19. Merubah Sikap

1.5K 71 6
                                    

Sudah seminggu There menjauh dari Reihan. Seudah seminggu pula Reihan mengejar ngejar There.
Bagi There seminggu ini adalah hari mala petakanya. Ia jadi sering dipanggil oleh guru karena Reihan. Hari ini ia dipanggil keruang guru lagi karena berteriak di kantin, semua itu karena Reihan meledek There.

"Kamu pikir kantin sekolah ini kebun binatang? Seenaknya saja teriak teriak"

"Maaf bu. Soalnya tadi ada yang gangguin saya"

"Siapa yang ganggu kamu?"

"Saya" ujar Reihan tiba tiba masuk ke ruang guru tanpa salam

"Kamu lagi. Reihan kenapa kamu ganggu There?"

"Soalnya There gemesin bu". Tak tanggung tanggung Reihan langsung mencubit hidungnya.

"Kalian ya pacaran nggak liat tempat. Ini kantor!"

"Ih selow bu. Ibu jangan salahin There dong bu"

"Trus ibu harus salahin siapa?"

"Salahin diri sendiri lebih baik bu" ujar Reihan disertai dengan cengirannya

"Dasar murid kurang ajar kamu"

"Kita boleh keluar sekarang ya bu?" tanya Reihan

"Tanpa kamu tanya saya sudah persilahkan"

Saat sudah keluar, There langsung melepas genggaman Reihan. "Kak nggak sopan banget sih"

"Re lo harusnya makasih sama gue. Untung gue dateng jadi lo nggak bakal lama kena ceramah sama Bu Rani"

"Tapi nggak gitu Kak caranya"

"Lo nggak tau terimakasih banget sih. Gue udah nolongin lo"

"Siapa juga yang minta bantuan Kakak?"

"Dih ngeselin banget. Songong dasar"

"Kak jangan gangguin gue lagi. Lo tuh kaya pambawa sial"

Kata pembawa sial sedikit menyakitkan untuk Reihan. "Ok. Gue nggak akan gangguin lo lagi. Tapi bukan berarti gue nggak bisa dapetin lo lagi"

****

"There lo dipanggil Bu Ruri suruh keruangannya"

Sekarang apa lagi? batin There

Cewek itu berjalan dengan jantung yang terus berdebar kencang.
There mengetuk pintu ruangan Bu Ruri. Beberapa detik kemuadian ada yang menjawab. "Masuk"

There pun membuka pintu dengan pelan. "Ada apa ya bu? Apa saya berbuat salah lagi?"

Bu Ruri tersenyum. "Tidak. Ibu hanya ingin bicara sama kamu. Duduk There"

There pun menurut dan duduk dikursi empuk itu. "Bicara apa ya bu, kalau boleh tau?"

"Katanya kamu pacarnya Reihan ya?"

"E...enggak bu"

"Ibu tau. Sudah jangan takut, ibu nggak akan marahin kamu"

There mengangguk dan tersenyum.

"Ibu cuma mau kamu bantu Reihan buat merubah sikapnya"

"Harus saya bu?"

Bu Ruri mengangguk. "Kan kamu pacarnya"

"Bu udah saya bilang, Kak Reihan bukan pacar saya"

"Ibu tau kamu malu. Tapi tolong kamu rubah sikap Reihan"

"Tap-"

"Ini permintaan ibu There. Kamu masih mau membantah?"

"Iya bu. Akan saya rubah sikap Kak Reihan"

****

11 IPA 4 kelas Reihan yang ribut karena lelucon laki laki itu.


"Eh minjem tempat pensil lo dong" ujar Reihan sambil mengambil tempat pensil milik salah satu temannya

Reihan lalu melihat belakang tempat pensilnya itu. "Made in Korea. Ada orang Bali di Korea. HAHAHA"

Keadaan hening beberapa detik. Lalu kembali tertawa saat mendapat pendelikan tajam dari Reihan.

"Garing tau Rei" ujar Friska

"Bodo amat gue nggak peduli"

"KAK REIHAN!". Anak perempuan kelas X tiba tiba berteriak sangat kencang membuat seisi kelas menoleh

"There?" tanya Reihan dengan suara yang kecil

"Uhuk...uhuk ada yang diapelin pacarnya nih. Buruan sana samperin" ujar Jack

Reihan pun segera menuju dimana There berada. "Kenapa kesini. Kangen gue ya?"

"Iya" jawab There cepat. Ini salah satu dari rencana There untuk mengubah sikap Reihan.

Reihan tersenyum bahagia. "Bukannya gue pembawa sial?"

There menggeleng cepat. "Tadi itu cuma bercanda. Ahahaha masa Kakak anggep itu serius sih"

"Lo nggak usah ketawa kenapa sih. Nggak ada yang lucu juga"

"Yaudah sih. Maaf"

"Soalnya lo tambah cantik kalo ketawa. Dan itu bikin gue grogi dekat lo"

Reihan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang