16. Serigala Berbulu Domba

1.5K 69 4
                                    

Beni Yudhistira itu hanya nama samarannya saja. Nama aslinya Juan Alexander siswa pindahan dari Bandung dikeluarkan dari sekolah lamanya karena kasus pelecehan seksual terhadap perempuan.
Ia menyamar sebagai laki laki kutu buku, rajin tapi sebenarnya busuk didalam.
Ia belum puas jika tidak melecehkan perempuan. Kini targetnya adalah There.

Semenjak Beni alias Juan melihat There ia sudah tertarik kepada cewek itu. Sudah berkali kali ia ingin menjebak There untuk masuk perangkapnya tetapi tetap gagal. Kini There sudah dilindungi Reihan.

SMA Garuda Bendung tempat Juan sekolah. Ia menyukai perempuan bernama April yang sudah menjadi cinta pertamanya. Juan akhirnya menyatakan perasaannya dan diterima April. Mereka pacaran selama dua minggu. April merasa tidak cocok dengan Juan. Akhirnya mereka putus secara halus.

Juan sudah sangat mencintai April ia tidak terima diputuskan. Ia selalu mengikuti segala kegiatan April. Bisa dibilang Juan adalah stalker. Juan akhirnya menemukan April sudah berpacaran oleh orang lain. Juan cemas dia berpikir bahwa April sudah dengan yang lain dan ia akan sendirian.

Akhirnya Juan menemukan April tengah berjalan sendiri hendak pergi ke minimarket. Diperjalanan Juan langsung melecehkan April. Kabarnya tersebar satu sekolah hingga akhirnya Juan dikeluarkan dari sekolah.
Kini ia pidah ke SMA Diamond School dan menyamar agar tidak ketahuan. Ia seperti serigala berbulu domba.
Kini Juan dikenal di SMA Diamond School dengan nama Beni Yudhistira

"There! Tungguin gue" ujar Beni yang berhasil menarik tangannya.

"Apa sih?"

"Temenin gue ke perpus ya?"

"Harus sama gue banget ya? Kenapa nggak sama yang lain?"

"Laki laki yang lain nggak suka ke perpus, please lo mau ya?"

"Iyaaa"

Di perpus pun There tidak membaca buku hanya menemani Beni. "Ben gue bosen nih pengin ke kantin. Gue ke kantin dulu ya?"

"Eh tunggu dulu" ujar Beni yang sudah menggenggam lengannya

"Gue sebentar lagi selesai kok, tunggu ya?"

"Beni gue laper, nungguin lo baca bosen tau"

"There turutin apa mau gue!" ujar Beni semakin marah

"Loh kok ngegas, apa apaan lo?"

"Gue mau lo disini temenin gue" muka Beni berubah menjadi seram.

"Gue mau ke kantin!"

"Lo tetep disini There sama gue"

"BENI LEPAS!"

Teriakan There membuat seisi perpustakaan menoleh padanya. Akhirnya There bisa lepas dan berlari dari sana. Beni pun mengejar There dan bisa menangkapnya.

Beni tertawa dengan menyeramkan. "Ketangkep juga lo"

"Beni lo kok jadi gini, lepas!"

Bukannya melepaskan There ia malah menarik cewek itu dan membawanya ke gudang sekolah. Cewek itu semakin takut. "Lo mau apa sih Ben?!"

"Gue mau lo nurutin gue, turutin semua yang gue mau"

"Beni, ini bukan lo!"

"Ini gue There. Liat bener bener" ujar Beni semakin mendekatkan dirinya kepada There.

"Ngapain lo maju maju. SANA AJA!"

"There please turutin mau gue"

"BENI GUE JIJIK SAMA LO!"

BRAK. Pintu akhirnya bisa dibuka paksa oleh Reihan. Menampakkan wajahnya yang seram.
"Lo apain There hah?"

"Wih pahlawannya udah dateng nih. Asik dong"

"There lo kebelakang gue" ujar Reihan memberikan kode kepada There.

Saat There hendak melangkah Beni menahannya. "Eh mau kemana There, sini aja bareng gue" ujar Beni dengan senyum yang menyeramkan

"KURANG AJAR LO BEN!" ujar Reihan disertai dengan pukulan tangannya.

"Wih udah main pukul pukul aja lo" ujar Beni santai

Reihan segera menarik There untuk mengamankannya.

Reihan maju untuk memukul Beni begitupula Beni. There hanya bisa menyaksikannya dengan tegang.

"Wih lo udah jago berantem sekarang ya" ujar Reihan sambil mengusap bibirnya yang berdarah

"Gue emang jago berantem. Tapi gue tutupin"

"Apa maksud lo kaya tadi ke There?!"

"Gue tertarik sama There. Gue suka sama dia. Dan selamanya dia akan menjadi milik gue"

"KAMBINK LO!"

Pukulan terakhir Reihan untuk Beni samapi cowok itu tersungkur ke lantai. Setelah itu ia mengajak There yang sudah pucat untuk keluar dari gudang.

"Mau  yang jagain lo Reihan, There masih milik gue" batin Beni

Reihan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang