Broke

0 0 0
                                    

"Bee, aku ngidam deh." Ucap Alena saat menuruni tangga dari lantai dua yang mengarah langsung ke ruang tamu mereka.

"Emang kamu tau ngidam tu apa?" Tanya Egios cuek sambil terus membaca koran hariannya.

"Ishh" Alena memanyunkan bibirnya.

"Haha, iya iya kamu mau apa?"

Egios melipat korannya, ia menatap wajah istrinya ini sambil melepaskan kacamata baca nya.

"Aku mau jus jeruk."

"Nanti bi Asih bikinin." Ucapnya sebut nama salah seorang pembantu dirumahnya.

"Pake suir ayam."

"HAH?!" Egios terkejut. "Ko aneh ngidamnya?"

"Ya gatau, namanya juga bawaan bayi."Alena mengelus perutnya.

"Hhhh.. BI ASIH, BUATIN JUS JERUK PAKE SUIR AYAM." Titahnya.

"Maaf tuan?" Tanya bi Asih.

"Udah turutin aja, namanya juga bawaan bayi. Ya kan bee?"

"Hehe, iya." Kekeh Alena. Ia memajukan tubuhnya kemudian mencium pipi Egios sekilas. "Makasih bee"

"Udah buruan ganti baju, kita mau ke wedding party nya Deri kan." Ucap Egios.

"Aku juga ngidam lagi bee"

"Apa lagi,huh?" Ucap Egios menahan rasa kesal nya.

"Aku gamau pergi kesana."

"Haha, itu namanya bukan ngidam bee. Kamu tuh aneh-aneh aja dah udah buruan siap-siap."

"Tapi kalo ga diturutin bayi nya ngiler mulu nanti. Kamu mau anytime ngelapin ilernya?"

"Udah gapapa, aku jual ilernya sekalian." Goda Egios.

Alena kembali ke kamarnya, mengganti baju. Tak lama ia turun dengan memakai dress selutut berwarna putih, rambutnya yang ia biarkan terurai dengan anak rambut ia kepang, dijepit di belakang.

Egios memang sudah rapi dari pagi mengenakan jas hitam, kemeja putih dan celana bahan panjang lengkap dengan dasi hitam.

"Ini non, pesenannya." Ucap salah satu pelayan membawakan gelas diatas nampan berisi jus jeruk dengan topping suir ayam.

"Makasih." Ucap Alena mengambil jus epic ini kemudian menengguknya.

Alena memutar-mutar gelas nya, mulutnya terus mengunyah suiran ayam dalam jus.

"Ko rasanya aneh bee?" Tanya nya polos.

"Hhh- udah siap? Yuk berangkat."

----------

Egios melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia melirik wanita disampingnya ini sekilas lewat ekor matanya, kemudian mengulum senyum.

"Kenapa bee?" Tanya Alena dengan masih menatap jalan lurus di depannya.

"Gapapa, kamu cantik Bee."

Pipi Alena langsung merona, ia menatap Egios sepenuhnya.

Hari ini mereka pergi menuju pesta pernikahan salah satu tangan kanan perusahaan Egios di kota Banten.

Sesampainya disana, Egios mendapat sambutan hangat oleh para keluarga pengantin pria.

"Hey, Gi!" Sapa pengantin pria.

"Hey." Egios pun menghampiri kedua mempelai yang tengah duduk di kursi pelaminan.

"Gila, baru aja kemarin pacaran udah nikah aja lu." Ucap Egios sambil menepuk pundak Deri.

Unhandled [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang