6. Sepatu

1.8K 76 2
                                    

"Kak There punya pacar?" tanya Hildan adik There yang baru saja masuk rumah

There yang sedang meminum susu putihnya pun tersedak. "Pacar? Nggak mungkin"

"Tapi itu kak ada orang di depan yang bilang pacar kak There"

There bingung sejauh ini tidak ada yang dekat dengannya. "Jangan bilang ini sama ibu ya"

Hildan mengangguk mengerti. "Ok kak"

There ke depan untuk melihat orang yang diceritakan adiknya itu. Ia melihat motor besar, jaket hitam, helm naruto. Ciri cirinya persis seperti Reihan.

"Kak Reihan?" ujar There. Reihan yang sedang menatap ke arah lain.

Reihan menengok ke sumber suara. "Naik" ujarnya dengan nada ketus

"Naik motor kakak?"

"Naik odong odong. Pake nanya lagi, gue bawa motor berarti naik motor, bego banget sih". Muncul sudah sifat asli Reihan

There bingung mengapa tiba tiba dia berbicara begitu kepadanya. Apa ia salah?

"Sebentar kak aku ambil tas dulu"

Saat There sudah kembali menggambil tasnya malah kata kata tidak enak keluar dari mulut Reihan. "Lama banget sih, lelet kaya siput malah lebih dari siput lo leletnya"

There menyipitkan matanya. Tapi ia tidak membalas, karena There masih punya sopan santun kepada kakak kelas. "Maaf kak, tadi adik gue ribut"

"Udah cepet naik"

There pun langsung menaiki motor Reihan. Tak lama motor besar utu melaju ke sekolah.

Saat sudah sampai di sekolah There langsung turun dari motor Reihan. Tapi sialnya helm itu tak dapat lepas dari kepalanya.

Reihan sedari tadi memperhatikan There yang sedang melepaskan helm dengan kesusahan. "Bisa nggak?"

"Bisa kak sebentar lagi juga lepa..."

Belum sempat There melanjutkan kata katanya Reihan menarik lengan There dan melepaskan pengait helmnya. Kini wajah keduanya sedang berdekatan.

Banyak pasang mata yang melihat dengan tatapan iri dan dengki kepada There.

Saat pengaitnya sudah lepas Reihan meliahat wajah There yang masih bengong. "Woy udah lepas nih helm nya, bengong terus" ujar Reihan membuyarkan lamunan There

"Eh makasih kak"

"Gue duluan" ujar Reihan meninggalkan There di parkiran. Dia kenapa? batin There

*****

"Lo dianter ke sekolah sama kak Reihan?" tanya Kalya tak percaya

"Iya, dan paling parahnya kak Reihan bilang ke adek gue kalau dia pacar gue"

"Jangan jangan dia suka ke lo"

"Kalau bener, apa alasanya kak Reihan bisa suka sama gue?"

"Cinta itu nggak ada alasannya Ther. Datang seara tiba tiba" ujar Kalya

"There lo dicari kak Reihan noh didepan" ujar Juno yang sedang nongkrong diluar kelas

"Sana lo temuin kak Reihan" ujar Kalya

There mengangguk. Saat sudah di depan kelas Reihan menarik tangan There menuju tempat lain.

Tempat yang dituju Reihan adalah taman sekolah ia menyuruh There duduk.

"Ada apa ya kak?"

Reihan terlihat membawa sesuatu ditangannya. Ia tiba tiba berlutut di depan There. Sontak membuat There kaget. "Kak ngapain sih? Nggak enak diliatin orang"

Reihan tidak peduli. Ia melepas sepatu yang dipakai There dan memakaikan sepatu yang sedari tadi Reihan bawa.

There merasa seperti Cinderella yang sedang dipakaikan sepatunya oleh pangeran.

Reihan memakaikan sepatu dan mengikatkan tali sepatunya. "Pas" ujar Reihan sambil memamerkan senyumnya yang membuat There keringat dingin.

Baru saja tadi pagi Reihan bersikap ketus kepada There. Sekarang malah melakukan hal manis yang tidak diduga. Reihan memang sulit ditebak.

"Makasih kak sepatunya"

"Sama sama, gue mikir keras ukuran sepatu lo. Dan ternyata pas, syukur deh nggak sia sia gue beliin"

"Suka nggak?"

"Suka kak"

There memandang senang sepatunya. Ia mengembangkan senyum yang sangat indah.

"Nanti ada janji?" tanya Reihan

There menggeleng. "Nggak ada kak, kenapa?"

"Jalan jalan mau?"

"Boleh" ujar There sambil tersenyum

*****

"Hai There, lo pulang sama siapa?" tanya Beni yang dari dulu menaksir There

"Gue" ujar seseorang yang membuat There dan Beni menengok ke belakang

"Ayo There kita pulang" ajak Reihan dan melirik tajam kepada Beni menandakan bahwa dia tidak boleh mengganggu There.

"Dia siapa?"

"Beni kak"

"Siapanya lo?"

"Temen doang"

Dari balik helm nya Reihan tersenyum seakan akan lega karena Beni bukan siapa siapa There.

"Jadi jalan jalannya kak?"

"Iya jadi" ujar Reihan

Reihan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang