The True of Feels [Hiatus]

Part 17: Mall

Oke karena banyak yang bilang buat up malem ini, jadi thor up sekarang~

Happy reading :*

--------------------------------------------------

Ryan dan Elsa datang di waktu bersamaan.

"Eh barengan nih, jangan-jangan kalian jodoh ya?!" ujar Azka menggoda Ryan

Elsa memukul lengan Azka keras, sedangkan Azka memberi tanda damai dari jarinya

"Udah-udah, jadi ini masuk bioskopnya jam berapa?" tanya Ferra menengahi

Azka mengecek jam yang tertera di tiket, "Eum bentar lagi udah mau di bu-"

"Mohon perhatian teater 5 telah di buka, silahkan...." belum selesai Azka berbicara pengumuman dari speaker terdengar nyaring

"Nah itu udah ke jawab!" Azka menyeringgai

Mereka berempat pun menuju dalam studio dan duduk di tempat yang tadi sudah dipilih.

"Kita nonton genre apa sih?" tanya Ferra, karena ia hanya ikut-ikut saja, kalau teman-temannya memilih ini, itu, sana, sini maka dia ikuti.

"Oh kita nonton genre horor, lo nggak 'papa kan?" jawab Ryan

Bulu kuduk Ferra meremang, "Ng-nggak 'papa kok"

Azka menatap Ferra sebentar, dan mengalihkan pandangannya langsung

Mereka segera memasuki studio bioskop, dan menempati tempat duduk masing-masing.

"Ck, lo disini aja!" Azka menarik Ferra agar duduk di sebelahnya.

"Ish, tapi kan gue maunya sama si Elsa!" Ferra mengerucutkan bibirnya, kesal karena Azka yang tiba-tiba menariknya.

"Gua bilang sini ya sini!" Azka berkata dengan wajah dinginnya.

Mau tidak mau Ferra akhirnya menurut, sambil tetap mengomel dalam hati.

"Lo di sana aja Yan, bareng si Elsa" Azka menunjuk Elsa yang sudah duduk tenang

"Ck, gue tau maksud lo" Ryan berbisik ke Azka dengan suara datar

"Apa?" tanya Azka pura-pura tidak paham

Ryan melirik Elsa sebentar, dan melihat ke arah Azka lagi sambil tersenyum penuh arti

Ryan mengacungkan jempolnya, "Thanks bro, ehehe"

Azka memutar matanya, "Ck, gua selalu paham lah sama lo"

"Btw jangan apa-apain tuh anak orang, walaupun dia kelakuannya kayak gitu dia masih polos, jangan bikin noda ke dia" Azka berbicara tajam ke Ryan, sedangkan Ryan hanya terkekeh dan mengangguk setuju.

Mereka berdua segera duduk di tempat, dan film segera dimulai.

Beberapa kali Ferra teriak, dan tidak sengaja memeluk Azka yang berada di sampingnya.

Sedangkan Azka hanya bisa diam menahan detak jantungnya, dan panas yang kini menjalar di seluruh tubuhnya.

'Sh*t! Sh*t! Tahan Ka! Tahan! Dia masih polos! Jangan lo apa-apain!' Azka berdebat dengan batinnya, separuh ingin melakukan sesuatu ke Ferra, tapi separuh akal sehatnya berusaha menahannya.

"Ck, tadi katanya berani, di kagetin gitu aja udah langsung meluk kenceng banget lagi" komentar Azka pedas

Ferra menjitak puncak kepala Azka keras, "Ish! Banyak komen aja!"

Azka mengelus-elus puncak kepalanya yang barusan di jitak Ferra, "Sakit ogeb!"

"Biarin, wek!" Ferra menjulurkan lidahnya, tidak peduli Azka kesakitan karena jitakannya.