Tawuran

2 0 0
                                    

"Wehee, ini dia panglima perang kita" Sapa Asgar.

"Lebay lu, mana parang gua? udah ga sabar nyincang daging segar haha" Ucap Egios.

"Nih Gi, tapi jangan sampe rusak, punya babeh nih.. bisa diusir dari rumah kalo rusak" Ucap Hans.

"Haha kalem bro, emang mau gua bengkokin tu parang."

-----------

Tawuran antar kedua SMA tidak bisa terelakkan, bahkan terjadi sangat sengit. Egios berada di barisan paling depan diikuti temannya yang lain. Disisi lain, Baron si ketua geng berada paling depan. Senjata tajam berupa pisau dan belati melayang-layang diudara, bahkan batu bata pun ikut beterbangan.

Egios berhadapan dengan Baron. Egios menunjukkan muka iblisnya. Dengan cekatan, Egios menendang samurai yang ada di tangan Baron sampai terlempar jauh. Merasa tidak adil, Egios pun melempar parang kesembarang arah dengan niat hand to hand dengan Baron.

Duel keduanya sangat sengit. Baron, ketua geng itu mengikuti les muaithai di sekolah nya. Tak heran tendangan nya pun sangat keras, lengah sedikit saja Egios sudah menyumbratkan darah dari mulutnya. Karena tersulut emosi, Egios membalas Baron dengan tendangan bertubi-tubi sampai Baron tersungkur dan tak sanggup bangkit kembali.

Seringaian iblis itu muncul lagi di wajah Egios, ia terus memukul dan menendang Baron tanpa ampun. Tak lama, Hans menarik lengan Egios dan membawa nya menjauh.

"Cukup,Gi. Kalo sampe mati bisa bahaya."

Egios yang paham perkataan Hans langsung berhenti memukuli Baron.

SMA Pelita kalah, mereka mundur dan menyerah karena ketua geng nya, Baron bahkan tidak sanggup untuk berdiri. Mereka membopong tubuh Baron dan pergi meninggalkan TKP.

"Pengecut kalian semua,haha banciii" Hardik Egios.

"Parang gua mana,Gi? Astagahhh" ujar Hans panik.

Bruuukk

Egios ambruk menubruk Hans. Hans melihatnya terkejut, ia dan teman-teman yang lainnya membopong tubuh Egios untuk dibawa ke rumah Hans. Dan kebetulan, orang tua Hans sedang tidak berada di rumah. Karena panik, Hans menelpon Karin agar segera datang dan mengobati Egios.

"Rin, lu dimana?"

"..."

"Bantuin gua, lu kerumah gua cepet."

"..."

"Eh busett ga bakal gua ena ena lu juga kampret buru kesini, Egios sakit."

"..."

Telepon pun terputus. Tak lama, Karin datang membawa kotak obat. Secara kebetulan juga, Egios sadar.

"Apa gua bilang? tawuran tuh bahaya." Ucap Karin.

"Udah buruan obatin si Egi."

"Parah banget Gi, lu habis diapain sih?" Tanya Karin.

"Ditendang doang." Jawab Egios dengan suara parau.

"Kan gua udah bilang, lu tuh tadi sakit abis dihajar sampe masuk BK, sekarang lu ikut tawuran lagi ya tambah parah jadinya." Ucap Hans.

Unhandled [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang