Part 40: Salah

3.3K 191 34
                                    

Azka Pov

Aku berjalan meninggalkan Ailee, tapi... KENAPA DIA MALAH MENGIKUTI KU!?

Aku menghentikan langkahku, karena mendadak berhenti Ailee menabrakku dari belakang.

"Hah... berhenti ngikutin gua, oke?" ucapku akhirnya.

Ailee mengelus dahinya pelan, "Aduh.. siapa sih yang ngikutin kakak?!" gerutunya sambil mengusap dahi.

Aku memutar mata malas menanggapi, akhirnya berjalan kembali.

Namun sama seperti sebelumnya, Ailee tetap mengikuti ku. Aku berjalan tak tentu arah, berharap ia tidak mengikuti ku lagi.

Aku berjalan hingga kami berada di taman belakang gedung.

Aku berhenti mendadak, dan Ailee kembali menabrakku.

'F*ck!' umpatku dalam hati.

"Lo seneng banget nabrak gua, ada dendam lo?" tanyaku yang mulai kesal.

Ailee tersenyum, "Nggak dendam kak, kan aku suka kakak, masa dendam sih ehehe."

"Serah lo."

Aku akhirnya berjalan di sekitar taman itu, mungkin mencari udara segar bisa sedikit menenangkan pikiran.

"Eum.. kakak haus nggak? Aku ambilin minum bentar ya."

"Nggak us-" belum sempat aku selesai bicara, Ailee sudah menghilang dari hadapanku.

Aku memijit pelipis ku, bisa-bisanya aku berkenalan dengan cewek seperti dia.

Tidak lama kemudian, Ailee datang dengan membawa dua gelas minuman di tangannya.

Satu gelas ia kasih kepadaku, "Nih kak, minumnya."

"Makasih."

Aku meminum sampai habis. Ailee mengambil kembali gelas yang sudah kosong itu dari tanganku.

"Eum, kakak nggak mau masuk ke dalem kah? Disini lumayan dingin lho." tanya Ailee

Aku menggeleng, "Lo masuk aja, gua masih mau disini."

"Yaudah kalau gitu, Ailee temenin kakak deh. Ehehehe."

Aku tidak menjawab.

'Sial, kepalaku pusing!' aku memegang pelipisku, memijitnya pelan.

Ailee Pov

"Eh kak!" Aku menangkap bahu kak Azka, karena hampir terjatuh.

Dengan refleks kak Azka segera menjauhkan tubuhnya dari tanganku, "I'm fine."

"Kak, duduk dulu ya. Kayaknya kakak pusing." Aku menuntun kak Azka yang terlihat kondisi tidak sehat.

Kak Azka masih menggenggam tanganku, ugh.. rasanya sekarang aku bahagia sekali, seakan ada kupu-kupu yang ingin keluar dari perutku.

"Ah, em.. kak.. aku.. ambilin air minum dulu ya.."

Sret-

Saat aku ingin berdiri, tangan kak Azka kembali menarik hingga aku terduduk lagi.

"Ja...ngan.. pergi." ucapnya pelan.

Aku mengedipkan mataku tidak percaya, barusan kak Azka bilang apa?

"Aku cuman mau ambil minum sebentar kok, habis ini kesini lagi."

Kak Azka menggeleng sebagai jawaban, ia menatapku dengan raut wajah. Ntah lah aku sendiri bingung mengatakannya.

Antara sedih, kecewa, khawatir. Ada di raut wajah itu, baru kali ini aku melihat raut wajahnya yang seperti itu.

"Kamu.. kenapa bisa deket sama si brengsek itu?!" Kak Azka mulai menceracau.

The True of Feels [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang