Part 6

3K 125 0
                                    

******

Ternyata saat ini Jua sedang memikirkan tingkah laku Glenn di kafe tadi. Jua sangat bingung dengan sikapnya, selain itu Jua juga bingung dengan hatinya, seolah ingin pergi namun tidak bisa? Jua sangat bingung dengan hatinya sendiri.

"Eh apa-apaan sih, kok seolah mau mundur tapi gak bisa"ucap Jua dengan bingung.

"Gue harus mundur apa tetep bertahan? Lagian Kak Glenn kenapa ya gak peduli banget sama gue, dia gak bisa gitu buka hatinya sedikit aja buat gue"tambahnya.

Jua memang sedang bingung dengan sikap nya saat ini, Jua sedikit kecewa karena perjuangan Jua saat ini belum ada hasilnya. Berharap Glenn akan bersikap manis padanya setelah Jua memberikan hadiah di hari ulang tahunnya, namun sikap Glenn pada Jua saat ini seperti orang yang tidak tau terimakasih, oleh sebab itu Jua sangat kecewa.

Jua sangat lapar karena sekarang memang jam makan malam, namun karna Jua ketiduran tadi, jadi dia belum membersihkan tubuhnya, baju yang ia pakai pergi pun masih menempel di tubuh mungilnya.

Setelah ia membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian dengan celana pendek dan baju sweater gantungnya yang membuat perutnya terbuka sedikit, lalu memoles sedikit wajahnya dengan bedak dan liptint, Jua pun segera turun kelantai bawah, dan duduk dimeja makan.

Dibawah Jua melihat tiga lelaki sedang bermain play station, mereka adalah Nando dan kedua temannya yaitu Reza dan Dicky.

"Bang, lo udah makan malem?"tanya Jua pada Nando saat turun dari anak tangga, karna suara Jua yang lantang ketiga pria itu menoleh kearahnya.

"Belum"jawab Nando.

"Chika udah?"tanya Jua lagi.

"Belum juga"jawab Nando lagi.

"Bibi udah masak kan buat makan malam? Lo mau makan bareng apa nanti? Gue udah laper nih"tanya Jua bertubi².

"Iya bibi udah masak, kita makan sekarang aja yuk, oh iya lo panggil Chika dulu di kamarnya"suruh nando pada Jua.

"Gue? Kenapa harus gue, lo aja sono, gue udah laper nih"ucap Jua sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Udah sono, daripada disini lo di godain sama dua cowok brengsek ini"sindir Nando pada Reza dan Dicky.

Jua pun bergidik ngeri, dan berfikir bahwa ada benarnya juga ucapan kakaknya itu, lalu dia menuruti perintah Nando untuk memanggil Chika, adik bungsunya.

"Ehh lo kenapa bawa² kita, kita gak bakal godain dia kali, paling cuma ngajak kenalan"ucap Dicky yang tersindir oleh kata² Nando barusan.

"Tau, bukannya lo aja yang manggil adik lo"ucap Reza yang setuju dengan ucapan Dicky.

"Emang cewek yang tadi siapa lo? Apa jangan² lo udah nikah muda? Dan yang tadi itu istri lo, wah wah lo beruntung banget do, dapet istri secantik itu"ujar Dicky yang berfikir negatif tentang hubungan Jua dan Nando.

"Heh, lo bisa gak sih nanya dulu, jangan asal ngomong aja lo bangke, itu adek gue yang pertama, namanya... "Nando sengaja menggantungkan ucapannya yang membuat Reza dan Dicky sangat penasaran, karna Nando tau kalau Reza dan Dicky naksir pada Jua, mereka bertiga memang cogan jomblo dikampusnya.

"Siapa abang ipar namanya? "ucap Dicky yang menekankan kata 'abang ipar'.

"Gue gak mau punya ade ipar kayak lo"ucap Nando seraya bergidik geli dengan ucapan Dicky yang menyebutnya dengan sebutan abang ipar.

"Duh abang ganteng siapa namanya? "kini Reza yang bertugas menanyakan hal yang sama pada Nando karna memang dia sudah sangat penasaran.

"Tanya aja sendiri, eh tapi awas lo ya sampe gangguin adek gue, mampus lo ditangan gue"ancam Nando pada mereka berdua, karna Nando sangat menyayangi Jua walau sikapnya yang menyebalkan.

A Cold Boy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang