12. Dua Pilihan

1.6K 74 2
                                    

Hari ini Reihan tidak mengantar There ke sekolah alhasil ia harus naik angkot lagi.

Saat akan masuk kawasan sekolah mata There tertuju kepada dua orang yang sedang memarkirkan motornya. Reihan dan Alsava.

Sekali lagi, There hanya bisa memandang dari jauh. Ia harus menanyakan hal ini pada Reihan karena There masih berstatus pacarnya Reihan.

"Kak Reihan, kak tunggu"

Reihan dan Alsava menoleh ke belakang. Reihan tau apa yang akan dibicarakan There lalu ia langsung memberi kode kepada Alsava untuk masuk ke kelas dulu.

"Kenapa There?"

"Kenapa? Kak Reihan tanya kayak gitu?"

"There langsung ke intinya aja"

"Ok, kenapa kakak jadi deket sama Kak Alsava?"

"Sava itu temen aku Re, nggak masalah dong"

"Aku tau dia temen kakak, tapi kenapa kemarin kalian berduaan di restoran? Kakak sama sekali nggak ngerti perasaan aku"

"Loh dia laper There jadinya kita makan"

"Trus kenapa kakak nggak nganter aku ke sekolah? Malah nganter Kak Alsava?"

"Sava nggak ada yang bisa nganter ke sekolah orang tuanya sibuk"

"Aku juga kak, nggak ada yang nganter. Pacar kakak siapa sih, aku atau Kak Alsava?"

"Pacar aku itu kamu There. Sava cuma temen aku"

"Banyak kak yang temenan antara laki laki dan perempuan pasti diantara mereka ada yang naruh hati diam diam. Bisa aja kakak sama Kak Alsava itu friendzone" setelah mengatakan itu There langsung pergi dari hadapan Reihan. Tidak peduli dengan Reihan yang berteriak memanggil namanya.

Bisa dibilang hubungan mereka tidak akan tahan lama untuk saat ini.

There masuk kelasnya dengan lesu seperti tidak ada semangat belajar. Yang biasanya There selalu menceritakan hal hal tentang Reihan sekarang ia lebih memilih diam.

"There, diem aja kenapa sih? Lesu amat lagi"

"Kalya gue mau curhat" ujar There dengan muka memelasnya. Yang ia butuhkan hanya teman untuk curhat. Dan Kalya sangat cocok untuk menjadi tempat curhat.

"Curhat apa?"

"Kayaknya gue sama Kak Reihan bakal putus deh"

"Hah?! Kok bisa?"

"Masih kayaknya sih"

"Perasaan hubungan lo baik baik aja sama dia?"

"Iya, sebelum tiba tiba Kak Alsava deketin Kak Reihan. Trus Kak Reihan jadi deket sama dia. Kemaren aja gue liat mereka berduaan di restoran"

"Itu mah lo diselingkuhin kali Re"

"Trus gimana ini? Mana tadi dia nggak nganter gue ke sekolah lagi malah nganter si pelakor"

"Pelakor? Kak Alsava maksudnya?"

"Iya pelakor genit"

*****

Jam pelajaran kedua telah selesai. Semua siswa sudah berhamburan untuk ke kantin. Tapi There malas karena ke kantin harus melewati lorong kelas Reihan. There hanya titip makanan kepada Kalya.

Di kelas yang There lakukan hanya tidur. Karena There sudah tertidur pulas ia tidak sadar bahwa sudah ada Reihan di sampingnya.

Sesekali Reihan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah pulesnya sedang tertidur. "Tidur aja cantik, lucu lagi"

"Re ini makanan titip-"

"Ssssttt" ujar Reihan kepada Kalya menyuruhnya agar tidak berisik lagi.

Karena tempat duduk Kalya ditempati Reihan akhirnya ia duduk di bangku belakang There. Tapi ia dengan sengaja menendang kursi yang diduduki There hingga cewek itu terbangun.

There sangat kaget ia sedang dipandang Reihan dari samping. Rambut acak acakan karena habis bangun tidur membuat Reihan tertawa.

"KAK! NGAPAIN KE SINI SIH?!"

"Ngunjungin pacar sendiri nggak boleh emang? Perasaan nggak ada larangannya tuh?"

"Dari kapan kakak disini emang?"

"Dari kamu tidur sampai bangun tidur" ucap Reihan santai.

"TUH KAN! BERARTI LIAT AKU TIDUR DONG TADI?"

"Kalo iya emang kenapa? Bisa diulang nggak gaya tidur lo tadi? Lucu soalnya" ujar Reihan sambil tertawa.

"Kak, nggak usah bercanda!" nadanya semakin meninggi

"Sebenarnya gue kesini mau bilang sesuatu ke lo, ikut gue ya?"

Tanpa There menjawab pun Reihan langsung mengajaknya pergi.

Lorong belakang sekolah dekat UKS disana Reihan membawa There.

"Masih marah?"

"Masih perlu ditanya?"

"There jawab yang serius dong"

"Udah serius kak tadi"

"Kak bisa nggak sih kakak jauhin Kak Alsava?" Sambung There

"Untuk saat ini nggak bisa Re, dia lagi ada masalah"

"Tapi apa setiap hari kakak harus temenin dia terus?"

"Iya There, gue harus temenin dia sampai masalahnya selesai"

"Kalo masalahnya nggak selesai, kakak bakal temenin Kak Alsava selamanya gitu?"

"Masalahnya nggak rumit There, pasti bakal selesai cepat"

"Aku nggak bisa kalau hubungan kita kayak gini kak"

"Maksud kamu? Kita putus?"

"Mana ada yang mau sih kak, pacarnya deket sama yang lain. Sedangkan pacarnya sendiri kayak udah nggak dianggap"

Reihan tambah pusing dengan masalah ini. "There tolong, gue nggak mau putus"

"Kalo kakak nggak mau putus sama aku, kakak yang bakal jauhin Kak Alsava"

"Nggak bisa There"

"Gini aja, kakak masih mau pertahanin hubungan ini atau deket sama Kak Alsava terus"

Reihan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang