Part 26: Truth or Dare 1.0

6.2K 350 55
                                    

Sesampainya di apartemen Azka, mereka bertiga segera berkumpul di sofa menunggu yang lain datang.

"Fer lo hubungi si Elsa dong, ajakin dia kesini biar makin rame orangnya" ucap Ryan

"Lah kenapa nggak lo aja? Lo juga punya nomernya kan?" tanya Ferra

Ryan menggaruk tengkuknya, "Em kalau gue yang ngajak takutnya dia nggak mau"

"Ye lo mah nggak gentle Yan" cibir Ferra

"Ya daripada dia mikir aneh-aneh ke gue?"

Ferra mengambil hpnya dan mencoba menghubungi Elsa agar ikut menginap di rumah Azka.

"Halo El, iya lo sibuk nggak?"

"..."

"Nggak sih, cuman mau ngajak aja"

"..."

"Ke apartemennya si Azka, nginep disini"

"..."

"Banyak kok, ada temen-temennya Azka, ah iya! Sama ada gebetan lo nih"

"..."

"Pft ahaha iya ya, nggak kok dia jauh dari gue. Nggak bakal denger"

"..."

"Oke ditunggu"

Telfon dimatikan oleh Elsa.

"Terus gimana Fer? Dia mau nggak?" tanya Ryan saat melihat Ferra memasukkan hpnya ke dalam saku

Ferra mengangguk, "Mau kok, ditunggu aja". Ryan manggut-manggut mendengar jawaban Ferra.

"Yang lain gimana?" tanya Azka setelah selesai mengganti bajunya

"Kalau si duo kunyuk baru otw mereka, katanya barusan nunggu Gilang abis berak" jawab Ryan membacakan balasan chat dari Akil

Azka tertawa mendengar ucapan Ryan, "Makin kocak aja mereka". Ryan menggelengkan kepalanya, karena mempunyai teman-teman yang tidak waras semua, kecuali Ferra dan Elsa.

Sembari menunggu yang lain datang, Azka menyiapkan makanan yang akan menemani mereka selama di apartemen Azka.

Diam-diam Ferra memperhatikan Azka yang sedang memasak di dapur. 'Bisa masak juga toh?' batin Ferra menatap Azka lekat. Ia tersenyum sendiri saat mengetahui hal itu. 'Untunglah gue ikut nginep' pikir Ferra.

"Uhuk! Uhuk!" Ferra berjengit kaget karena Ryan yang tiba-tiba terbatuk, sedangkan Ryan menatapnya dengan senyum devil-nya. "Ngagetin aja lo Yan!" kesal Ferra yang membuat Ryan tertawa kecil.

"Senyum-senyum sendiri aja neng" goda Ryan menaik turunkan alisnya

"A-apaan sih Yan" gugup Ferra karena ketahuan melihat Azka, sedang Ryan hanya senyam-senyum penuh arti.

"Jujur deh, lo suka kan sama Azka?"

Deg!

"Eng-enggak kok!" Ferra melambai-lambaikan tangannya. Ryan tidak percaya begitu saja dengan jawaban Ferra. "Jujur!" seketika badan Ferra mengeluarkan keringat dingin. Ingin menjawab jujur tapi mulutnya terkunci, mau menjawab bohong pun hatinya menolak keras. Ia bingung sendiri.

Ryan tertawa cekikikan saat melihat wajah Ferra yang semakin lama memerah karena pertanyaan yang ia lontarkan sebelumnya.

The True of Feels [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang