Part 41

995 54 0
                                    

Kini mereka sudah kembali di rumah masing-masing, tak terasa libur hanya tersisa beberapa hari lagi. Jua masih terbayang saat-saat dipantai hari pertama ia berlibur, saat Glenn mengecup bibirnya singkat, jika mengingat itu percayalah pipi Jua kembali merona sekarang.

Ia sedang bergelung dikasurnya, dengan selimut yang sudah membungkus bagian tubuhnya sampai leher, semalam Glenn yang mengantarnya tapi sampai sekarang cowok itu belum juga menghubungi nya, kemana dia? Apa dia masih tidur, selelah itu kah? Huft, biarlah beri ia waktu untuk istirahat.

Setelah bergulat dengan otaknya untuk menghubungi Glenn atau tidak, Jua akhirnya memutuskan untuk tidak, dia akan menghubungi nya nanti, tidak sekarang. Glenn pasti lelah, ia butuh waktu untuk istirahat, Jua tidak ingin menganggu waktu istirahatnya.

Jika kalian bertanya sekarang pukul berapa, jawabannya adalah sekarang jam menunjukan pukul sebelas pagi, sebenarnya Jua ragu jika Glenn akan tidur sampai sesiang ini, biasanya ia paling siang bangun jam 8 atau 9, tapi ahh biarlah.

Jua turun kebawah, mengambil satu botol besar berisi susu cokelat dan menuangkannya di salah satu gelas yang ada di meja makan, lalu ia duduk di salah satu kursi, mengambil roti dan mengoleskannya dengan selai cokelat lalu melahapnya, ahh iya dia baru sarapan, ia sudah bangun dari jam 8 pagi sebenarnya, tapi sayangnya ia malas turun kebawah sehingga ia sarapan jam 11 sekarang. Nando sudah pergi ke kantor sejak pagi tadi.

Dikira selesai dengan acara sarapan nya Jua kembali ke lantai atas menonton drama korea hingga jam 2 siang. Kini ia mengalihkan pandangannya pada handphone nya yang sedari tadi berdering oleh notif, tapi dari sekian banyak notifikasi yang ia terima tidak ada satupun nama Glenn yang menghubunginya, ia jadi khawatir, apa Glenn sakit karna ia pulang terlalu larut malam semalam?

Jua dengan penuh rasa khawatirnya pun segera mempause drama yang sedang ia tonton di laptopnya, ia mengambil hp-nya lalu menghubungi seseorang.

Tidak aktif.

Rasa khawatirnya semakin bertambah, ia terus menghubungi nomor Glenn dengan rasa cemas di hatinya. Sama sekali tak ada jawaban, nomor Glenn benar-benar tidak aktif. Jua kembali menaruh ponselnya dan menetralkan hati nya yang kini begitu cemas, harap-harap Glenn baik-baik saja, Jua akan menghubungi nya lagi nanti.

Dua jam berlalu.

Glenn belum juga menghubunginya. Ia memutuskan untuk kembali menghubungi Glenn, namun nihil, ponsel Glenn masih tidak aktif seperti tadi. Jua makin khawatir, ia gelisah, takut-takut jika Glenn nya sedang tidak baik-baik saja. Akhirnya Jua memutuskan untuk menenangkan diri dengan cara menghubungi sahabatnya.

Ia melalukan video call di grup nya, terlihat wajah Sena dan Sasha terpampang di layar ponselnya.

Sena membuka percakapan terlebih dahulu, "Kenapa wa? Tumben lo vc grup, biasanya juga paling ogah."ucapnya.

Jua dengan wajah cemasnya menggeleng, "Gue khawatir, Sen, Sha."katanya dengan bibir sedikit bergetar.

Sasha mengeryit melihat ekspresi sahabatnya yang bisa dibilang seperti orang ketakutan, "Khawatir kenapa? Lo lagi ketakutan? Lo dimana? Gue kesana sekarang ya. Lo tunggu disan-"

Belum selesai dengan ucapannya Jua lebih dulu memotong dengan menggelengkan kepalanya, "Gak usah Sha."

Sena kembali angkat bicara, ia yakin ada yang tidak beres dengan sahabatnya satu ini, "Ya, lo kenapa wa? Cerita sama kita."titahnya.

"Kak Glenn gak bisa dihubungin, g-gue takut dia kenapa-kenapa."

Sena dan Sasha menghela napas ringan, "Dia kecapekan kali wa, emang lo udah hubungin?"tanya nya.

A Cold Boy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang