8. Raga lagi!

1.7K 134 4
                                    

Tok!  Tok!  Tok!

Terdengar suara ketukan pintu dari kamar Aletta. Kini, gadis itu tengah menonton Tv dikamarnya. "Masuk!." Seru Aletta disela kunyahan mulutnya yang dipenuhi camilan.

Terlihat Reza berjalan mendekat dengan wajah lesu. "Kenapa bang?." Tanya Aletta.

"Gue ada praktek lapangan di luar kota, cuman 2 minggu. Lo gak papa kan dirumah?." Tanya Reza yang tengah duduk dipinggir ranjang.

Aletta menoleh," seriusan bang?! Yahh gue sendirian dong!."

"Gue juga males buat ikut, mau gimana lagi? Nilai gue jadi jaminannya." Ucap Reza.

"Yaudah deh, gue gak papa kok. Lo yang serius disana! Awas aja kalo godain cewek disana. Fokus! Biar cepet pulangnya hehe."

"Dih, sejak kapan gue suka godain cewek? Lo juga inget! Jangan keluar malem! Inget makan! Jangan bolos sekolah!." Tegas Reza.

"Siapp deh, tapi jangan lupa bawain gue oleh-oleh apa gitu."

"Iya tuan putri, udah sekarang lo tidur! Gue berangkat besok siang."

"Night abang!."

"Juga."

Aletta memandang sendu punggung Reza yang keluar menuju pintu. Pasti hari harinya akan sangat sepi jika tak ada Reza. Hanya Reza yang membuat Aletta semangat menjalani hari tanpa seorang ibu. Ya, kini Ayah dan Ibunya resmi bercerai. Sesak rasanya, namun Aletta tetaplah gadis tangguh. Ia yakin itu.

***

"Bibiii, bang Eza mana??." Tanya Aletta yang berlari kecil menuruni tangga.

"Sudah berangkat tadi pagi Non, katanya sampein salam buat Non Aletta." Jelas Bi Inem.

"Yahh! Kok gak bilang sih! Katanya berangkat siang, tapi ini udah ngilang aja!." Oceh Aletta sembari mengikat rambutnya Sembarang.

"Ada perubahan jadwal pesawat katanya, tadi Den Reza bilang."

"Terus Papa mana?."

"Bapak sudah berangkat tadi pagi Non."

"Ish! Semua nya aja pergi! Udahlah Aletta mau berangkat." Aletta melangkah dengan menghentakkan kakinya kesal.

"Nonn sarapan dulu, nanti sakit."

"Enggak! Udah kenyang!."

"Assalamu' alaikum."

Aletta menunggu bus untuk berangkat sekolah, ia tidak diizinkan oleh Reza untuk mengendarai mobil. Wajar saja Aletta dilarang, selain belum cukup umur Aletta juga gadis yang ceroboh.

"Enak ya, kalo dianterin Papa. Bukan naik bus sialan! Mana lama banget lagi!."

Aletta melirik jam tangan putihnya, sudah menunjuk kan pukul 07.00 tepat. Sedangkan gerbang akan ditutup 5 menit lagi, beruntunglah bus itu datang.

***

"PAGII SEMUAAA!." Seru Aletta dengan lantang, sementara tangan kanannya meraih pintu agar terbuka.

Mata Aletta membulat, ternyata kelasnya sudah dimulai jam pelajaran. Sia-sia saja aksinya membodohi satpam sekolah. Kalau begini kan sama saja bunuh diri!

BAD STALKER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang