There sudah siuman dari pingsannya. Tapi kepalanya masih saja terasa sakit dan pusing.
"Nih di makan" ujar seseorang yang tak lain adalah Reihan
There kaget akan keberadaan Reihan disampingnya sambil membawa semangkuk bubur.
"Nggak kuat makan sendiri? Mau gue suapin?" tawar Reihan
"Gue bisa sendiri" ujar There menolak. Setelah itu ia mengambil mangkuknya dan makan dengan perlahan.
"Lama banget sih, sini gue suapin" ujar Reihan sambil merebut mangkuk yang There pegang
"Aaaa". Reihan menyuruh There buka mulut.
Satu suapan bubur masuk ke mulut There. Ia bingung ada apa dengan Reihan hari ini?
"Muka lo nggak usah tegang, gue nggak bakal ngapa ngapain kali" ujar Reihan karena melihat muka There seperti takut kepadanya.
"Tadi lo tiba tiba mimisan kenapa?"
"Kalo kepala gue kebentur sesuatu pasti gue langsung mimisan"
"Sensitif juga ya?"
There menjawab dengan senyuman manisnya. Reihan terdiam memandang There yang tersenyum. Sangat manis.
"Lo gue tinggal nggak papa kan? Atau mau gue tungguin?"
"Tinggal aja, nanti juga Kalya kesini"
Setelah itu Reihan meninggalkan There dan disusul Kalya yang masuk ke UKS.
"There sumpah lo pake dukun apaan?" ujar Kalya bertanya aneh aneh
"Dukun? Maksud lo?"
"Lo nggak tau siapa yang bawa lo ke UKS?"
"Lo kan?" There balik bertanya
"Ya kali gue gendong lo ke UKS"
"Trus siapa?"
"Kak Reihan" jawab Kalya dengan mantap
"Kak Reihan gendong gue sampe UKS? Dih ngaco lo ya?"
"Dih nggak percaya lo. Ntar nih ya habis lo keluar dari UKS banyak yang nyinyir in lo. Mungkin video kak Reihan gendong lo bakal viral lagi"
There tak percaya dengan semua ini. Ia kembali membaringkan tubuhnya di kasur UKS. Bagaimana bisa Reihan peduli dengannya?
"Reihan! Reihan!" ujar Alsava
Reihan yang merasa terpanggil pun menoleh ke belakang. "Kenapa?" ujarnya dingin
"Lo deket sama There?"
"Maksud lo?"
"Tadi lo gendong There pas dia pingsan, kok bisa?"
"Gue lagi ngejalanin taruhan. Gue harus deketin dia dan dalam satu bulan gue harus putusin dia"
"Tapi lo suka sama dia?" tanya Alsava
"Nggak mungkin gue suka sama dia, gila apa"
Alsava mengangguk, setidaknya ia sudah lega Reihan tidak suka kepada There.
"Oh ya lo mau ngenterin gue pulang nggak?" ujar Alsava dengan tatapan memohon
"Nggak bisa sekarang, gue udah janji nganter There pulang. Duluan ya"
Reihan meninggalkan begitu saja Alsava di lorong yang sudah sepi. Alsava merasa dicampakan.
"Lo beneran udah nggak papa" tanya Kalya ragu dengan kondisi sahabatnya itu
"Nggak papa Kal, lagian cuma mimisan sedikit"
"Yaudah, tapi sorry gue nggak bisa anter lo"
"Gue bisa sendiri kok tenang"
Setelah itu There menuju gerbang sekolahnya. Tiba tiba ada yang merangkulnya dan berbisik padanya. "Pulang bareng gue, mau ya?"
There sontak menoleh ke samping dan terlihat Reihan sedang tersenyum ke arahnya.
Damn! Senyum Reihan sangat indah terukir di wajahnya.
"Gue bisa pulang sendiri"
"Tapi setau gue lo nggak bisa pulang sendiri, anak perempuan nggak boleh pulang sendiri bahaya tau nggak?"
There tak bisa berkata apa apa lagi.
"Kok bengong? Ayuk" ujar Reihan lalu berjalan sambil merangkul There.
"Kak nggak usah sambil ngerangkul kali, nggak enak diliat orang orang"
"Bagus dong kalo diliat orang orang"
"Kok gitu?" tanya There bingung
"Stttt, jangan banyak tanya"
Mereka telah sampai di depan motor besar milik Reihan. Setelah itu Reihan memberikan helm nya kepada There.
"Kak lo kok bawa helm dua?"
"Gue dari rumah emang udah ada niatan buat nganter lo pulang, udah cepetan naik"
Setelah itu There segera naik ke motor Reihan. "Pegangan kali" ujar Reihan
"Nggak usah" tolaknya
Reihan langsung menancap gas dengan tinggi, membuat badan There bersender di punggung Reihan. "Mau modus lo?" tanya Reihan
"Idih, bukanya lo yang sengaja ngelajuin motor tiba tiba, untung gue nggak kebanting"
"Makannya pegangan" Reihan langsung menarik tangan There untuk melingkar ke punggungnya. Tapi There menolak dan hanya berpegangan pada jaket Reihan
"Suatu saat nanti lo bakal selalu melingkarkan tangan lo dan bersender di punggung gue" batin Reihan
______________________________
Reihan
KAMU SEDANG MEMBACA
Reihan✔
Teen FictionReihan Rasha, Bad boy SMA Diamond School yang ketampanannya diatas rata-rata ternyata memiliki satu rahasia.