Part 24:Stalker

4.2K 302 24
                                    

"Ja-jangan-jangan mereka nge-date Ka?!" ucap Ryan

Azka hanya menatap Ryan datar, dan mengalihkan pandangannya ke arah Ferra yang sedang bersama seseorang. Belum tau laki-laki yang bersama Ferra itu siapa, karena ia memunggungi Azka dan Ryan.

"E-eh Ka! Mereka mau pergi tuh!" tunjuk Ryan saat melihat Ferra berjalan menjauh dari stand makanan yang barusan mereka kunjungi.

"Terus? Gua harus ngikutin gitu? Ogah gua, yaudah sih kalau mereka mau pergi. Nggak ada urusan juga gua-nya" jawab Azka dengan nada dinginnya

'Gawat Azka balik lagi sama sifat aslinya! Ck! Gue harus gimana?! Pikir Ryan! Pikir!' batin Ryan bergejolak

Tanpa aba-aba Ryan menggeret tangan Azka, mengajaknya untuk mengikuti Ferra.

Azka berusaha melepaskan genggaman tangannya, tapi nihil ia tidak bisa melepas genggaman tangan Ryan.

"Ck! Lepasin nggak?!" kesal Azka masih dengan nada dinginnya

Ryan tersentak karena nada bicara Azka yang sangat tidak bersahabat.

"Plis lah Ka! Sekali ini aja! Lo emang nggak kepo apa, siapa cowok yang bareng sama Ferra itu?!" ujar Ryan berusaha meyakinkan Azka

"Gak!" jawab Azka singkat, padat, dan dingin.

Ryan mengacak rambutnya frustasi, ia tau Azka sangat kesal sekarang. Meskipun Azka sangat tertutup dengan perasaannya, tapi Ryan sangat tau apa yang dirasakan Azka saat ini.

"Gue janji deh setelah kita tau siapa cowok itu kita pulang, gimana? Deal?" Ryan mengacungkan kelingkingnya

"Huft! Deal!" Azka mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Ryan

Ryan tersenyum lebar saat Azka setuju dengan ucapannya.

"Tapi setelah tau kita langsung pulang!" ucap Azka mengingatkan Ryan

Ryan memutar matanya, "Ck! Iyaiya!"

Mereka berdua segera membuntuti Ferra dan cowok itu.

"Itu cowok nggak mau kita liat atau gimana sih?! Dari tadi ada aja halangan buat ngeliat mukanya?!" ucap Azka gregetan, karena sedari tadi walau ada kesempatan mereka untuk melihat wajah cowok itu pasti ada aja halangan. Orang lewatlah, ditawarin produklah, apalah.

Ryan menepuk pundak Azka pelan, "Sabar Ka, itu berarti takdir kita emang harus ngikutin mereka sampai selesai"

Pletak!

"Adaw! Sakit anjir!" umpat Ryan kesal karena Azka menimpuknya dengan keras.

Azka menatap Ryan horor, "Ck! Yang gua masalahin itu belanjaan mama lo tau nggak?! Ntar gua juga kena semprot sama mama lo!"

Ryan menatap Azka singkat, dan mengambil hpnya untuk men-chat mamanya. Memberitahukan mereka akan pulang terlambat.

Azka menepuk dahinya pelan, 'Ini bocah kalau ada keinginan aja, pakai banyak alesan!'

Mau tidak mau Azka kembali mengikuti Ferra dan cowok yang jalan bersamanya.

Sudah hampir satu jam mereka mengikuti Ferra dan cowok itu, namun belum juga mengetahui siapa cowok itu.

The True of Feels [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang