20. Love me?

1.4K 108 7
                                    

SAVE ME-BTS

***

Aletta lantas mendongak, dan jantung nya seketika mengadakan konser kpop, canda ding hehee. Wajahnya sangat dekat dengan orang itu, bahkan hidung mereka hampir bersentuhan.

Ya Tuhan, jaga jantung hamba Mu ini...

"Ehmm!!." Deham pria dimeja seberang, Raga. Memang Aletta dan Raga duduk berhadapan.

Aletta memalingkan wajah. Sementara seseorang itu berdeham, canggung. Wajahnya hampir mirip tomat matang saat ini.

"Bani? Kamu kesini, nak? Kenapa gak bilang Oma?." Oma berdiri dan memeluk Arbani, Ya orang yang membuat konser dadakan dijantung Aletta.

"Hehee, biar kejutan Oma." Arbani mencium punggung tangan Oma dan membalas pelukannya. Satu kata yang Aletta pikirkan. Baik.

Memamg Arbani orang yang baik, ramah, pintar, tegas, disiplin, dan tampan. Masih banyak lagi kata untuk seorang Arbani zein Ramadhan. Ia juga penyayang. Aletta baru tau itu, berbalik dengan Raga yang terkesan cuek, dingin, mulut pedas, pemarah, dan.... manis? Mungkin?

"Gimana kabar Mama papa kamu?."

"Baik Oma, kabar Oma sendiri?." Tanya Arbani yang duduk disamping Aletta.

"Sangat baik, karena ada dua cucu kesayangan Oma. Sama gadis cantik." Oma tersenyum lembut.

Tawa mereka pecah mendengar kata cantik. Apa salahnya? Toh, Aletta juga sebenarnya cantik kalau sikapnya diubah sedikit. Lebih...anggun misal?

"Eh, ini masakan siapa? Enak loh." Arbani mengunyah shushi ikan salmon dengan lahap.

"Buatan Aletta, iya enak. Kamu berbakat masak juga Aletta." Oma mencicip dengan senyum hangat yang selalu terpancar.

"Ah, enggak lah Oma. Itu Aletta cuman iseng aja hehee." Aletta menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Aletta teringat misi nya, ia menyeringai menatap Raga yang tengah menyantap sup dengan tenang. "Eh? Ga, kok gak makan sih?." Tanya Aletta sok polos.

Raga melirik dan berhenti mengunyah."Lo kira gue lagi apa? Mancing?." Jawabnya ketus.

"Ya, maksud gue cobain masakan gue."

"Gak, pasti udah lo kasih racun kan?."

"Enggaklah!."

"Alah, ngaku lo." Tuding Raga dengan garpunya. Aletta melotot.

"Ish! Raga!."

"Apa?!."

Aletta menatap sendu shushi diatas piring. Menunduk-kecewa. "Hm, yaudah kalo gak mau. Pasti gak enak, ya? Maaf." Lirihnya membuat seisi meja diam.

Ada untungnya juga gue ngerusuhin anak teater hehe Batin Aletta.

Lah, kenapa nih bocah? Batin Raga.

"Engga, ini enak kok. Kamu pinter masak." Puji Arbani dengan tulus.

"Enggaklah, Raga aja gak mau makan. Kenapa? Gak enak? Jijik ya?." Aletta semakin menunduk.

"Raga....." Oma angkat bicara.

"Kamu coba dong masakan Aletta, udah capek loh masakin buat kamu."

"Masa gak mau sih?." Lanjut Oma.

"Iya iya, gue makan. Puas??." Raga melahap satu shushi dengan perlahan.

Aletta tersenyum penuh kemenangan. "Makasih."

BAD STALKER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang