13. Theresia atau Alsava

1.6K 70 6
                                    

Reihan masih memikirkan pilihan yang ditanyakan oleh There di sekolah tadi. Ia mencintai There tapi ia juga harus membantu Alsava

Alsava yang selalu ada untuknya saat Reihan terpuruk. Dia selalu membantu Reihan saat semua orang pergi meninggalkannya. Kini Reihan hanya ingin membalas budi perbuatan Alsava dulu kepadanya. Tapi kini There hadir membuat pengalaman baru pada diri Reihan.

Saat ini ia harus memilih antara There atau Alsava.

"Besok, aku tunggu jawaban kakak". Reihan harus menyerahkan jawaban pilihannya itu kepada There.

*****

Reihan sudah memikirkan jawabannya matang matang. Kebetulan sekali There baru saja datang ke sekolah dan Reihan langsung menarik cewek itu untuk berbicara.

"Kak Reihan? Kenapa?"

"Aku mau nyerahin jawabannya ke kamu"

There ingat, ia kemarin sempat memberikan dua pilihan untuk Reihan antara dirinya atau Alsava. There tidak berbicara hanya menunggu kata kata yang keluar dari mulut Reihan.

"Maaf There, Sava butuh gue"

Deg! Seperti sebuah tamparan untuk hatinya. There tidak menyangka Reihan lebih memilih Alsava dari pada dirinya.

There tersenyum miris. "Udah gue duga, Kak Alsava lebih berharga daripada pacar kakak sendiri"

"Bukan gitu There"

Satu persatu air mata There sudah jatuh membasahi pipinya, ia segera menunduk tidak mau menunjukan betapa rapuhnya ia saat ini.
Tapi Reihan mengangkat dagu There agar ia bisa melihat wajahnya. "Maaf, gue udah nyakitin perasaan lo"

"Nggak papa kak, gue balik ke kelas dulu. Berarti kita udah nggak ada hubungan apa apa lagi"

Saat There hendak membalikan badannya Reihan menarik lengan There. Lalu memeluknya. Mungkin ini pelukan terakhirnya untuk cewek itu. "Tolong jangan benci gue Re"

Tangisan There pecah saat itu juga dipelukan Reihan. "Lepasin kak" ujarnya dengan suara serak

"Gue sayang sama lo melebihi lo sayang sama gue Re"

*****

"Kenapa lo? Murung lagi"

"Gue putus sama Kak Reihan"

"Tuh kan, omongan lo jadi nyata kemarin. Inget Re, omongan adalah doa"

"Kalyaaa, temen lagi sedih dihibur kek atau apa gitu"

"Yaudah mendingan ke kantin aja gue juga lagi laper"

"Tapi gue males dikantin pasti rame"

"Lo nggak boleh nunjukin kalau lo kaya ketergantungan sama Kak Reihan, lo harus nunjukin kalo lo itu kuat lo hebat There gue yakin itu"

Akhirnya There setuju akan tawaran Kalya untuk ke kantin. Disana ramai akan anak anak yang sedang kelaparan.

Dadanya terasa sesak kembali melihat Reihan duduk bersama Alsava dengan canda dan tawa. Kalya tahu There sangat sedih tapi apa boleh buat dia tidak boleh terlalu patah hati sampai berlarut larut.

Kalya menggandeng There dan jalan  begitu saja melewati Reihan dan Alsava. There sempat melirik ke arah Reihan yang juga sedang menatapnya. Tapi There langsung mengalihkan pandangannya. Biar Reihan tahu apa artinya kehilangan.

There dan Kalya akhirnya duduk dibangku yang masih tersisa. Sambil menunggu pesanan, Kalya mempunyai saran agar sahabatnya tidak galau lagi. "Re gimana kalau lo bikin Kak Reihan cemburu?"

There mengerutkan keningnya. "Gimana caranya" ujarnya sambil sesekali melihat ke arah Reihan

"Lo deketin Beni, dia kan suka tuh sama lo gimana?"

"Tapi kalo Beni salah paham gimana Kal? Ntar dikira gue juga suka sama dia gue nggak mau kasih harapan"

"Itu doang caranya bikin Kak Reihan sadar. Bikin dia merasa kehilangan Re"

There mengangguk. "Gue bakal coba"

****

"Beni! Beni!"

Mendengar namanya dipanggil cowok itu langsung menoleh ke sumber suara. "There? Kenapa manggil?"

"Gue boleh ikut pulang nggak Ben, soalnya nggak ada yang jemput"

Pas sekali Reihan sedang berjalan bersama Alsava. Bisa terlihat raut tidak suka Reihan. Untuk apa takut? Toh mereka tidak punya hubungan apa apa lagi.

Beni tidak akan menyia nyiakan kesempatan emas itu. Tanpa pikir panjang Beni pun setuju. "Boleh dong, ayo naik"

There langsung naik ke motor Beni. Ia sesekali melihat ke arah belakang dimana Reihan berada, dia masih berada di tempatnya dengan raut cemburunya

"Hati gue sakit banget liat There sama yang lain" batin Reihan

"Rei, kenapa diem aja sih, jadi pulang apa enggak?"

"Eh jadi Sav, ayo pulang"

Reihan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang