27. Hanya Maaf dan Maaf

1.5K 68 2
                                    

Kalau cowok tiba tiba baik sama lo, jangan geer dulu. Mungkin aja dia lagi taruhan sama temennya.

*****

Reihan berangkat dengan tergesa gesa sekarang, alasannya bukan karena bangun kesiangan tapi untuk mencegat There dan bicara dengannya.

Setelah sampai diparkiran, Reihan segera menaruh helm nya dan mencari There. Biasanya cewek itu selalu berangkat pagi. Belum ada lima menit, Reihan sudah bisa melihat cewek itu baru saja turun dari angkot

Tanpa pikir panjang Reihan segera berlari kearahnya dan menarik tangannya. "Re, gue mau ngomong"

"Lepas. Gue nggak ada waktu" ujar There ketus.

"Tentang taruhan itu lo salah paham"

"Salah paham?! Emang jelas jelas kaya gitu kok"

"Gue emang udah ada firasat aneh. Lo tiba tiba baik sama gue dan ngajak pacaran. Dan ternyata itu cuma taruhan lo sama temen lo itu!" Sambung There

"Maaf Re"

"Maaf?! Dengan gampang ya, lo bilang maaf setelah nyakitin hati gue. Lo pikir gue nggak sakit hati? Jadi bahan taruhan, inget Kak gue ini perempuan"

"Iya gue tau"

"Apa yang lo tau? Nggak usah sok tau deh jadi orang! Selamanya gue nggak akan pernah lagi percaya sama orang kaya lo!"

Reihan hendak mengejar There tapi tangannya dipegang oleh seseorang. "Reihannn sini aja dong sama aku" ujar Grace manja.

"Brisik lo. Lepasin gue"

Grace menggeleng. "Nggak mau"

"Apa sih yang lo mau?!"

"Ngulang masa lalu sama lo"

"Najis!" Umpat Reihan

****

Seperti biasa, saat jam istirahat Reihan pergi menuju kelas There. Tapi saat cowok itu hendak masuk, ia dihadang oleh seseorang.

"Kak. Mau cari There ya?" tanya Kalya sambil menghadang langkah Reihan.

"Iya, minggir lo" jawab Reihan tidak sans.

"There nggak mau diganggu dulu Kak. Mendingan Kakak pergi deh"

"Kok lo yang bacot sih? Kan There yang mau ketemu sama gue. Bukan lo! Minggir!" Ujar Reihan sambil memperlihatkan ekspresi marahnya.

"I...iya Kak. Maaf"

Setelah itu Reihan melanjutkan langkahnya menuju meja There. Cewek itu sedang menenggelamkan wajahnya di buku pelajaran. Yang menjanggal adalah, buku pelajaran itu basah. Apakah cewek itu sedang menangis?

"Re... Theresia" ujar Reihan lembut

"Gue nggak mau ke kantin Kal. Lo duluan aja" balas There sambil terisak.

"Maaf Re. Gue udah lancang kesini"

Ucapan bernada berat tadi membuat There langsung bangun dari sikap tidurnya. Terlihat Reihan sedang berada disebelahnya. Cepat cepat There bersikap jutek lagi.

"Ngapain kesini? Nggak sama Kak Grace?"

"Nggak, gue kesini kepengin sama lo"

"Alah, omong kosong tau nggak"

Reihan menghapus air mata There yang tadi sempat jatuh. Tapi tidak lama There menepis tangan Reihan dari pipinya.

"Nggak usah pegang!"

"Gue kesini nggak mau ngajak berantem sama lo, tapi gue mau jelasin se detail mungkin tentang taruhan itu"

"Nggak perlu, udah jelas semuanya!"

"Gue udah duga lo bakal bilang kayak gitu. Gue sayang sama lo Re"

"Gue muak tau nggak sih. Denger lo bilang sayang terus. SAYANG LO TUH BASI!"

"Nggak papa lo anggap sayang gue basi. Yang penting cinta gue ke lo itu tulus, dan nggak pernah basi"

There pun hanya bisa menertawakan Reihan. Seakan akan menganggap hal itu sebagai lelucon.

"Maaf juga kalau gue cuma bisa ngomong maaf dan maaf ke lo" ujar Reihan lalu beranjak dari meja There menuju keluar kelas.

Reihan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang