The True of Feels [Hiatus]

Part 14: Damai

Karena ada masalah jadi up malem jumat aja deh wkwk *bulu kuduk berdiri

Di bawah ada pengumuman ya readers :')

---------------------------------

"Nih Yan, lo urusin aja cewek ini, gua mau ke belakang dulu" Azka menyerahkan kertas pesanan, dan berlalu pergi

"EEEHHHH?!"

"Aish ini pada kenapa dah?" tanya Ryan meminta penjelasan ke Ferra yang masih membuang muka darinya

"Heh Fer!" Ryan berusaha menatap mata Ferra yang selalu berusaha menghindar dari tatapannya

Ryan masih berusaha agar Ferra mau menatapnya

"Ferra! Gue cuman mau minta penjelasan doang, kenapa si Azka kesel gitu?" Ryan akhirnya memegang dagu Ferra paksa agar ia mau menatap wajah Ryan

"Hiks... Hiks..."

"E-eh Fer, ja-jangan nangis aduh, ntar gue dikira ngapa-ngapain lo" Ryan gelagapan karena Ferra yang tiba-tiba menangis

Ferra berusaha menghentikan tangisannya, dan mengelap air matanya dengan tisu

"Gue takut Yan" ujar Ferra setelah selesai menghentikan tangisnya

"Emang dia apain lo tadi? Dia... gak jahat kan sama lo?" tanya Ryan hati-hati

Ferra menggeleng, "Bukan dia yang jahat sama gue"

Ryan mengernyitkan dahinya saat mendengar jawaban Ferra

"Terus?" tanya Ryan makin bingung

"Yang jahat itu gue Yan" sarkas Ferra dengan mata berkaca-kaca lagi

"Eh, ja-jangan nangis, emang lo jahatin apa kedia?" tanya Ryan sembari memberi Ferra tisu

Namun Ferra tidak menjawab pertanyaan dari Ryan

"Huft" Ryan menghela nafas pelan

'Harusnya gue beri tau dulu dia sebelum kesini, bego emang gue ini!' batin Ryan sambil mengutuk kebodohannya yang tidak memberi tau Ferra dulu kalau mau ke cafè Azka

Ryan memutuskan untuk membuat teh hangat agar Ferra merasa lebih tenang.

"Ini diminum dulu biar lo lebih tenang" ucap Ryan sembari meletakkan gelas berisi teh hangat

"Mm, makasih Yan" balas Ferra dengan suara kecil

"Kalau lo mau pesen, pesen aja dulu, nanti biar gue yang bayarin" tawar Ryan

Ferra menggelengkan kepalanya, menolak. Ia merasa tidak enak dengan Ryan, karena banyak menyusahkannya

"Gue gak terima penolakan, btw ini gue tinggal bentar yak, masih ada urusan di belakang, ntar gue kesini lagi" pamit Ryan, dan berlalu pergi

Sesampainya di meja kasir ia berpesan, agar apapun yang Ferra beli nanti ia yang tanggung pembayarannya, tidak lupa ia memesankan makanan jaga-jaga kalau Ferra masih merasa tidak enak dengannya.

Tujuannya sekarang setelah menenangkan Ferra adalah ke Azka.

Ia bertanya ke beberapa karyawan yang melihat Azka pergi kemana, setelah mengetahui Azka berada di ruang kerjanya ia langsung pergi kesana.

Tok.. Tok... Tok...

"Ka?" Ryan setengah berteriak agar Azka yang di dalam mendengarnya

Tidak ada jawaban dari dalam, Ryan merasa aneh dan membuka pintu tanpa persetujuan orang yang berada di dalamnya