Verry Well,Thanks!

12 0 0
                                    

"Gi, gua liat PR dong" Ucap Hans.

"Masih pagi bro, tu ambil aja di tas." Ucap Egios.

"Justru kalo siang keburu ilang ni kuping kena jewer." Ucap Hans sambil mencari buku di tas Egios.

"Jangan dikasih Gi, baik bener lu" Ucap Karin.

"Gapapa Rin, belum tentu bener juga jawabannya."

"Lah, percuma dong gua liat PR ke lu.?"

"Lagian, kenapa liat nya ke gua bukan ke si Tian? dia otaknya kelas"

"Bau ketek." ucap Hans sambil menutup hidungnya.

"Keras Anjingg." Teriak Karin.

-----------

Seperti biasa, saat jam istirahat berbunyi. Egios selalu pergi ke halaman belakang sekolah.

Ia melihat kucing dengan kaki yang terluka. Ia menghampiri nya.

"Kamu kenapa mpus? kasiann."

Kemudian Egios mengeluarkan cutter yang selalu ia bawa dari sakunya dan

Sreett

Egios memotong kaki kucing yang terluka itu. Kucing tersebut terus mengeong, merintih kesakitan.

Sreett

Egios kemudian memenggal kepala kucing tersebut.

"Maaf ya, kamu nya berisik sih. Aku bantuin kamu supaya ga sakit lagi."

Saat bel pulang berbunyi

"Gi, lu mau kerumah gua ga? orang tua gua lagi gaada, kita bisa main PS sepuasnya. Banyak makanan juga." Ajak Hans.

"Beresin dulu rumah lu, terakhir gua kerumah lu banyak kancut dimana mana."

"Yaelah.. udah diberesin kali ama mamih."

"Udah ah gausah, gua juga mau nganter paman Check Up ke Rumah sakit."

"Yeee elu, kalo gitu gausah bawa-bawa kancut gua goblok."

"Haha.. ya maap. Lu nya sih jorok."

-----------

"Gimana paman?" Tanya Egios ketika paman nya keluar dari ruang pemeriksaan.

"Gapapa, cuma paman masih harus Check Up lagi." Ucap Paman Andi.

Paman Andi adalah tulang punggung keluarga. Ia yang bertanggung jawab menafkahi keluarga. Keluarga mereka keluarga sederhana, bisa dibilang keluarga tidak mampu. Namun, Paman Andi dan Bibi Eli belum juga dikaruniai keturunan. Sehingga mereka menerima keberadaan Egios dengan senang.

Paman Andi berusaha menyembunyikan sebuah rahasia besar. Paman Andi mengidap penyakit kanker paru-paru stadium akhir. Tetapi ia tetap merahasiakannya kepada Egios karena tidak mau keponakan kesayangannya khawatir atau ikut panik.

 Tetapi ia tetap merahasiakannya kepada Egios karena tidak mau keponakan kesayangannya khawatir atau ikut panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------

Be greats human you can do!


Unhandled [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang