Part 8: Antar Pulang

7K 400 10
                                    


Tolong di jawab, pertanyaan di akhir ceritanya~ 😆

Azka Pov

Kami berlima bermain sampai lupa waktu, hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 9 lebih

Kring... Kring...

Terdengar suara dering hp dari saku Gilang

"Halo?" sapa Gilang ke orang di seberang sana

"..."

"Iya ini udah mau pulang kok"

"..."

"Aku sama Akil"

"..."

"Di tempat biasa, iya di apartemennya Azka, ini udah selesai kok bentar lagi pulang"

"Oke mah"

Lalu telfon tertutup, Gilang menghembuskan nafasnya pelan

"Nyokap lo Lang?" tanya ku penasaran

"Yep, siapa lagi" jawab Gilang pasrah

Aku mengangguk anggukkan kepala

"Yaudah gue pamit dulu deh Ka, kuy Kil mulih*" Gilang mengajak Akil yang sedang bercanda bersama Ryan dan Ferra

"Udah disuruh?" tanya Akil. Gilang menganggukkan kepalanya

"Oke, dah yo nyed orang orang ganteng mau pulang dulu" ujar Akil bersiap siap untuk pulang

"Dih pd amat lo jadi orang, awas nanti cewek cewek pada kabur ngeliat lo" jawabku mengejek Akil

"Wah emang sialan lo" Akil memukul bahuku pelan

"Ahaha salah siapa ke pd an" balas Ryan

Akil menunjukkan jari tengah nya ke Ryan, "Just shut up, u're sponge!"

Mereka tertawa mendengar ucapan Akil yang mengejek Ryan spons. Karena tubuh Ryan yang kenyal walau ia mempunyai otot otot di tubuhnya

"Pffft, cocok buat lo Yan, spons" ejekku ke Ryan

Kami mengantar Akil dan Gilang ke lobby apartemen, Ferra tidak mau ikut dan tetap tinggal di dalam kamarku

"Duluan ye Ka, besok sabtu gue sama Gilang kesini lagi" ujar Akil menatapku

Aku menaikkan satu alis, "Emang mau apa lo kesini hari sabtu?"

"Ck lo mah, kek biasanya lah" decak Akil memutar bola matanya malas

"Dih, gak gak emang rumah gua penampungan" jawabku sambil menggelengkan kepalanya cepat

"Gak mau tau ah besok sabtu kita kesini lagi kayak biasanya, cabut dulu ye, jangan kangen" balas Gilang

Mereka pun segera keluar dari apartemen, dan menghilang setelah menyebrang ke jalan raya

***

Tinggal tersisa aku dan Ryan, tadi kayaknya masih ada satu orang dah- eh iya ya hampir lupa kalau masih ada Ferra

"Ka lo anter Ferra gih" tawar Ryan

"Kok gua? Dia kan bisa pulang sendiri" jawabku tidak terima

Ryan mengacak rambutnya kesal, "Haduh sahabat gue yang paling peka ini, pintar sekali dia"

Aku menatap Ryan bingung, "Emang kenapa sih?"

Ryan makin kesal saat aku menjawab begitu

"Lapangkan dada hamba ya Tuhan, jangan sampai hamba ini melempar bocah dari lantai 26" Ryan menadahkan tangannya ke atas, berdo'a

The True of Feels [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang