Plakk
Tamparan keras mendarat di pipi Egios.
"Brengsek lu Gi, kamu selama 5 hari ini ternyata disini?" Karin, sambil terurai air mata.
"Lu tahu keadaan bibi Eli gimana sekarang?"Egios hanya membalasnya dengan tatapan kosong.
"Bibi lu sakit, dia demam tinggi karena terus terusan nangis mikirin lu,Gi."
"Gua emang berengsek Rin, gua berengsek. Gua ga berguna, paman gua sakit parah aja gua gatau. Gua emang bangsat." Ucap Egios sambil memukul mukulkan kepala nya ke tembok.
Karin langsung memeluk kepala Egios agar tidak terluka dan lebih tenang.
"Bro, gua ngerti. Gua tahu, gua paham. Tapi ini ga bener bro, lu jangan nyiksa diri lu sendiri apalagi bikin bibi Eli khawatir. Gimana kalo bibi nyusul paman karena lu ga pulang pulang? Lu ikhlas kalo bibi ninggalin lu?
Lu harus bangkit Gi, gapernah gua liat lu lari dari masalah lu kayak gini. Seinget gua Egios itu kuat, ga kayak gini." Ucap Hans."Gua belum bisa maafin diri gua sendiri Hans."
"Tapi gak gini caranya bro."
"Pulang yah."Egios mengangkat kepalanya, ia menatap Hans dalam. Kemudian ia mengangguk pelan.
Baik Hans maupun Karin sama-sama tersenyum.Mereka membawa Egios pulang untuk menemui bibi nya yang sedang sakit. Ia terkejut melihat Alena yang sedang mengganti kompres di dahi bibi nya.
"Bi." Egios langsung menubruk tubuh bibi nya.
"Gi, kamu pulang nak. Kamu kemana aja?"
"Bi, aku minta maaf bi, aku pengecut. Aku ga bisa maafin diri aku sendiri sampe aku ga pulang ke rumah."
"Gapapa nak, kamu inget waktu kamu kecil kan? kamu ga pulang kerumah karena kamu kangen ayah sama mommy kamu. Bibi seneng kamu nganggep paman kayak ayah kamu sendiri."
"Bi boleh aku panggil kamu mommy?"
"Boleh nak,boleh.." sambil membuka tangan nya mengajak Egios kepelukannya dan tersenyum bahagia.
Egios kemudian memeluk bibinya erat.
"Mommy.." Ucap Egios kemudian ia tertidur di pelukan bibinya.
Hans, Karin, dan Alena berpamitan pulang kepada bibi Eli.
----------
Egios membuka matanya perlahan lahan, ia tidak menemukan bibi nya. Dia langsung bangun dan mencari bibinya, dan ia lihat bibi nya sedang memasak untuknya.
Egios kemudian mengecek suhu badan bibinya dengan menempelkan punggung tangannya ke dahi bibi nya.
"Mommy sehat?"
"Iya Gi, mommy sehat. Mommy seneng liat kamu pulang, jadi mommy sembuh deh."
"Wow.. Miracle, Wangi nih bau nya, aku jadi laper."
"Mandi dulu sana, nanti mommy panggil kalo udah siap."
Egios bergegas pergi ke kamar mandi nya.
"Mmm udah wangi aja ni, udah siap belum?" Tanya Egios ketika keluar dari kamar mandi.
"Udah lah, dari tadi malah, kamu aja yang mandinya lama."
"Namanya juga cowok, haha." Jawab Egios ambigu.
Mereka berdua memakan semua masakan yang telah dimasak bibi nya, setelah selesai Egios pergi ke kamarnya.
"Mom, aku mau ke kamar dulu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhandled [End]
HorrorSakit memang jika orang yang kau sangat sayangi harus pergi meninggalkanmu sendiri di dunia ini. Rasanya hancur, tak ada harapan lagi. Tapi percayalah, Tuhan memberikan cobaan pada setiap orang dengan alasan. Mungkin agar orang lain bisa belajar dar...