Sakit

1 0 0
                                    

Di halaman belakang, Egios meraih seekor katak, ia pindahkan ke tangan kirinya. Kemudian tangan kanannya meraih cutter di saku seragam nya.

Ia membelah katak itu dan memotong nya menjadi kecil-kecil.

"Lagi praktek biologi Gi?"

Egios terkejut dan langsung melihat ke belakang.

"Sulis?" Ucap Egios.

"Masih sering kesini ternyata?"

"Iya." Ucap Egios kemudian berdiri menghadap ke arah Sulis.

Mereka berdua saling mengenal sejak MOS, mereka pernah disandingkan menjadi dua siswa terfavorit.

"Pulang sekolah, temuin gua disini ya.. jangan sampe buat gua kecewa."

"O-oke."

----------

"Hans, pulang sekolah gua nebeng yaa." Pinta Egios.

"Oke bro, eh ngomong-ngomong gua ko jarang liat lu bawa motor."

"Motornya gua jual, buat bayar SPP sekolah. Gua bohong ke bibi kalo gua dapet beasiswa."

"Kenapa lu bohong?" Tanya Hans.

"Gua kasian sama bibi, dia lagi berusaha buat kesembuhan paman. Sedangkan gua cuma jadi bangke doang."

"Jangan gitu bro."

"Udahlah, tapi gua mau ketemu Sulis dulu bro, lu nunggu yaa."

"Gua juga mau ke ind*mart beli sabun. Lu ama Sulis sekarang? Sulis yang jago gitar itu kan? yang cantik? Yang waktu MOS jadi cewe terfavorit?"

"Wiss sedia stok sabun nih,haha. Gua gaada hubungan apa apa sama Sulis, dia cuma ngajak ketemuan doang."

-------------

"Lis?" Sapa Egios ketika ia sudah berada di halaman belakang sekolah, ia sudah melihat Sulis disana sedang menunggu nya.

"Udah lama nunggu?" Tanya Egios. Dan hanya dibalas dengan anggukan.

"Jadi, apa yang mau lu omo..." Belum selesai Egios mengucapkan kata, Sulis sudah menubruk dan memeluk Egios dengan erat.

"Eh, lu kenapa Lis?"

"Udah lama kita ga ketemu semenjak MOS, gua kangen berat ama lu. Gua suka ama lu Gi. Please, jadi pacar gua ya."

"Pfftt, lu apa-apa an sih Lis?" Ucapnya sambil melepaskan pelukan Sulis.
"Gua cuma anggep lu temen, gua ga ada rasa ama lu."

"Karena Si Alena itu?"

Egios mencengkram bahu Sulis untuk memberinya pengertian.

"Ngga sama sekali. Udah ya Hans udah nunggu."

Egios pergi meninggalkan Sulis yang ternyata sudah terurai air matanya karena mendapat penolakan darinya.

----------

Egios berjalan kaki sendirian menuju minimarket yang jauhnya hanya 2 blok dari sekolahnya karena baru saja Hans mengatakan bahwa ia akan menunggunya di sana.

Unhandled [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang