Pacaran dengan Lucas Freewell itu rasanya mirip seperti berkeliling kota menggunakan egrang.
Di satu sisi, Trista mendapat pengalaman baru. Dia memandang dunia dengan cara berbeda, cara baru, yang diketahui Trista saat dia menghabiskan berjam-jam ngobrol dengan cowok itu di rumahnya, di studionya, atau di dalam kombinya dengan sandaran-sandaran kursi yang direndahkan hingga mereka hanya bisa menatap bulan dan matahari pada lukisan langit mereka. Atau jika cuaca sedang cerah, tepi danau Silverbirch yang berumput adalah tempat yang sangat ideal untuk merebahkan kepala sambil menatap bintang, mendengarkan gemerisik pohon dan suara air yang berombak kecil karena angin.
Berbicara dengan Lucas dapat membuat pikiran siapa saja terbuka, karena Lucas membicarakan segala hal. Musik, fisika, komedi tengah malam, merek cat lukis paling bagus, beruang kutub, pertumbuhan remaja, saus hamburger Wendy's, apapun. Semua topik itu memaksa Trista—dalam cara yang menyenangkan—memutar otak demi kelangsungan obrolan mereka. Seringkali setelah puas adu pendapat, saking capeknya mereka tidak melakukan apapun selain berpandangan satu sama lain, kemudian berciuman lama. Jadi Trista menganggap ini semacam sesi edukasi non-formal yang cukup mengasyikkan.
Di sisi lain, egrang bukan alat transportasi yang umum bagi masyarakat umum. Dalam kasus ini; Lucas bukan cowok yang umum bagi murid-murid Redville High. Jadi, memacari Lucas Si Nyentrik adalah sesuatu yang akan membuatmu dipandang aneh di dalam lingkungan Redville High.
Seperti hari ini. Ketika berjalan masuk menyusuri koridor hendak menuju lokernya, Trista disambut tatapan dari segala arah. Trista yakin sejauh ini dia berhasil merahasiakan dari siapapun perihal dirinya dan Lucas, termasuk keluarganya, tapi tampaknya moto yang tempo hari pernah dikatakan oleh Chloe—kakak Claire—itu benar. Di kota kecil, segala sesuatunya menyebar dengan cepat.
Dan bukti nyatanya segera berlari menghampiri Trista beberapa detik kemudian.
"Oh Tuhan! Oh Tuhan! Tolong buat dirinya menjawab 'tidak'!" sosok pirang-langsing-cantik itu berbicara pada dirinya sendiri dengan suara tinggi nyaris histeris sebelum akhirnya memutar bahu Trista hingga mereka berhadapan. "Tolong bilang bahwa gosip kau jadian dengan Lucas itu memang hanya gosip!"
"Bagaimana kau bisa tahu?" Trista bertanya pada Claire.
"Astaga!" Claire menekap mulutnya. Matanya melotot. Nadanya panik saat dia berbicara lagi, "Apa kau tahu apa yang sudah kaulakukan?"
"Bagaimana kau tahu soal ini, Claire?" Trista mengulang pertanyaannya.
"Well," Claire mulai nyerocos, "Chloe dengar dari Seth, Seth dengar dari Hal, Hal dengar dari seorang teman ceweknya, si teman cewek Hal itu dengar dari partner kerjanya di lab komputer... pokoknya entah-siapa-itu mengaku melihatmu dan Lucas sedang 'ngobrol asyik' di PoppaD! Kau gila, Trista! Maksudku, Lucas itu... dia aneh! Aku sudah menahan-nahan keinginan untuk ngomong seperti ini karena aku tahu dia temanmu, dan kupikir nggak akan apa-apa karena kau nggak kelihatan serius-serius banget saat bilang kalau dia lumayan imut..."
Trista menelan ludah. Dia sudah menduga mengajak Lucas kencan di Birch's End adalah ide yang kurang bijaksana.
"...maksudku, segera putuskan dia! Segera hentikan semua ini sebelum kau juga dicap aneh!"
"Kau yang berhenti, Claire." tukas Trista, emosinya jadi timbul. Belum pernah dia merasa semarah ini pada Claire, bahkan tidak ketika cewek pirang itu coba membujuk Trista agar mau mengajaknya naik ke rumah pohon Cliff. "Aku yang mengenal Lucas. Aku yang pacaran dengannya. Mungkin aku memang sempat berpikir dia aneh, tapi apapun yang kualami setelah ini adalah masalahku. Dan kalau kau cukup bodoh untuk terpengaruh omongan orang serta merasa keberatan berteman dengan aku yang juga 'dicap aneh', maka aku nggak bisa apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero
Teen FictionSaat berumur delapan tahun, Trista mengalami kecelakaan traumatis yang membuatnya kehilangan ingatan. Bertahun-tahun terpisah dengan kedua orangtuanya, kini mereka datang untuk membawa gadis itu pulang, ke rumah keluarga Frauss. Tetapi Trista bukan...