Part 18: Ujian

5K 311 27
                                    

Tidak terasa masa-masa kelas 10 akan segera berakhir.

Murid-murid kelas 10 dan juga kelas 11 sibuk mempersiapkan diri dengan belajar, setelah seminggu mereka libur karena kelas 12 melaksanakan ujian nasional.

Sementara di kelas 10 Mipa 2 sedang ada pelajaran kosong. Yang cowok pada sibuk nonton rame-rame di belakang, entah menonton apa. Yang cewek pada ngerumpi, mungkin ada gosip-gosip terbaru. Sementara Azka dan Ryan memilih untuk belajar.

Sebenarnya kalau mau di bilang, mereka berdua bakal milih buat bolos, tapi apa daya kakek mereka selalu mengawasi setiap di sekolah.

"Azka~ ajarin gue yang ini... hiks" Ryan menyodorkan buku latihan fisika nya ke Azka

Azka yang masih sibuk mengerjakan soal menatap Ryan kasihan.

"Ck, itu kan udah pernah gua kasih cara cepatnya?!" Azka memberitahu kan rumus cepatnya ke Ryan

"Ah! Iya yang ini gue baru inget! Makasih zeyenk!" Ryan memeluk Azka di depan Bintang, Wildan, dan Rio.

Semenjak satu tim saat tanding basket, mereka berlima menjadi dekat satu sama lain. Kadang juga nongkrong bareng.

"Sh*t! Mata gue udah nggak suci lagi!" ucap Bintang saat melihat kejadian barusan.

Azka menjauhkan lengan Ryan dari tubuhnya, "Jijik anjir!"

Yang lain tertawa melihat Azka dan Ryan yang masih saja bercanda.

"Halo Azka~" tiba-tiba seorang cewek mendekat ke arah mereka dengan gaya centilnya.

Azka mendongak menatap cewek itu sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke latihan soalnya lagi. Malas dia jika sudah berurusan dengan makhluk sok centil macam gituan.

"Eh ada Dila, kok tumben deket kesini" sifat playboy Wildan muncul. Yang disapa siapa, yang jawab siapa juga kan.

"Azka~ temenin Dila dong, Dila kesepian nich~" cewek bernama Dila itu mengacuhkan ucapan Wildan dan kembali menggoda Azka.

Bintang, Ryan dan Rio menertawakan Wildan yang di acuhkan oleh Dila.

"Gua sibuk!" ucap Azka dingin, tanpa basa-basi.

Dila terlihat sedikit kesal dengan kelakuan Azka yang dingin.

"Eum, yaudah deh ajarin Dila dong, Dila gak paham tentang ini sama ini" Dila masih tetap keukeuh untuk mendekati Azka, dia mencoba cara lain untuk mendekati Azka.

Dila menarik kursi ke sebelah Azka, dan segera duduk manis di kursi itu.

Azka memutar matanya malas, "Minta ajarin Ryan aja, gua masih sibuk nyelesaiin ini"

Dila mengerucutkan bibirnya, membuat wajahnya agar terlihat imut.

'B*tch!' batin Azka yang melihat Dila mengimut-imutkan wajahnya.

Dila makin agresif dengan memeluk lengan Azka, agar Azka luluh melihatnya.

"Lepasin!" Azka berkata dengan dinginnya, masih berusaha menahan emosinya.

Tetapi bukannya takut Dila malah membalas, "Dila lepasin tapi Azka bantuin Dila yach"

Azka menatap Dila horor, rasanya ingin segera lepas dari belenggu makhluk seperti dia.

Azka menghembuskan nafas pelan, "Gua ajarin sekali, lo harus langsung paham!"

Dila menganggukkan wajahnya manja, "Oke~"

Azka segera mengajarkan Dila, dengan cepat tapi mudah di pahami.

"Wah! Azka emang terbaik deh, Dila jadi cepet paham nich~" Dila sengaja memeluk Azka dari samping, dengan sedikit menempelkan dadanya. Mungkin agar Azka terangsang.

The True of Feels [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang