Part 41: Dia

2.5K 171 38
                                    

Sesampainya di cafe. Azka memilih tempat duduk paling pojok, karena sepi. Jadi bisa bicara dengan tenang, pikirnya. 

Sambil menunggu kedatangan Ailee, ia memainkan hpnya.

Hingga sebuah suara memanggilnya, Azka menoleh ke sumber suara itu. Ternyata Ailee yang memanggilnya barusan.

"Eh, aku terlambat ya kak?" tanya Ailee dengan nafas terengah-engah.

Azka menggeleng, "Nggak, duduk aja."

Ailee menurut dan duduk di hadapan Azka. Ia menghirup nafas panjang, untuk mengontrol nafasnya.

"Lo habis lari?" tanya Azka

Ailee mengangguk pelan, "Aku takut kalau telat, makanya lari tadi."

"Padahal masih ada berapa menit lagi dari waktu janjian." jawab Azka.

Ailee kikuk saat Azka menjawab demikian, ia berbohong soal telat. Sebenarnya alasan Ailee berlari karena ia tidak sabar untuk bertemu Azka lagi.

"Hehe, kayaknya jam di rumahku kecepetan deh." Ailee memberikan alasan yang logis.

Azka manggut-manggut paham.

"Lo pesen makanan aja, ntar gua yang bayarin." Azka menyodorkan menu ke Ailee.

"A-aku bayar sendiri aja kak."

Azka menggeleng, "Nggak 'papa santai."

Ailee menurut lagi, ia pun memesan beberapa makanan kecil dan minum.

Sambil menunggu makanan datang, Azka memulai pembicaraan tujuan ia mengajak Ailee kesini.

"To the point aja ya, gua ngajak lo kesini karena mau minta maaf sama lo karena kejadian yang semalem."

Ailee mengangguk dan tersenyum, "Iya kak udah langsung ku maafin kok. Ehehe."

"Lo kenapa kok bisa maafin gua segampang itu? Padahal semalem kelakuan gua udah keterlaluan." heran Azka menatap Ailee.

Ailee terlihat salah tingkah, ia menggeleng. "Eh nggak keterlaluan kok kak, kan waktu itu kak Azka nya agak mabuk."

"Tapi.. kok aneh ya?"

Azka mengangkat sebelah alisnya, "Aneh kenapa?"

"Padahal papa udah ngelarang ada minuman beralkohol. Tapi, kak Azka kok bisa mabuk sih?" Heran Ailee sambil memegang dagunya.

Azka mengedikkan bahunya.
"Mana gua tau, kan lo yang kasih minuman itu."

"Hmm, iya juga sih..."

"Padahal aku ngambilnya yang di bawa sama pelayan, dan langsung ku kasih ke kak Azka."

"Yaudah lah, udah kejadian juga." ucap Azka kemudian.

"Ehm, sebagai gantinya gua kasih satu permintaan buat lo."

"Eh gak usah kak, ga usah. Lagi pula aku juga udah maafin kakak kan." Ailee menggelengkan kepalanya, ia berusaha untuk terus menolak

"Jangan gitu lah, gua ngerasa gak enak aja sama lo." namun Azka tetap keukeuh, karena merasa bertanggung jawab.

Ailee terdiam, ia tidak menjawab 

"Yaudah kalau gitu gua kasih lo waktu buat mikirin permintaan lo."

"Kalau lo udah dapet kasih tau gua."

***

Pagi yang cerah tak mengurangi senyum manis di wajah tampan Ryan. Ia berjalan dengan gagah memasuki ruang kelas 11 IPA 2.

The True of Feels [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang