fourteenth rain

686 102 20
                                    

Rosie tengah disibukkan dengan pikirannya, apakah dia akan menemui Jenny atau tidak. Dia masih belum bisa memutuskan. Dia takut saat dia menemui Jenny nanti dia akan goyah dalam hubungannya dengan Yoga dan Rose tak ingin itu terjadi. Dia ingin terus bersama Yoga apalagi semenjak lelaki itu melamarnya kemarin malam.

Sementara Rosie sibuk dengan pikirannya, Jenny sudah menunggu lama di dalam kafe, tapi Rosie sama sekali belum menunjukkan batang hidungnya. Jika dalam keadaan biasa Jenny mungkin akan meninggalkan tempat itu, tapi hari ini dia tak akan melakukan itu, karena pertemuan dengan Rose adalah satu di antara banyak cara yang bisa ia lakukan untuk memisahkan hubungan Rosie dan juga Yoga.

"Akhirnya Dokter datang juga," sapa Jenny saat melihat sosok Rosie yang sudah mendekatinya masih dengan sneli yang melekat di tubuhnya tampak sekali wanita itu belum berganti pakaian.

"Sudah menunggu lama?" tanya Rosie berasa basi sambil duduk di depan Jenny.

"Aku akan langsung pada intinya."

"Jika itu hanya omong kosong seperti yang kamu katakan beberapa hari yang lalu. Lupakan saja aku tak akan percaya." Jenny menyeringai dia tahu Rosie tak akan percaya pada kebohongannya untuk yang kedua kali karena itu dia menyiapkan hal lain. Jika Rosie tak mau menjauhi Rose maka Yoga yang harus melakukannya.

"Tolong jauhi Yoga."

"Kamu tahu jawabannya apa."

"Kumohon jauhi Yoga, kami akan bertunangan." Kali ini tak hanya dengan ucapan Jenny bahkan berlutut dan menangis di depan Rosie membuat beberapa orang melihat ke arah mereka bahkan ada yang merekam adegan itu dan itu jelas membuat Rosie risih.

"Please don't make a scene. Ini berlebihan Jennita," bisik Rosie, tapi Jenny masih terus bersangkutan di kaki Rosie dan memegangi tangan seraya menangis.

"Aku akan memberikan apa pun yang kamu mau asal kamu ninggalin tunangan aku." Rosie tak tahan dengan segala drama yang dilakukan Jenny memutuskan untuk memaksa Jenny berdiri.

"Kalau kamu bisa jamin dia bahagia sama kamu aku bakal tinggalin dia, tapi yang aku lihat nggak ada rasa senang sama sekali di matanya saat dia lagi sama kamu. Jadi, maaf. Aku nggak bisa ninggalin Yoga," ucap Rosie lalu pergi begitu saja sementara Jenny kembali duduk di kursinya sembari menghapus air mata lalu membubuhkan bedak di wajahnya untuk memperbaiki make up yang sempat luntur karena air matanya.

"Ah menangis ternyata melelahkan," ujarnya kemudian meminum es jeruk miliknya.

-o0o-

Yoga terus mencari dimana keberadaan Rosie, ia sudah ke ruangannya, tapi yang ditemukan adalah Irene dan Teo yang sedang makan bersama lalu ia mampir ke ruangan Sonya, tapi yang punya ruangan sedang sibuk membaca katalog gaun pernikahan yang berakhir Yoga dipaksa untuk memberikan pendapat, tapi Yoga tak keberatan dengan hal itu. Dia malah menanyakan banyak hal tentang persiapan pernikahan pada Sonya dan itulah kenapa sekarang Yoga membawa tiga buah katalog tentang persiapan pernikahan dari dekor, undangan sampai gaun pernikahan. Setelah tak menemukan Rosie di ruangan Sonya dan mendapat pencerahan tentang persiapan pernikahan Yoga pergi menuju ke ruangan Yena. Ia yakin kekasihnya mungkin berada di sana, tapi sayangnya di sana hanya ada Yena dan seorang ibu.

"Whatsup snowman." Dari dulu sapaan Yena padanya tak pernah berubah.

"Mendengarmu mengatakan hal itu sepertinya kamu sudah sehat," kata Yoga pada Yena.

"Ya begitulah. Oh iya Ma kenalin pacarnya my baby Rosie." Inilah kenapa Yoga selalu menganggap Yena pengganggu, si bocil begitu panggilan Yoga pada Yena terus saja memanggil Rosie my baby dan sering memonopoli nya.

✅The Raindrop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang