Part 10: Nyaris!

9.1K 430 6
                                    

Maaf kepagian yg up :' ada acara soalnya

-----------------------------------------

"Haah" Azka menghembuskan nafasnya pelan

"Lo kenapa dah? Kayak banyak beban hidup ae" ujar Ryan menatap Azka yang menelungkupkan kepalanya

"Gua masih mikir tentang kemaren" Ryan langsung terdiam, ia kira Azka masih marah ke padanya

"Ck, gua udah gak marah sama lo, cuman mikir aja kok gua bisa semarah itu" jawab Azka malas melihat raut wajah Ryan yang berubah pucat

"Hm, bukannya itu karena lo care sama dia?" tanya Ryan memastikan

Pletak!

"Aduh! Sakit pea'!" ringis Ryan sambil mengelus kepala atasnya yang terkena jitakan halus dari Azka

"Ye lo bicaranya ngawur ae!" jawab Azka dingin

Ryan memberi tanda peace di tangannya

"Oy! Kalian berdua nggak ke lapangan?" teriak seorang murid laki-laki yang bernama Bintang. Teman sekelas Azka dan Ryan.

"Ye, ini baru mau kesana" jawab Ryan

Mereka bertiga segera berjalan menuju lapangan belakang. Karena hari ini jam pertama olahraga, jadi harus segera menuju ke lapangan supaya tidak mendapat sangsi dari pak Wahyu, guru olahraga kelas 10, yang terkenal galak.

Sesampainya mereka disana pak Wahyu sedang mengabsensi murid satu persatu, tanpa wajah dosa mereka langsung menyempil ke sela barisan yang lain

"Azkarine Rivaille?"
"Kafka Ryanivall, Bintang Radya Saputra?"

Azka, Ryan, dan Bintang segera mengangkat tangannya agar pak Wahyu mengabsen mereka

"Oke anak-anak hari ini kita latihan dasar basket dulu...." pak Wahyu memberi tau gerakan-gerakan dasar basket. Lalu di lanjutkan mereka berlatih sendiri, sebelum di panggil satu persatu untuk penilaian.

***

Beberapa jam kemudian...

"Ada yang belum penilaian?!" tanya pak Wahyu ke murid 10 Ipa 2 untuk bertanding setelah penilaian

"Yang cewek-cewek boleh duduk dahulu, giliran cowok-cowok yang main!" para murid cewek pun segera duduk di pinggiran lapangan untuk menonton mereka bertanding

"Hei kamu! Kenapa malah duduk hah?!" pak Wahyu teriak ke Azka yang berjalan menuju pinggir lapangan

"Eh? Gua?" tunjuk Azka ke diri sendiri, sambil menoleh melihat yang lain

"Iya kamu lah! Siapa lagi! Kamu tidak dengar yang bapak katakan tadi?! Murid cowok main, yang cewek barj istirahat!" hardik pak Wahyu, sedang teman-teman yang lain menahan tawa saat Azka di marahi

"Dia cewek pak! Ahahahaha!" sahut Bintang tertawa memegang perutnya. Cowok yang tadi menyuruh Azka dan Ryan ke lapangan

"Iya pak dia cewek! Ahaha" sahut yang lain

Pak Wahyu yang tersadar akan hal itu langsung tertunduk malu, "Ekhem! Ma-maafkan bapak, silahkan kalau mau duduk tidak apa"

Mereka masih menertawakan gurunya. Bagaimana tidak guru paling killer di sekolah tertunduk malu hanya karena salah ngira Azka cowok.

"Saya ikut tanding aja pak!" sahut Azka kemudian, ucapannya itu membuat lainnya langsung terdiam

"Memang tidak apa?" ujar pak Wahyu ragu

Azka mengangguk mantap, "Iya pak, dari pada saya hanya melihat dari pinggir"

"Halah! Gak usah sok lo tu! Cewek harusnya diem aja! Atau lo bakal nangis kalau kena bola!" ujar Harry, teman-teman Harry tertawa merendahkan Azka

The True of Feels [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang