Mine [end]

3 0 0
                                    

Disinilah Egios, dibalik jeruji besi duduk terkulai bersama beberapa orang.

Entah siapa yang melaporkan kejadian ini, kemarin polisi menangkapnya dan hakim sudah menjatuhi hukuman seumur hidup untuk Egios.

"Egios Miroslava, ada yang ingin bertemu."

Seorang sipir mengantar Egios menemui seseorang yang ingin menemuinya.

"Mom?"

"Hay nak, mommy bawain makanan buat kamu. Kesukaan kamu, seafood, sambel terasi, tumis kangkung buatan mommy--"

"Mom--"

"Mommy mau bawain kamu pisang keju, tapi masih tutup."

"Mom--"

"Pasti makanan disini ga enak ya?" bibi Eli menyusun makanan yang ia bawa di depan meja yang memisahkannya dengan Egios.

"Mom, aku ga lagi piknik disini. Aku dipenjara mom, seumur hidup aku bakalan disini."

Brakk

Bibi Eli menggebrak meja membuat semua orang memberikan atensi padanya.

"Gak, kamu pasti keluar Gi."

"Ini udah keputusan mutlak mom, aku gabisa keluar. Aku mau mommy tenang, lakuin semuanya yang buat mommy senang."

"Jangan panggil aku mommy,Gi. Aku ga pantes di panggil mommy, aku ga pantes gantiin mommy kamu, aku gagal jagain kamu, aku buat kamu dipenjara." bibi Eli terisak.

"Mom, jangan nangis malu. Seburuk- buruk nya mommy, mommy ga sampe bikin aku nyesel panggil kamu mommy, bahkan mommy ga buruk semua ini aku yang salah."

"Egios Miroslava, waktunya habis."

"Bawa semua makanannya pulang mom, kasih pak Joko pasti seneng. Jangan pernah kesini lagi, aku gamau buat mommy sedih. Anggep aja Egios udah meninggal, cari suami lagi mom, mommy masih muda masih pantes punya anak. Semuanya aku serahin buat mommy." ucap Egios sambil tertawa kecil.

"Waktunya habis pak Egios."

"I love you so much." ucap Egios sambil berjalan kembali ke sel nya.

Esoknya, Egios kembali dipanggil karena ada yang ingin menemuinya.

"Lu kenapa Rin?" Ucap Egios melihat mata sembab Karin.

"Lu pelet dia pake apa sih Gi? Dia nangis sampe abis satu pak tisu tau ga." ucap Hans.

"Jangan cengeng lu Rin, masih baik gua ga dihukum mati."

"Apa bedanya sama hukuman seumur hidup bego? Perasaan kemarin lu baik-baik aja sama Alena." ucap Karin.

"Hhh-- gua didatengin paman, dia nuntut gua buat bunuh Alena. Gatau kenapa gua nurut aja, gua ga sadar waktu nikam dia."

"Hhh-- lu mah gitu Gi, pas tawuran juga sering banget lu hampir bunuh orang kalo bukan gua yang ingetin."

"Serius bisa ga sih? Lu mah masih aja becandaan. " bentak Karin.

"Kita ga lagi ulangan sayang.." ucap Hans.

"Gua titip bibi Eli ya sama kalian." ucap Egios.

"Iya,Gi. Seminggu 3 kali gua bakal ke rumah lu buat mastiin dia baik-baik aja." ucap Karin.

"Kenapa ga 1 kali 24 jam aja kayak pos ronda?" gurau Hans.

"Serius Hans.." Karin menjambak rambut suaminya gemas.

"Udah-udah ga usah umbar kemesraan disini, makasih ya kalian udah mau bantu gua."

----------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unhandled [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang