Part 53

599 35 0
                                    

Jua sudah dipindahkan keruang rawat. Keadaannya membaik. Sebenarnya, dokter yang menangani Jua pun merasa bingung dengan kondisi pasien nya itu. Pasalnya, kondisi Jua yang tadinya melemah dan seperti tidak ada harapan untuk selamat, tapi tiba-tiba Jua membaik, bahkan sadar dari komanya. Meski begitu semua orang senang dengan ini.

Disini mereka sekarang. Di ruang rawat Jua. Sahabat, orang tua, kakak, dan adiknya berada disini. Mereka berkumpul menemani Jua.

Sebenernya sekarang angkatan Jua tengah mengadakan ujian kelulusan. Tapi, Jua belum bisa kembali ke sekolah. Untungnya pihak sekolah memberinya keringanan. Jua diperbolehkan ujian dirumah sakit. Walau mungkin dia tidak masuk sekolah selama sebulan, dan ketinggalan pelajaran. Tapi Jua mengerjakan soal dengan santai dan tenang.

Setelah mengerjakan tugasnya ujiannya. Jua istirahat sejenak.

"Kak, cepetan sembuh dong!"

Chika berucap semangat. Ia bosan melihat kakaknya terus-terusan tidur seperti itu.

"Nanti kita ngefangirl bareng lagi."

Ucapan Chika diangguki Jericko dan Sasha.

"Gue ikut!"

Mereka berucap bersamaan.

Jua yang mendengar itu terkekeh, "Ayok ngefangirl disini aja!"

Dia mengambil remote tv. Menyalakannya dan menonton lagu-lagu kpop kesukaannya.

Sebenernya Jericko sedikit kesal. Ia kan cowok. Dan tadi apa Jua bilang? "Ngefangirl?" Haishh. Ia mendengus, tapi ketika mendengar lagu telah menyala ia langsung mengikut dance dengan Sasha dan Chika. Itu hanya masalah kecil.

Gila, ini masih dirumah sakit. Dan mereka berbuat gaduh dengan menyetel lagu itu kencang-kencang. Jika ini bukan diruangan VVIP yang kedap suara mungkin mereka sudah diusir dari sini.

Jua, Chika, Sasha, dan Jericko menikmati kegiatan mereka. Mereka berempat bernyanyi mengikuti arama lagu. Bahkan saat reff Jericko, Sasha, dan Chika heboh loncat-loncat, mengikuti dance nya. Benar-benar gila.

Sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan gila keempat orang itu. Apa lagi Jua, dia sedang sakit tapi masih bisa bernyanyi dan menganggukan kepalanya kencang ketika liriknya tepat dikoreo itu. Mereka yakin, mungkin jika Jua tidak lemas dia akan ikut lompat-lompat dan dance bersama ketiga orang didepannya. Tapi, entah kenapa melihat itu membuat hati mereka terasa lega. Apa Jua mereka yang dulu sudah kembali?

"Mora.."

Jua menoleh ketika mendengar namanya dipanggil. Juga, elusan dikepalanya.

"Ah, mama, kenapa?"

Iya, yang memanggil nya mamanya.

"Kamu besok udah bisa pulang. Tapi, mama harus balik ke paris."

Mama Rei menatap Jua sendu. Sebenarnya ada perasaan tak tega saat melihat putri nya itu. Tapi Chika masih harus melanjutkan sekolahnya di Paris. Sudah hampir sebulan ia mengambil izin sekolah untuk berangkat ke Indonesia menemui Jua.

Muka Jua terlihat sedih, "Harus besok ya, ma?" Tanya nya lirih.

Mama Rei mengangguk. Mengelus kepala Jua yang masih diperban, "Heii, jangan sedih sayang. Mama harus balik kesana karna Chika masih harus sekolah." Mama Rei memberi pengertian untuk anaknya itu.

Jua mengangguk, ia tersenyum. "Iya, gapapa kok ma. Tapi.. mama nanti sering kabarin Mora ya? Mora masih kangen sama Mama."

Tentu saja mama Rei mengangguk. Ia tersenyum tulus untuk anaknya. "Pasti sayang."

A Cold Boy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang