twenty eighth rain

644 89 19
                                    

Steven bersama Rosie dan Gara tengah duduk dengan kegiatan masing-masing. Steven dengan pekerjaannya, Rosie dengan pikirannya dan Gara dengan bus Tayo dan Tobot miliknya.

"Gara, Bunda mau bicara sama Daddy kamu main sama Aunty Sherly ya," suruh Rosie dan dituruti oleh Gara. Setelah Gara pergi Rosie mulai berbicara pada Steven yang tampak sibuk bekerja.

"Kamu tahu kenapa aku bilang ke tante Dewi kalau Gara itu anak kamu?" Steven berhenti membaca berkas dan mulai memperhatikan Rosie, ia tahu sekarang Rosie sedikit marah dengan idenya saat mereka makan siang tadi.

"Tentu saja aku tahu, kamu nggak mau Tante Dewi ataupun Jenny celakain Gara kan?"

"Kalau kamu tahu kenapa kamu ngomong gitu? Dengan ngasih tahu ke Jenny kalau Gara adalah darah daging Yoga bakalan bikin dia nggak mikir dia kali buat nyelakain Gara," kata Rosie sedikit meninggikan suaranya bahkan matanya sudah berkaca-kaca ia merasa Steven berlebihan saat mengatakan akan menggunakan Gara sebagai umpan.

"Lalu bagaimana dengan mengenalkannya pada Yoga? Bukankah itu sama berbahayanya?"

"Dia ayahnya dia tak akan menyakitinya."

"Dia memang tak akan menyakitinya, tapi apa kamu lupa jika Jenny selalu mengikuti Yoga, hanya dengan mengenalkan Gara pada Yoga Jenny juga akan tahu kalau Gara anak kalian."

"Kalau begitu aku akan kembali ke Amerika aku tak bisa menerima resiko Gara terluka."

"Kamu sudah mulai semuanya Rosie, kamu sendiri yang mengatakan akan membayar apa yang mereka lakukan padamu dan Gara. Ini saatnya."

"Aku takut Stev, saat ini aku hanya punya Gara aku nggak mau kehilangan dia." Rosue menutup wajahnya yang sedang menangis dengan tangan. Bayangan ia akan kehilangan Gara benar-benar membuatnya takut.

"Aku akan melindungi kalian percayalah semuanya akan baik-baik saja. Ada aku." Steven beranjak dari kursinya hanya untuk memeluk Rosie yang menangis.

-o0o-

Yoga tak pernah menyukai reuni yang sepertinya menjadi ajang pamer entah itu harta, jabatan ataupun pasangan karena itulah selama ini ia tak pernah pergi ke reuni dan kini untuk pertama kalinya dia datang. Dan kedatangannya ini tak terlepas dari campur tangan Sonya yang mengatakan bahwa ia akan memberikan informasi tentang Rosie jika Yoga datang ke tempat reuni.

Namun, hingga sejam lebih dia duduk dan bicara dengan teman seangkatannya yang sama sekali tak ia ingat namanya, batang hidung Sonya sama sekali tak terlihat dan itu membuat Yoga kesal, ia tak bisa menunggu lama jika orang itu bukan Rosie, tapi beruntunglah Sonya yang menggunakan alasan Rosie jadi dia masih sabar menunggu.

Hingga sosok Sonya muncul dengan seorang anak kecil di gendongannya tampak menggemaskan. Dari waktu Yoga melihat Gara dia merasa ada sesuatu dari anak itu hingga ia merasa tertarik. Tapi, dia hanya diam saja melihat keduanya hingga Sonya menurunkan Gara dari gendongannya lalu membawanya mendekat marah Yoga.

"Siapa?" tanya Yoga padahal setahu Sonya Yoga tak akan pernah peduli pada siapa pun. Melihat Yoga yang tiba-tiba tertarik pada Gara membuat Sonya yakin bahwa hubungan ayah dan anak tak hanya sekedar sebuah nama mereka memiliki hubungan batin yang tak terlihat.

"Sayang, Omnya tanya nama kamu."

"Aku Sagara Biru." Yoga terdiam lalu matanya berkaca-kaca saat tahu bahwa informasi yang dikatakan Sonya adalah anak di depannya ini. Dia langsung berlutut dan memeluk Gara dengan posesif seakan takut dia akan kehilangan Gara lagi.

"Kenapa Om nangis?" tanya Gara saat melihat Yoga menangis.

"Gara bilang mau ketemu ayah, ini ayah Gara," kata Sonya.

✅The Raindrop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang