Part 34: Fans

4.2K 281 56
                                    

3 hari sudah setelah hari pertama masuk sekolah, dan 3 hari sudah masa-masa MOS terlewati.

Hari Rabu ini adalah hari terakhir MOS untuk SMA Kesatuan Bangsa.

Panitia MOS sudah menyiapkan acara khusus untuk hari ini, yaitu penampilan demo ekstrakurikuler dan juga penyerahan king dan queen untuk MOS kali ini.

King dan queen ini dipilih berdasarkan siswa ataupun siswi yang aktif dan juga tertib selama dimulainya MOS hingga akhir.

Selain itu juga untuk acara terakhir para siswa/i menyerahkan 2 surat yang sudah mereka siapkan dari rumah, yang berwarna pink dan hitam.

Surat pink untuk panitia osis yang mereka sukai, sedangkan surat hitam untuk panitia osis yang tidak mereka sukai.

Terntu saja saat menyerahkan surat itu para panitia osis tidak boleh melihatnya.

Kembali lagi ke keadaan Azka dan Ryan yang saat ini sedang berada di belakang panggung untuk penampilan demo ekstra basket yang mereka berdua ikuti.

"Wei Yan, wirst ban gua dimana ya?" tanya Azka mencari wirst ban tangannya.

"Oh, itu tadi gue masukin ke tas lo yang paling depan" jawab Ryan sambil menali sepatunya.

Azka mencari di tempat yang Ryan katakan, setelah menemukan apa yang dia cari ia langsung memakainya.

"Anjir gua gugup" hela nafas Azka dengan kasarnya

Ryan tersenyum kecil melihat tampang sahabatnya itu.

"Udah lo nggak usah mikirin yang lain, hirup nafas dalem-dalem terus hembusin pelan. Nanti juga gugupnya hilang" jawab Ryan memberi instruksi ke Azka.

Azka melakukan apa yang Ryan suruh beberapa kali hingga rasa gugupnya sedikit menghilang.

"Ahaha gue masih nggak percaya sama sifat lo yang ini Ka, sok dingin di depan orang lain padahal mah aslinya nggak kuat kalau di tatap lama sama banyak orang" ejek Ryan.

Pletak!

Azka menjitak kepala Ryan lumayan keras.

"Adaw! Sakit monyet!" umpat Ryan

"Bacot aja lo"

Ryan nyengir pelan, dan memberi tanda peace dengan jarinya.

"Ayo yang basket putra! Giliran kalian tampil!" seru salah seorang panitia yang menjadi seksi acara.

"Yaudah gue duluan, jangan ngilang lo!" ucap Ryan lalu berlari kecil ke arah panggung dengan teman-teman basketnya yang cowok.

"Ye dikira gua anak anjing apa!" sungut Azka.

Tep...

Tiba-tiba ada tangan yang menutup mata Azka sehingga pandangannya gelap.

"Woi siapa sih?!" kesal Azka berusaha melepaskan tangan jail itu.

"Ihihi"

'Oho gua tau ini tawanya siapa' batin Azka

Azka kemudian menghentikan tangannya yang berusaha melepaskan tangan yang menutupinya, lalu tangannya ia bawa ke arah perut orang yang di belakangnya.

Azka menggelitiki perut orang jail itu, sehingga tangannya terlepas dari wajah Azka.

"Ahahaha, ud...ah ud-ah chu..cukhup...hahaha ampun... ampun.." tawa orang itu yang ternyata adalah Ferra.

"Udah aku dagu kalau itu kamu" ucap Azka dengan senyum miring yang dapat melelehkan hati penggemarnya.

"Duga kali!" kesal Ferra saat ia sudah bisa mengontrol suaranya.

The True of Feels [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang