13. Perasaan

508 284 116
                                    

Tidak terasa, sudah 12 bulan mereka berada dikelas 11. Kini waktunya untuk mereka menaiki jenjang yang lebih tinggi dan jenjang yang terakhir di sma, kelas 12.

Hari ini adalah hari perpisahan yang diselenggarakan sekolah untuk anak kelas 12 yang akan segera dilepas untuk menuju keperguruan tinggi yang mereka inginkan.

Semua murid berbahagia hari ini, pengecualian si Sisi.

Sisi tidak menyangka sudah 2 tahun lebih ia mengenal kak Gozhi, orang yang dia cintai dengan penuh kesabaran.

Saat acara sudah resmi ditutup, sisi meminta keempat sahabatnya untuk menemaninya mendatangi kak Ghozi.

Mendatanginya untuk terakhir kali sebelum dia benar-benar akan pergi ke Jepang untuk melanjutkan pendidikannya.

"Kak Ghozi?" Sapa Sisi kepada kak Ghozi yang sudah tepat berdiri dihadapannya.

"Iya Sisi?" Balas kak Ghozi.

"Kak, aku mau ngomong sama kakak. Boleh?" Tanya Sisi sopan.
"Boleh, ngomong aja." Balas kak Ghozi lembut.

"Jangan disini deh kak, kayaknya berisik banget." Celetuk Anna.

"Yaudah, kita ketaman sekolah aja? sepi disana. Tapi kalian berempat ikut juga ya? supaya kami tidak berduaan saja dan tidak terjadi fitnah yang tidak diinginkan." Kak Ghozi menjelaskan.

Mereka berenam pun sudah mulai melangkahkan kaki mereka menuju taman, dan benar saja. Taman ini begitu sepi, hanya ada kicauan burung sesekali.

Meisya meminta kepada Anna, Bella dan tak lupa Byne untuk memberikan waktu kak Ghozi dan Sisi untuk berbicara berdua, berbicara dari hati ke hati.

"Sisi kenapa?" Tanya kak Ghozi.

"Kak, salahkan bila selama ini aku menyimpan rasa kepada kakak? dan apabila kakak pergi ke Jepang nanti, bolehkah aku merindukan kehadiran kakak yang telah memberikan sedikit warna kekehidupanku ini?" Ucap Sisi dengan suara yang sedikit bergetar.

Sisi sudah sedari tadi menahan air matanya supaya tidak jatuh. Tapi sekuat apapun manusia, ia pasti akan menangis jika menyangkut orang yang dicintainya.

Apalagi sekarang, ketika moment perpisahan sudah didepan mata. Manusia mana yang menyukai perpisahan? tolong tunjukan, lalu berilah penjelasan yang cukup memuaskan.

Dan, ya. Tak ada yang dapat memberi penjelasan yang cukup memuaskan. Dapat disimpulkan sendiri bukan? ada atau tidak?

"Sisi, sudah jangan nangis lagi ya. Kamu tidak salah jika mempunyai rasa kepada orang yang jelas-jelas juga menyimpan perasaan kepada kamu. Setidaknya cinta kamu tidak bertepuk sebelah tangan kepada kakak, tapi kamu taukan? dalam agama kita itu pacaran dilarang." Balas kak Ghozi menenangkan Sisi.

Sisi yang masih merintikkan air mata tiba-tiba terdiam mendengar balasan dari kak Ghozi itu

"Kamu boleh merindukan kakak, rindukanlah kakak selalu, sebut selalu nama kakak dalam doa-doa yang kamu lantukan setiap kamu shalat, ataupun berdoa. Maka dari situlah kakak dapat merasakan kehangatan cintamu kepada kakak.

Kakak juga akan selalu menyampaikan rindu kakak dalam bentuk doa kepada kamu setiap kali kakak menadahkan tangan kepada sang maha kuasa." Sambung kak Ghozi dengan nada suara yang semakin memelan.

Ingin sekali rasanya kak Ghozi memeluk dan menenangkan Sisi sekarang, tapi apa daya? Mereka berdua adalah dua orang yang saling menjaga kehormatan mereka masing-masing.

"Kakak, hati-hati disana. Aku bakal menunggu kakak disini." Jawab Sisi sambil menghapus air mata yang membasahi pipi kanan dan kirinya.

"Ya sudah, tidak ada gunanya juga kamu menangis. Jika kita berjodoh pasti Allah akan menemukan kita berdua lagi nantinya." Balas kak Ghozi.

Hiraeth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang