Egios dan Alena duduk di bangku panjang bandara menunggu keberangkatan mereka.
Hari ini, mereka berdua akan pergi berbulan madu.
"Bee, kamu tau ga persamaan kamu sama pevita pearce?" Tanya Egios sambil menyenderkan kepalanya ke bahu istrinya.
"Mmm sama-sama cantik?"
"Bukan."
"Sama-sama pengen kamu milikin?"
"Nggak lah, kan kamu mah udah aku milikin."
"Trus apa?" Tanya Alena kepo.
"Sama-sama cewe, sama-sama manusia, sama-sama punya rambut mata telinga hidung kaki tangan.."
"Itu sih biasa."
"Tapi kamu gabisa jawab kan?" Egios terkekeh.
"Aku kira bakal digombalin, huhh"
Suara seseorang di speaker memberitahu bahwa pesawat ke Meksiko akan segera berangkat, Egios bangkit membawa koper di troli disusul Alena.
Setelah sekitar 7 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di Meksiko. Seorang supir taksi menawarkan mereka tumpangan.
"Here." Egios menyerahkan secarik kertas berisi alamat hotel yang telah ia sewa kepada si supir.
"Are you new here?"
"Yes, we are."
"Ohoho, bienvenido a."
"What's that?"
"It is a mexican leanguage for say welcome."
"Ok, what is mexican for thanks?"
"Gracias!" Ucap si supir
"Gracias." Egios antusias.
Tak lama, mereka sampai di depan hotel yang telah mereka booking sebelumnya.
"Ruangan nomor 125." Egios menunjukkan bukti pemesanan kamar online.
"Ini kuncinya, bienvenido a."
"Gracias."
Nb: anggep aja mereka ngomong bahasa Inggris yaa, gamungkin kan saya jejelin kalian bahasa Inggris semua.
Egios merebahkan diri di kasur king size di hotel yang sudah ia sewa. Alena membuka jaket nya dan bersiap mandi.
"Bee, mandi bareng yuu." Ajak Egios.
"Kayak anak kecil deh, udah ah mandi duluan."
"Mumpung baik nih."
"Baik atau mesum?" Tanya Alena.
"Lah, aku kan suami kamu bee?"
Tanpa menjawab pertanyaan Alena sudah menutup pintu kamar mandi dan bersenandung kecil sambil membersihkan tubuhnya.
Egios menatap pemandangan Meksiko dari jendela hotelnya yang kebetulan berada di lantai dua.
"Lagi ngapain bee?" Tanya Alena.
"Lagi mikir aja kenapa istri aku gamau mandi bareng." Godanya sambil tersenyum jahil.
Alena melempar wajahnya dengan handuk,
"Mandi sono, bau kambing."
------------
Setelah bersiap, mereka berdua berangkat menuju sebuah restoran yang direkomendasikan oleh karyawan Egios dengan supir pribadi sewaannya disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhandled [End]
HorrorSakit memang jika orang yang kau sangat sayangi harus pergi meninggalkanmu sendiri di dunia ini. Rasanya hancur, tak ada harapan lagi. Tapi percayalah, Tuhan memberikan cobaan pada setiap orang dengan alasan. Mungkin agar orang lain bisa belajar dar...