14. Greget

1.6K 112 0
                                    

"Pahit. Kau tau? Itulah yang kurasa ketika mulut manis mu berucap."

-A. Salsabila Aletta-

***

Aletta berjalan santai dengan tas yang bertengger dibahu kanan. Ia sesekali menatap sinis kepada kakak kelas kurang belaian disepanjang koridor.

"BEB! TUNGGUIN DONG, CAPEK TAU!." Kayla menepuk kasar pundak Aletta, membuat sang pemilik nama melirik sadis.

"Lo jalan kek dikejar setan tau gak?!." Kayla merogoh cermin kecil disaku nya dan mulai berkaca.

"Males gue selalu ditatap sinis sama kakel gara-gara pacar nya caper sama gue." Jawabnya malas.

"Yang gatel kan mereka bukan elo, jadi gak usah takut kali, Ta."

"Cih, siapa yang lo bilang takut?." Aletta menaikkan satu alis.

"Gue bukan takut, cuman males berantem. Ntar uang jajan gue dipotong sama Bang Eza lagi!."

"Eh iya, Bang Reza udah pulang?." Kayla melirik sekilas lalu kembali fokus pada cermin.

"Udah kemarin."

"Yaudah yuk! Masuk kelas." Ajak Kayla dengan memoleskan bedak pada wajah nya. Iya, memang terkadang isi tas Kayla mirip peralatan salon daripada buku dan pulpen.

"AYANGG KAYLAAA!!." Baru satu langkah, Aletta dan Kayla dibuat kaget dengan Iqbal yang memakai taplak meja untuk dijadikan jubah. Tak tanggung-tanggung, Iqbal juga bergaya bak super hero dengan berdiri diatas meja.

"Abang Iqbal bakal selamatin Neng Kayla dari godaan buaya darat!!." Iqbal mengukurkan tangan pada Kayla sembari melirik Aidan yang tengah merayu bendahara kelas, Zifa. Aidan selalu melakukan ulahnya, dengan merayu Zifa agar tak diminta uang kas. Gila memang.

"Weh, cebong! Ngapain lo ngelirik gue?." Aidan mencolek dagu Zifa kemudian berlalu menghampiri Iqbal.

"PD lo nyet!."

"Apalo liat-liat gue tadi hah? Naksir lo sama gue?. Sori aja ya, gue masih normal." Jelas Aidan.

"Cuih, sengklek lo Dan! Gue juga masih pdkt sama Bebeb Kayla!."

"Bacot, lo pada!." Raga yang duduk dibangku pojok sebelah Aletta bersuara.

"Weisss si boss ngamuk, makan apaan tadi Ga? Sekali ngomong pedes amat tu mulut. " Sarkas Aidan.

Raga hanya melirik malas.

"Greget dechh sama abang Raga." Aidan berucap sok imut.

"Seberapa greget nya lo, Dan?." Iqbal duduk bersila diatas meja dengan mulut mengunyah tempe goreng dari hasil memalak temannya yang baru datang dari kantin.

"Kemarin, gue beli ayam geprek." Sahut Aidan.

"TERUSS??." Sorak satu kelas kompak.

"AYAMNYA GUE MAKAN, ABANGNYA GUE GEPREK!."

"WAHAHAHAHA, KEJAM LO DAN!."

BAD STALKER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang