Part 23: Dia?!

4.7K 292 34
                                    

"Huah... ck, udah pagi aja!" gerutu Ryan saat ia terbangun karena sinar matahari yang masuk ke celah gorden kamarnya.

"Ah! Hari ini kan hari pertama libur sekolah?! Akhirnya! Setelah seminggu lebih otak gue hampir meledak! Libur juga!" Ryan berjingkat-jingkat di atas kasurnya.

"Senangnya oh senangnya! Hari libur telah tiba! Saatnya kita bersuka cita! Kita rayakan hari libur mantap jiwa, libur libur libur mantap jiwa. Aye! Aye!" Ryan bernyanyi lagu yang sempat ia dengar dari utube. Dengan suara yang keras.

Bug!

"Wadaw!" ucap Ryan kesakitan, ia terjatuh dari kasurnya karena terkena bantal yang terbang ke arahnya.

"BERISIK MONYET!!!" teriak Azka yang kesal, karena paginya terganggu suara cempreng dari Ryan.

Teernyata yang melempar bantal ke arah Ryan adalah Azka.

Ryan membalas lemparan Azka dengan melempar bantal yang mengenainya tadi.

Dan terjadilah lempar-melempar bantal antara Azka dan Ryan.

"Berisik! Kalian mau kakak apain hah?! Cepet turun sarapan!" tiba-tiba kak Fia. Kakak dari Ryan. Muncul dari pintu.

"Ma-maaf kak!" ucap Azka dan Ryan serempak. Mereka tidak berani membalas perkataan kak Rena, apalagi sekarang kak Fia sedang 'dapet'

Kak Fia keluar dari kamar Ryan dengan mengomel.

"Ck! Gara-gara suara sumbang lo tuh! Kak Rena jadi marah kan?!" ucap Azka menyalahkan Ryan

Ryan menunjuk dirinya, "Kok gue?! Kan lo yang pertama nimpuk gue pakai bantal?!"

Azka menimpuk Ryan dengan bantal yang ia pegang, dan Ryan terkena telak. Ia kembali terjatuh dari kasurnya.

Perang bantal terjadi kembali, tidak ada yang mau mengalah antara Ryan dan Azka.

Sret!

"A-aduh! Sa-sakit kak!" rintih mereka berdua saat mendapat jeweran indah dari kak Fia.

Kak Fia menatap Azka dan Ryan dengan death glare-nya. Azka dan Ryan hanya bisa menelan ludah pelan, tidak berani melawan lagi.

"Adik-adikku yang gue cintai sampai-sampai pengen gue cincang jadi kotak-kotak... Tadi gue bilang apa ya?" ucap kak Fia dengan suara datarnya, yang membuat bulu kuduk mereka berdua berdiri.

Azka menatap Ryan dengan kesal, 'Lo sih! Jadi kena kan gua?!'

Ryan menatap Azka dengan isyarat, 'Kan yang mulai lo! Yang ngelempar duluan dari tadi lo!'

Mereka berdua bertatap-tatapan, sambil menyalahkan satu sama lain.

"Eh, masih belum selesai hmm? Beneran mau kakak cincang hmm?" ucap kak Fia lagi saat mengetahui mereka berdua masih saling menyalahkan satu sama lain.

Azka dan Ryan menggeleng serempak, "Ng-nggak kak!"

"Ck, cepetan turun udah di tungguin mama sama papa tuh di bawah, cepet sarapan gih!" kak Fia akhirnya melepaskan jewerannya, dan meninggalkan mereka berdua.

Azka dan Ryan saling sikut, kembali menyalahkan satu sama lain.

"Kakak bilang apa tadi sayang~?" ujar kak Fia yang tiba-tiba nongol dari pintu.

Tidak mau kena sisi sadisnya kak Fia mereka berdua segera berlari turun ke bawah menuju meja makan.

Di meja makan sudah terdapat Nadia dan Willy. Mama dan papa Ryan. Yang sudah duluan sarapan.

"Loh kok tumben udah bangun? Biasanya kalian berdua paling telat kalau bangun" tanya Nadia yang heran melihat mereka berdua bangun lebih awal

"Tuh ma dia nyanyi pakai suara sumbang, makanya aku timpuk pakai bantal" adu Azka ke Nadia

The True of Feels [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang