Paman Andi

5 0 0
                                    

Malamnya, Egios dibawa pulang karena dokter mengatakan kondisinya sudah sangat baik. Ia sedang berbaring di tempat tidurnya.

Karena bosan dan rasa kantuk yang tak kunjung datang ia mengambil cutter di nakas tempat tidurnya kemudian mengiris tangannya.

"Aw.. kenapa terasa sakit sekarang?"

Kemudian ia menyesap darah yang keluar dari sana, kemudian tersenyum dengan seringai iblis.

"Kalo saja ini negara bebas, sudah punah manusia-manusia sialan itu."
"Baron.." Ia bergumam.

Karena tak kunjung mengantuk, Ia menyalakan laptopnya dan menonton film kesukaannya, tentu bergenre gore. Entah kenapa nafsu haus darah nya sangat tinggi.

Semenjak kejadian 12 tahun yang lalu itu Egios sangat menyukai hal-hal berbau gore dan sering menyakiti orang lain maupun dirinya. Bahkan, Bibi Eli pun pernah hampir meninggal karena ulah nya kalau saja tidak cepat ditolong. Ia pun sering menyakiti hewan. Ia seperti dirasuki iblis saja ketika sudah memegang benda tajam.

Bahkan bibi Eli menyimpan semua benda tajam di rumahnya dengan sangat teliti. Ingin sekali bibi Eli membawa nya pergi untuk konsultasi ke psikiater, karena keterbatasan biaya akhirnya Egios tetap seperti ini.

Semakin dewasa, Egios semakin bisa mengendalikan diri, ia sudah tidak menyakiti orang-orang terdekat nya. Dia hanya melampiaskannya ke binatang atau disalurkannya lewat tawuran.

"Gi, ada tamu." Ucap bibi Eli membuka pintu kamarnya kemudian mempersilahkan seseorang untuk masuk kemudian bibi Eli langsung ke luar.

"Ka-kamu.."

"Iya, aku lelaki yang menawarimu kerja sama tempo hari."
"Jadi, nak. Siapa yang berhasil melukaimu?"

"Dia sudah di penjara pak."

"Oh oke, kamu baik-baik saja kan sekarang?" Ucapnya sambil menempelkan telapak tangannya di kening Egios.

"Sudah agak baikan. Besok juga udah mulai sekolah lagi."

"Hebat kamu."

"Pak, kalo saya nerima kerja sama itu sekarang apa tidak mengganggu?"

"Tidak, tentu tidak. Kapanpun kau siap bertanding.. kau tinggal hubungi aku saja."

"Besok sepulang sekolah."

"Kau yakin? keadaanmu masih lemas seperti ini."

"Aku yakin."

-----------

"Gi, ini elu sumpah?" Tanya Hans sambil meneliti wajah Egios.

"Emangnya kenapa bro?"

"Baru aja kemarin gua sama Hans liat lu koma dirumah sakit sekarang lu udah sekolah aja." Tutur Karin.

"Gua makin ragu sama lu."

"Hahaha, Kalian kaya gatau gua aja."

Mereka asyik berbincang sampai guru pelajaran pertama masuk dan memberikan materi. Hans melemparkan kertas kearah Karin dan Egios.

"Ngantuk banget bro, ngecot yuk ke kantin."

Egios dan Karin sama-sama melempar pandangan kearah Hans dan menganggukkan kepala.

Pertama, Egios dan Hans izin pergi ke kamar mandi kemudian disusul Karin yang meminta izin untuk pergi ke kamar mandi pula. Tanpa curiga, guru mereka mengizinkannya.

Unhandled [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang