraan dengan bertanya tentang kebenaran bahwa dia menyukai ku dari awal masuk sekolah. Tetapi Somi tidak menjawab, aku melihat jelas wajah Somi memerah, mungkin dia malu. Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu jawabannya ya walaupun nanti.

Ternyata benar, Somi termasuk tipe orang yang tidak banyak komentar, tidak ribet, asik dan santai, berbanding terbalik dengan Herin yang sangat ribet dan tidak berhenti berkomentar. Apa benar kata mamah aku menyayanginya?

Setelah aku mengantar Somi pulang, aku langsung menuju rumah ku. Sepanjang perjalanan, aku memikirkan moment bahagia ku dengan Somi hari ini. Aku melupakan Herin, aku sama sekali tidak menghubungi nya hari ini.

Setelah sampai di rumah, tanpa basa basi aku langsung menghubungi Somi, apa dia bahagia aku hubungi? Entah lah, aku akan berusaha menyayanginya mulai dari hal kecil.

Sekitar pukul 22.00 mamah dan papah pulang, ketika mereka masuk, aku sedang menonton televisi di ruang tamu. Papah menghampiri ku.

"Haechan, papa mau bicara sama kamu" kata papa

Mendengar itu aku mendadak tegang. "Ada apa pa?" tanyaku

"Pernikahan kamu dan Somi akan dilaksanakan 2 minggu lagi" lanjut papa

Aku terkejut, aku belum bicara pada Herin tentang semua ini, tapi aku bahagia bisa cepat memiliki Somi, mungkin memang benar aku sayang pada Somi. Aku hanya menjawab dengan anggukan setuju.

"Siap tidak siap, aku harus melewati semuanya" batinku


Maafkan ya lama update, karena aku bikin nya harus saat mood bagus :'', ya, walau masih sedikit yang liat hehe:).. Jangan lupa follow ig aku ya Syfaayuu kritik dan sarannya, dukungan kalian penting loh makasihhh...

✔️Husband In My Dream❣️ | Lee Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang