Pembalasan

0 0 0
                                    

Egios sampai dikantor lebih awal dari biasanya, Leo masuk ke dalam ruangannya.

"Tumben jam segini udah sampe kantor Gi?"

"Gapapa, gimana? Udah ada mata-mata nya?"

"Udah, tapi nanti sore aku kabari lagi."

"Mmm oke." Ucap Egios sambil mengangguk.

"Helen ga bisa masuk sekarang, jam 9 ada meeting dengan investor." Ucap Leo.

"Oke, siapkan saja semuanya aku pergi dulu."

Egios pergi ke cafe yang berada di sebelah kantornya. Ia memesan secangkir kopi ekspresso.

Jam 9 tepat, Egios kembali ke kantornya untuk menghadiri meeting yang dijadwalkan tadi.

Egios menjelaskan bagaimana keuntungan bergabung dengan perusahaannya. Semua investor merasa tertarik, mereka tidak habis pikir Egios di usia mudanya ini bisa memimpin perusahaan dengan sangat baik.

Seperti duplikat ayahnya dulu, malah lebih baik.

Meeting berakhir dengan kesanggupan investor menanam saham disini. Egios pun berhasil mengembangkan satu cabang lagi di Singapura.

-----------

Leo masuk keruangannya membawa lembaran kertas.

"Mata-mata kita berhasil masuk ke rumah mereka Gi."

Egios melirik jam dinding di ruangannya.

"Kamu tepat waktu sekali." Egios terkekeh.
"Bagaimana dia bisa masuk kesana?"

"Dia diterima sebagai penjaga disana."

"Nice job." Egios mengembangkan senyumnya.

"Ini jadwal kegiatan mereka seminggu terakhir."

Egios meraih lembaran kertas di tangan Leo dan membacanya.

"Kasih dia 10% dari gaji saya bulan ini."

"Tapi itu terlalu banyak."

"Kenapa? Kau mau?"

"T-tidak, aku hanya berfikir itu terlalu banyak."

"10% itu tidak ada apa-apa nya, ambil gaji ku 25%. 10% untuk mata-mata kita, 15% untukmu."

"Tapi-"

"Saya gamau dibantah Leo."

"Baiklah, terima kasih." Leo tersenyum bangga pada kebaikan bos nya ini.

"Ini nomor telponnya, sesuai yang kau minta." Leo menyerahkan kertas kecil berisi nomor telpon dan langsung meninggalkan ruangan Egios.

Setelah Leo tak lagi terlihat, Egios menghubungi nomor yang Leo berikan, setelah menubggu beberapa waktu akhirnya telpon diangkat.

"Hallo, ini saya Egios."

"Oh iya pak, tugas saya sudah selesai."

"Tidak semudah itu, temui aku dikantorku sekarang."

"Baik pak"

Unhandled [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang