Semenjak Irene datang di ruang perawatan para perawat tengah disibukkan bergosip mulai dari peristiwa ciuman Rosie kemarin hingga tiba-tiba membahas Yoga yang kata mereka menjadi ramah secara tiba-tiba.
Bukan rahasia lagi jika Yoga memiliki kesan dingin yang jauh dari kata ramah, dia hanya membalas salam orang-orang yang posisinya lebih tinggi dibandingkan dia dan kadang dia hanya mengangguk saja, bahkan untuk yang seleting dengannya ataupun di bawahnya jangankan menyapa, meliriknya saja tidak. Pokoknya menurut Irene, Yoga adalah definisi lelaki sombong yang menyebalkan yang untungnya memiliki ketampanan dan otak yang lumayan berisi.
Namun, pagi ini dia merasa ada yang salah dengan Yoga, dia melihat lelaki es itu tersenyum pada perawat yang menyapanya, tak hanya itu dia pun tak marah kala Edward—dokter residen—melakukan kesalahan jelas ini suatu hal yang mungkin terjadi seratus tahun terjadi.
"Sepertinya aku harus membeli tiket lotre," ucap Teo yang tiba-tiba muncul di samping Irene.
"Kenapa?"
"Lihatlah, sepertinya ada hal bagus yang akan terjadi, balok es itu tersenyum."
"Itu malah membuatku takut," ujar Irene pada Teo yang berpendapat sebaliknya.
"Tenanglah tak terjadi apa pun, mungkin dia sedang senang karena pertunangannya semakin dekat."
Ya pertunangan. Irene ingat jika Yoga akan segera bertunangan, lalu bagaimana dengan Rosie? Ia tahu keduanya masih saling mencintai, tapi kenapa dia seperti melihat drama secara langsung saat berhadapan dengan mereka. Jika suka harusnya mereka bersama bukan saling menyakiti.
"Huft entahlah."
"Sudahlah tak usah kamu pikirkan, ah itu Dokter Rosie, aku pergi dulu." Teo menunjuk pada Rosie yang berjalan bak zombie, tampak jika gadis itu tak bisa tidur semalaman.
"Kenapa dengan kalian?"
"Kalian?"
"Iya kamu dan manusia es itu." Irene menunjuk pada Yoga yang tampak begitu cerah pagi ini.
"Aku nggak bisa tidur semalam."
"Kenapa?"
"He kiss me," sahut Rosie lirih
"Kamu masih memikirkan hot patient itu?" jelas Irene masih mengira Rosie memikirkan ciuman yang dicurinya itu.
"Bukan dia. Tapi, dia." Rosie menunjuk ke arah Yoga yang tengah berbicara dengan keluarga pasien dengan dagunya.
"Apa?"
"Dan kamu tahu hal bodoh apa yang kulakukan?" Irene menggelengkan kepalanya dengan cepat terlihat gadis itu antusias dengan cerita Rosie.
"Aku balas menciumnya," bisik Rosie mengingat masih ada beberapa perawat di sana.
"YOU KISS HIM BACK." Rosie tidak menyangka jika Irene malah mengulang apa yang dia katakan bahkan mengulangnya dengan sangat keras hingga beberapa orang melihat ke arah mereka tak terkecuali Yoga yang kini malah tersenyum menggoda.
"Ish, kamu bikin aku malu." Sambil menutup wajahnya Rosie meninggalkan ruang perawatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅The Raindrop
Romancekau pernah berkata bahwa mencintaiku seperti cinta hujan keada bumi menyakitkan katamu karena kau tetap mencintai walau jatuh tapi pernahkah kau berfikir tentang bumi? ia tetap menunggu hujan turun meski ribuan kali ditinggal pergi. sekarang lebih m...