"Menurutmu siapa lagi?" Jawab Egios.
"Kenapa kau melakukan hal ini nak?" Tanya Rena.
"Kau pikir aku ini siapa? Aku.. Egios Miroslava, anak tunggal keturunan Erik Miroslava dan Frahma Lydia."
"C-Chandra?" Tanya Alvan ragu.
"Ya, pemilik perusahaan terbesar di Asia Tenggara.. tapi itu dulu, sebelum kau membunuhnya Alvan."
Alvan bergidik melihat tatapan menusuk dari calon menantunya ini.
"Apa maksudnya? Apa yang suamiku lakukan?"
"Dia membunuh ayah dan ibuku dengan keji."
"K-Kau bilang ayah ibumu meninggal karena kecelakaan beruntun?" Tanya Alvan.
"Dan kau percaya?" Tanya Egios balik.
"Aku masih tidak habis pikir, ayahku itu orang baik, genius, pekerja keras, dermawan tetapi kau membunuhnya dengan keji. Kau memperlakukannya seperti hewan saat itu, kau bahkan tidak mengampuni ibuku yang tidak tahu apa-apa dan itu semua karena.. uang?
Kau sungguh tidak berperi kemanusiaan, meski kau tidak membunuh ayahku dengan tanganmu, kau tidak mengindahkan teriakan pilu dari ayah dan ibuku.
Aku melihat kejadian itu, aku ingat wajah mu saat itu. Begitu busuk, kau lebih busuk dari bangkai. Kau ingin mematikan perusahaan ayahku dengan cara kotor seperti itu."
"Maafkan aku.. aku diselimuti nafsu saat itu." Ucap Alvan dengan berurai air mata.
"Kata maafmu tidak akan aku dengar, sebanyak apapun dan dengan cara apapun kau meminta maaf rasa sakit ini sudah menjalar, meracuni pikiranku.
Aku seperti mayat hidup yang tidak punya tujuan hidup jika aku membiarkanmu. Tidak ada gunanya, hidup mu pasti berakhir hari ini. Berdo'alah semoga tuhan memaafkan semua kesalahan yang kau perbuat.
Aku hidup hanya sebagai malaikat pencabut nyawa bagimu."
"Nak, sadarlah.. kau sedang dikuasai iblis saat ini." Ucap Rena.
Egios mengambil alat setrum di trolinya dan menyetrum tubuh Rena sampai lemas.
"Wanita diam saja, aku belum selesai berpidato."
"Kau bunuh saja aku sekarang, tapi jangan kau apa-apakan istriku." Pinta Alvan dengan tatapan memohon.
"Dan soal ibuku waktu itu? Dia juga dibunuh, dia juga tidak tau apa-apa.
Semua hutangmu harus kau lunasi, Alvan." Egios mendekatkan wajahnya dan menatap Alvan dengan sorot membunuh.
Alvan berkeringat, dan bernafas dengan tidak teratur, Egios menyeringai.
"Kau takut,huh? Dan ini.." Egios meraih segepok urang dari troli. "Ini yang kau inginkan dulu, sekarang dia tidak bisa menolongmu." Egios menampar wajah Alvan yang sudah basah oleh keringat dengan uang.
Egios meraih tang dari troli, ia mendekati Alvan dan berjongkok. Ia meraih tangan Alvan yang terikat.
"Ini untuk kematian ayahku."
Srett
Satu kuku terlepas. Ia menarik kuku jari tangan Alvan dengan tang. Darah mengucur dari jarinya.
"Tidak!!" Teriak Rena.
Alvan menangis menahan sakit.
"Ini untuk ibuku."
Srett
Dua kuku terlepas.
"Jangan.." Suara Rena melemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhandled [End]
HororSakit memang jika orang yang kau sangat sayangi harus pergi meninggalkanmu sendiri di dunia ini. Rasanya hancur, tak ada harapan lagi. Tapi percayalah, Tuhan memberikan cobaan pada setiap orang dengan alasan. Mungkin agar orang lain bisa belajar dar...