11. Kejadian di Rooftop

1.6K 77 8
                                    

Reihan dan There sudah duduk di bangku taman sekolah. "Bawa makan apa Re?" tanya Reihan.

"Nasi goreng telor mata sapi" jawab There sambil tersenyum. Senyum yang membuat Reihan jatuh cinta padanya.

"Aku mau, boleh?"

"Ini emang aku bikinin buat kakak"

"Panggil aku kamu aja gimana? Jangan panggil kakak"

"Nggak papa nih?"

"Nggak ada yang ngelarang. Kamu pacar aku"

"Aaa" ujar There menyuapi Reihan

"Enak ya,buatan ibu kamu"

There langsung menaruh sendoknya. "Aku yang buat tau, dari jam lima pagi"

"Uuu pacarku rajin banget, lagi Re"

There menyuapi Reihan lagi. Senang makanannya disukai oleh pacarnya.

*****

Reihan tidak segera masuk ke kelasnya, tapi merokok di rooftop sambil membayangkan nasib There saat ia mengetahui masalah taruhan itu.

"Kenapa gue bisa setuju sama taruhan itu sih" tanya Reihan pada dirinya sendiri.

"Gimana kalau There tau, dia bakal benci sama gue. Reihan lo gila permainin perasaan orang" ujar Reihan sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Kalau There benci sama lo kan masih ada gue" ujar sesorang dari belakang.

"Sava? Ngapain disini?"

"Tadi gue liat ke kelas lo tapi nggak ada lo, akhirnya gue kesini"

"Minjem pematik dong" pinta Alsava sambil menyodorkan tangannya

"Lo mau ngrokok?" tanya Reihan tak percaya

"Hm" jawab Alsava seadanya lalu mengambil pematiknya langsung di saku celana Reihan dan mulai merokok.

"Lo lagi ada masalah? Tumben banget ngrokok" tanya Reihan

"Gue mau curhat boleh?"

"Curhat aja Sav"

Lalu Alsava mulai menceritakan masalahnya. "Orang tua gue mau cerai Rei" Alsava langsung menangis

Melihat Alsava menangis Reihan tidak tega ia langsung memeluknya dan menenangkannya. "Udah Sav jangan sedih, lo masih punya gue"

"Tapi lo setiap hari sama There, gue kesepian"

Sebagai salah satu anak yang juga orang tuanya bercerai, Reihan bisa memahami seperti apa terpuruknya Alsava saat ini. "Ok pulang sekolah gue temenin lo jalan jalan, gimana?"

Alsava mengangguk lalu ia kembali memeluk Reihan. Akhirnya ia bisa jalan bersama Reihan

****

"There lo pulang bareng Kak Reihan lagi?"

"Iya dong Kal, dia bilang udah buka jasa antar jemput gue"

Lalu keduanya tertawa bersama. "Duluan ya Kal, mau ke kelas Kak Reihan"

Saat akan melewati lorong kelas 11 There melihat Reihan sedang berjalan berdua dengan Alsava yang melingkarkan tangannya ke lengan Reihan. There hanya diam menunggu keduanya berjalan ke arahnya.

Saat sudah dekat dengan There, Reihan segera menjelaskannya. "Re sorry lo pulang sendiri ya? Hari ini gue mau anter Alsava pulang, nggak papa?"

Bagaimana Reihan bisa menanyakan hal itu dengan santai sementara ia tidak memikirkan perasaan There.

"There, jawab dong jangan diem aja"-Reihan

"Nggak papa kak, aku bisa naik ojek"

"Duluan ya Re"

Mereka berdua berlalu begitu saja meninggalkan There sambil terdiam menatap Reihan yang mengubah tangan Alsava lalu menggandengnya.

Akhirnya There pulang naik ojek yang kebetulan sedang mengkal di dekat sekolah. Karena There lapar ia memutuskan untuk mampir dulu di tempat makan.

Saat There hendak masuk ia melihat Reihan dan Alsava dari kaca. Mereka terlihat bahagia. Reihan tertawa sangat senang begitu pula Alsava. Reihan menyuapi Alsava dan gantian Alsava yang meyuapi Reihan.

Ingin rasanya There melabrak mereka berdua. Tapi ia tidak ada keberanian. There pasti akan menjadi sorotan utama pengunjung restoran. There tidak seberani itu.

Dadanya mulai sesak lagi. Kini air mata There langsung jatuh membasahi pipinya. There tidak jadi membeli makan di situ ia hanya melihat dari seberang jalan kemesraan mereka berdua.

Ia merasa diselingkuhi sekarang.

"Katanya cuma nganterin pulang, tapi ini sampe makan bareng berdua"

Reihan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang